Bab 37 : Permainan Takdir?

214 8 0
                                    

Pengumunan kelulusan Adalah puncak kebahagian setiap orang. Kelulusan apa pun itu. Setelah perjalanan panjang, pasti akan bertemu dengan titik akhir. Apakah itu akhirnya baik atau buruk, tergantung usaha dan kerja keras selama perjuangan di perjalanan tersebut. Usaha tidak akan mengecewakan hasil, ya itu benar.

SMA Sandy Putra hari ini mengadakan acara pengumunan kelulusan bagi siswa/i kelas 12, bukan hanya sekolah itu tapi yang lain juga. Seperti acara pengumuman biasanya, Pembukaan lalu Inti acara dan Penutup. Tentunya, ada pembacaan lulusan terbaik.

Disini lah Mariska sekarang setelah acara selesai di Aula. Menunggu di parkiran sekolah. Memakai gaun ukuran besar yang panjangnya selutut, sepatu flat, dan tas kecil untuk melengkapi outfitnya. Hal yang membuat mariska tidak nyaman adalah tatapan orang yang melewati mariska. Mariska sadar pasti mereka bingung, siapakah wanita hamil yang datang keacara pengumuman. Berapa dari mereka yang melihat juga tampak berpikir dan mengingat sesuatu. Ya, mariska bukan pertama kalinya datang ke sekolahan Romeo, karena pada acara pertandingan berapa bulan yang lalu mariska datang karena permintaan Rama.

"Mbak maris." sapa nadine yang diikuti oleh max
"eh, mbak." sapa max juga

"dine." Balas maris setelah sadar akan kehadiran mereka berdua."hanya berdua?" tanya mariska

Max bingung, nadine yang mengerti maksud mariska menjawab "oh itu mbak. Mereka bentar lagi juga kesini kok, lagi ngomong aja bentar sama teman yang lain. emh, mbak yang ambilin kelulusan rome?" tanya nadine penasaran.

"Iya." Jawab mariska kikuk. "Mama sarah lagi ada diluar kota jadi minta tolong aku yang datang." Bohong mariska, yang sebenarnya suaminya lah yang bersikukuh agar mariska saja sebagai istri datang untuk mendampingi romeo.

"oh tante sarah lagi ada acara." nadine menganggukan kepala mengerti, begitu pun dengan max.

"mbak maris terlihat lebih berisi dari terakhir kita bertemu." Ucap max gamblang

Mariska kaget, meremas tangan nya. Bingung harus menjawab apa.

" Atau mbak lagi hamil ya?" Tebak nadine.

"Kalo iya, kenapa?" Mariska membalikan badan melihat kearah suara tersebut. Itu suaminya. Romeo dan yang lainnya berjalan kearah Mariska. Romeo memeluk pinggang mariska agar lebih dekat lagi dengan nya. " Maaf, udah buat kamu nunggu lama." Mariska tersenyum menyatakan tidak apa-apa.

"Jadi mbak memang lagi hamil?" tanya calton memastikan.

" Udah dijawab sama romeo dodol." Jawab calvin

"Iya bener. Kan katanya kalo iya kenapa, nyet." sambung rama.

Max menimpuk kepala calvin dan rama." Tolong dikondisikan mulut sampah lo pada. Kalo benar mbak mariska lagi hamil, kasihan bayinya mendengar omongan tadi." Rama dan calvin mengusap kepalanya. Sedangkan yang lainnya tertawa melihat tingkah mereka.

" Guys, kita jadi gak ketempat biasa?" nadine mengintrupsi.

"Jadi." Kata mereka kompak

Romeo melihat kearah mariska, dibalas dengan gerakan mata oleh mariska. " Untuk merayakan hari kelulusan kita mau ngumpul di tempat biasa, rooftop tempat ulang tahun max, karena kita gamau berkeliaran dijalan untuk coret-coret. Lebih baik di sana aja, lebih aman dan nyaman." Mariska tersenyum

"Kamu tau dari mana lulus? Amplopnya masih di aku dan belum dibuka juga loh." Kata mariska mengeluarkan amplop kelulusan atas nama romeo dari tas.

Cinta MariskaWhere stories live. Discover now