21. Delima

8.7K 438 29
                                    

Suasana ruang makan hari ini nampak berbeda dari biasanya. Bunda yang biasanya gemar mengomel ini dan itu. Nampak terlihat enggan buka suara. Bunda makan dalam diam. Meskipun setiap makan keluarga ku memang terbiasa diam. Diamnya Bunda hari ini lebih mengarah ke rasa kecewa mungkin. Hiks. Aku memang salah!

"Sudah bicara dengan mas Yudha dan mama Astrid Nduk?" Ucap Bunda saat kami sedang di dapur mencuci piring bekas sarapan tadi pagi. Huft, akhirnya Bunda mau bicara dengan ku lagi.

"Belum Bund. Nanti insya Allah!" Jawabku sambil membilas busa di tangan dengan air kran.

"jangan ditunda-tuda. Bunda takut mereka akan semakin kecewa, karena merasa dipermainkan."

Hiks, kenapa Bunda pakai bilang begitu segala. Aku disini makin merasa bersalah saja.

"Baik Bund." Cicit ku pelan.

"Kamu putri kebanggaan Bunda. Mas Yudha pria yang baik, orang tuanya juga demikian. Jangan bikin mereka kecewa." Ucap Bunda lalu melenggang pergi, meninggalkan aku dengan sejuta rasa bersalah mencokol di otak dan batin ku.

-
Aku kembali ke kamar dengan kepala nyut-nyutan. Sejak kemarin aku susah memejamkan mata, di tengah malam aku menghabiskan waktu untuk bersimpuh di atas sajadah, memohon ampunan atas dosaku dan meyakinkan hati ini dengan segala pilihan yang telah aku ambil.

Tring!
Suara notif pesan masuk membuat ku menghentikan aktivitas memijat kepala yang entah kenapa benar-benar pusing. Aku beranjak dari ranjang, mengambil ponsel yang aku charger di atas nakas, mencabut chargernya dan membuka pola ponselku.

Disana ada beribu-ribu chat mulai dari grup, mbk Runa, Vinny dan mas Yudha yang memang sejak kemarin belum aku buka. Dan jangan lupakan 10 panggilan tak terjawab dari "My Letnan 💚".
Aku meringis getir. Mas Yudha maafkan aku sudah mengabaikan mu.

My Letnan 💚

Mas sudah selesai dinas dek.

Dek

Zahraku❤️

Mas mau ngasih apel ke anggota dulu ya! Jangan kangen😝

Sayang

Kenapa kamu gk angkat telfon mas?

Kamu baik-baik saja kan?

Jangan bikin mas khawatir, Zahra! 😈😈

Dan itulah sederet pesan yang dikirim mas Yudha, dan masih banyak lagi pesan-pesan lainnya yang gak bisa aku gambarkan satu persatu. Sepertinya dia begitu khawatir aku menghilang tanpa kabar, walaupun hanya sehari.

My Letnan💚

Send a picture

Setelah ini kita pengajuan ya sayang 💑

Mas Yudha mengirimkan foto deretan lima tentara sedang berpose di depan kantor bernuansa hijau pupus khas TNI-AD. Ke lima tentara itu, salah satunya adalah mas Yudha dengan pose tersenyum memamerkan deretan gigi rapinya, memakai seragam PDH lengkap dengan baret hijau berlogo cakra khas prajurit kostrad.

DEJANIRA (Terbit Ebook di Play Store) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang