Part 3

3.7K 330 17
                                    

Ring.. Ring.. Ring.. Suara ponsel berdering, Ose membuka matanya dan segera menjawab panggilan itu.

"Osega, kapten tim Tiger disini." Ose menjawab panggilan itu.

"----"

"Siap. Saya akan segera kesana." Ose menutup panggilan itu.

Ose segera turun dari ranjang, ia mengganti pakaiannya dengan kaos ketat dan juga jaket kulit. Celana tidur yang ia pakai ia ganti dengan celana jeansnya. Tak lupa ia mengganti sandal bulu-bulunya dengan sepatu sportnya.

"Aku pergi dulu," di kecupnya kening Libby lama lalu segera keluar dari kamarnya lewat jendela kamarnya.

Ose menutup kembali jendela kamarnya agar Libby tidak kedinginan lalu ia segera melompat dari balkon kamarnya ke rerumputan taman rumahnya. Osega sudah terbiasa seperti ini, ia bahkan pernah melompati gedung yang lebih tinggi dari kamarnya, ia terlatih untuk itu.

Ose berlarian keluar dari rumahnya, ia membuka pagarnya lalu segera masuk ke range rover yang sudah menunggunya di depan pagar.

"Ada masalah apa ?" Ose bertanya pada pria yang menjemputnya.

"Pablo Es Temo kabur dari penjara, dan ada kabar kalau dia mendatangi daerah di dekat hutan tropis," jelas pria yang sudah melajukan mobilnya.

"Ah dia lagi, buat masalah saja." Ose menghela nafasnya.

"Benar, pak, dia mengganggu tidur saya. Saya lagi enak-enak bercinta dengan kekasih saya dan terhenti karena bajingan sialan itu," si supir yang tak lain adalah bawahan Ose itu mengeluarkan kekesalannya. Ose tertawa geli mendengar keluhan bawahannya.

"Sabar saja, Nick, ini tugas negara,"

Nick menghela nafasnya, "Bapak selalu mengatakan itu, saya tidak bisa menikmati masa pacaran karena tugas yang saya emban," kesalnya. Lagi-lagi Ose tertawa pelan, Nick masuk ke teamnya memang karena paksaan dari orang tua Nick yang ingin anaknya jadi seorang intel. Tapi meski Nick mengoceh Ose tahu Nick cukup mencintai dunia intel oleh karena itu ia selalu mempertahankan Nick di teamnya.

"Jadi teman-temanmu yang lain sudah bergerak ?" tanya Ose sambil mengisi peluru handgun berkaliber 45 itu.

"Mereka sudah dalam perjalanan, Pak," balas Nick.

"Ah ya, selamat atas keberhasilan bapak membasmi 5 mafia narkotika di Mall tadi malam." Nick melanjutkan kata-katanya.

"Bajingan-bajingan itu membuatku seharian berada di mall Nick, itu menyebalkan sekali," kesal Ose. Tadi Ose berada di mall karena ia sedang dalam misi membunuh para mafia narkotika yang sudah menjadi targetnya oleh karena itulah ia berada di mall sepanjang hari itu.

Jika di keluarganya dan di kalangan tetangganya Ose adalah manusia yang tidak berguna karena mengidap peterpan syndrom maka lain pula arti seorang Ose di badan intelegen negara ini. Ose adalah pemimpin terhebat di sana, ia adalah penyamar terbaik di antara yang lainnya. Ose adalah pembunuh yang di siapkan oleh negara untuk membasmi orang-orang yang tak bisa di sentuh oleh hukum. Dia melakukan penyamaran sepanjang hari hanya untuk membunuh penjahat. Ose sangat menikmati pekerjaannya ini.

♥♥

Pukul 4 pagi Osega sudah kembali ke kamarnya tentu saja ia kembali masuk lewat jendela, setelah 3 jam melakukan pengejaran akhirnya Ose berhasil menewaskan musuhnya. Memang memakan waktu yang lama mengingat bagaimana licinnya seorang Pablo. Ose juga mengalami luka robek di perutnya akibat pisau yang di layangkan oleh Pablo ke salah satu anak buahnya, Ose lebih memilih ia yang terluka dari pada anak buahnya. Ose menggeser walk in closet, ia meletakan semua perlengkapannya disana lalu keluar dengan kostum yang semalam ia pakai.

Theatrical LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang