PM - 4

408 7 1
                                    

Pagi ini Sara terlambat lagi seperti biasa untuk mengikuti kelas pagi. Bi Narsih yang tidak pernah berhasil membangunkannya pun menyerah.

Drrrt Drrtt Drttt

Suara ponsel nya berdering cukup lama dan berhasil mengganggu tidur pulasnya. Dengan setengah sadar Sara meliat ponsel. Ternyata itu adalah panggilan suara dari Ben yang sudah sampai di depan rumahnya untuk berangkat ke kampus bersama.

'Halo? Beb, aku udah di depan rumah kamu nih.'

"Hah?iyaiya, wait. aku prepare bntr..."

Suara itu lebih mengagetkan dari ringtone yang membangunkannya tadi. Percayalah, kalian pasti tau rasanya panik saat sudah dijemput tapi kita belum melakukan apa-apa. Huh, maafkan kami ya para lelaki.

"Selesai kelas sampe jam berapa, ay?" tanya Ben.

"Hari ini aku selesai jam 11, kamu?"

"Aku jam 9. yaudah nanti ku tunggu di kantin ya..." ucap Ben dan mereka berpisah untuk menuju kelas masing-masing.

Hari ini ternyata dosen kedua tidak hadir. Hanya absen di meja Bu Mirna tanpa mengadakan perkuliahan. Favorit semua mahasiswa yang tidak benar-benar mencari ilmu, bukan? Sama seperti yang di rasakan Sara. Karna senang bisa keluar kampus lebih cepat dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Ben.

Secepat kilat tangannya membuka room chat bernamakan Ben.

Me: Jam kedua ku kosong^^

Ben: Oke sayang, Kutunggu ya. Loveyou:*

Ia sangat menunggu kelas cepat selesai. Hatinya selalu tak sabar untuk bertemu dengan sang pujaan. Dan yeaay! yang di tunggu-tunggu datang. Akhirnya Pak Tito mengakhiri kelas.

"Jangan lupa hari jumat terakhir kirim ke email saya ya... Selamat pagi." ucap Pa Tito meninggalkan kelas.

Dea sahabat barunya di kampus mengajaknya untuk hangout hari ini, tetapi ia tolak karna sedang hanya ingin bersama Ben.

"Kerumah ku ya, ay." ucap Ben yang bangkit dari duduknya dan menggandeng Sara menuju parkiran mobil.

Ditengah jalan Sara sempat bertanya kenapa mereka kerumah Ben? Bukannya planning mereka semalam itu nonton di bioskop?

"Kita kerumahku dulu, sorean baru pergi nonton. oke?" ucap Ben.

"Emang ada apaan dirumah kamu sampe harus kesana dulu."

"Emang kamu ga kangen sama aku?" tanya Ben dengan tatapan nakalnya.

"Oh, I see. Okedeh." jawab Sara yang sudah paham maksud tujuan Ben.

Karna kedua orangtuanya bekerja dan adik-adiknya sekolah, jadi rumah Ben lebih sering sepi. Mama dan Papanya selalu pulang malam. Sama dengan adik laki-lakinya, Tristan yang masih SMP selalu pulang jam 6 sore karna harus les terlebih dahulu, begitu juga dengan Nicken adik perempuannya yang sudah SMA.

"Assalamualaikum..."

"Sini ay masuk." ajak Ben saat Sara baru saja turun dari mobil.

Benny yang langsung mengunci pagar dan pintu rumahnya saat mereka hanya berdua sudah menjadi hal biasa bagi Sara. Benny sering membawanya kerumah, bukan hanya untuk melakukan itu. Tapi juga untuk sekedar main dan bertemu kedua orangtuanya.

Sara sudah sangat dekat dengan keluarga besar Ben. Ia selalu mengajak Sara setiap ada acara keluarga besarnya. Maka dari itu hubungan mereka semakin lama semakin serius. Tadinya bahkan Mama Ola, menyarankan mereka untuk menikah muda. Tapi mana mungkin bisa kalau Sara di haruskan untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu.

"Ay, buka..." ucap Ben dengan nada menggoda.

Dengan patuh Sara melepaskan helai demi helai pakaiannya. Kali ini mereka bermain di kamar Ben. Hampir setiap sudut rumah mereka jadikan tempat bermain. Entah di ruang tv, dapur, kamar mandi atau ruang tamu.

Ben mulai melumat bibir indah itu perlahan dengan tangannya yang sudah mengacak-acak bagian bawah Sara yang membuat ia bergelinjang. Pelan tapi pasti, Sara sudah berada di pinggir kasur dengan kaki terangkat dipundak Ben.

Ini merupakan gaya favorit Ben. Katanya dengan gaya ini rasanya lebih nikmat karna bisa melihat bagian itu saat dimaju mundurkan dan ia bisa memainkan kedua bukit besar yang ada di depan mata.

"Mmmmh..."

"Ahhh."

"Faster, please." ucap Sara yang sudah tidak karuan. Mendengar Sara yang sudah mau 'sampai', Ben malah memperlambat gerakannya. Benar sungguh menyiksa Sara dengan rasa tak tahannya.

Tidak mau cepat mengakhiri permainan, Ben membalik tubuh Sara yang sudah tengkurap dengan sedikit pinggul yang terangkat. Kalau ini adalah gaya Favorit Sara. Gerakan itu semakin lama semakin cepat. Tanpa di sadari, hari itu secara tidak Sengaja Ben melakukan kesalahan. Kehangatan dalam tubuh Sara kini menandakan kalau cairan itu masih tergenang di dalam sana.

"Ay, aku ga ketahan lagi..." ucap Ben merasa bersalah karna ia terlambat untuk menariknya keluar.

"It's okey. Aku lebih suka dia di dalem ko." jawab Sara puas dengan permainan hari itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 3.00pm. Mereka segera melajukan mobil ke arah Mall ternama di tengah Kota Jakarta. Karna lapar dan energi mereka sudah terkuras habis, mereka menunggu pintu teater terbuka dengan makan di restaurant Mall tersebut.

Selebihnya tidak ada yang spesial. Hanya Ben. Kehadirannya membuat hari Sara sangat berwarna. Bahkan ia tidak tahu, apakah Ben sebenarnya jelmaan Iblis tampan yang baik hati? Ia tau apa yang mereka lakukan itu kesalahan besar, tapi Sara mencintai kesalahan itu.

Dengan Ben, Sara kembali mempunyai semangat untuk mengejar impiannya. Yup, Ben selalu mendukung untuk Sara mengejar impiannya. Ia bahkan ikut membantu apapun yang ia bisa demi Sara. Terutama support nya yang tidak pernah berhenti. Namun tanpa Ben pernah tau, kalau impian terbesar Sara adalah dapat bersama dengannya dalam ikatan rumah tangga yang ia sangat nantikan melebihi cita-citanya.

Prov:

Teruntuk kamu,

Aku ga pernah menyangka bisa kenal lelaki sepertimu. Bahkan aku tidak pernah berharap yang memuluk-muluk pada Allah untuk di pertemukan denganmu. Maaf, karna aku tidak sesempurna yang kau inginkan. Sejak malam itu aku memberanikan diri untuk melepas semua yang ku miliki, saat itu pula aku menyerahkan hidupku untuk mu.

Aku tidak ingin ini terulang berkali-kali yang menjadikan ku seperti wanita diluar sana. Aku berjanji pada-Nya akan memperbaiki diri saat kita sudah benar-benar siap. Benny Carlinson, Hahaha. Aku rasa aku sudah gila karena mu.


TBC

Guys, kalau kalian suka dan mau aku next part ini tolong tunjukin support kalian lewat vote dan comment ya. kasih saran apapun untuk membuat cerita ini makin menarik.

Thankyou^^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Perfect ManWhere stories live. Discover now