PM - 1

617 5 1
                                    

Hari demi hari Sara semakin yakin untuk menyelesaikan hubungannya dengan Sam. Ia hanya sedang menunggu waktu.

Semester dua pun kini mengiringi harinya.

"Kak, hari ini kuliah?" Tanya mama Davney.

"Hmm aku lagi gaenak badan, Mam."

"Terus gimana?gamau kuliah?"

"Aku masuk kelas jam 3 aja yah, sekarang mau bobo lagi." Jawab Sara dengan mata yang tertutup rapat.

"Hadeh, anak gadis jaman sekarang." Ucap mama menggelengkan kepala melihat kelakuan anak bungsunya.

"Mampus gue telat!!" Ucap Sara memegangi jidatnya.

"Bi, ko ga bangunin aku sih."

"Loh tadi bibi sudah bangunin neng Sarah tapi katanya ga kuliah." Jawab Bi Narsih.

"Ah? Masa sih bi? Terus mama sama papa kerja?" Tanya Sara.

"Ibu dan bapak sudah jalan lah neng dari subuh tadi. Neng sih tidur terus. Kecapean ya dikampus?" Ucap Bi Narsih.

"Iyanih Bi, semalem abis ngerjain tugas juga. Yaudah aku mandi dulu yah."

"Iyaa neng, handuknya bibi taro kasur ya."

**
Sesampainya Sara dikelas. Sekelompok senior dari jurusan lain berkeliling untuk meminta nomor telfon agar dimasukan kedalam grup matakuliah umum tersebut.

"Ka tulis nomornya ya." ucap seorang pria yang berdiri disebelah senior wanita Sara dari jurusan lain.

Sara melirik ke arah pria itu tidak mempedulikan Sam yang berada di samping kirinya.

Seperti memikirkan sesuatu. Tatapan mata Sara yang tajam membuat pria itu juga melirik ke arahnya.

"Sar, tulis nomor kamu." Ucap Ka Crishtine.

"Eh iya ka sorry ga ngeh." Sara pun menuliskan nomornya di kertas itu.

Malamnya, sebuah nomor tidak dikenal mengirimnya pesan whatsapp.

+81438887459
Hai, Sar. Lo dari jurusan apa?

Sara:
Kedokteran ka.

+81438887459:
Gue save nomor lo yaa

Dan terjadilah percakapan panjang. Awalnya Sara bilang pada Sam kalau ada senior yang menghubungi nomornya. Dan berkali-kali pula Sam menyuruhnya untuk memblockir kontak itu.

"Sini gue yang block!" Bentak Sam yang merebut hpnya dan mendorong Sara ke tembok.

Kaget dengan emosi Sam yang semakin menjadi, membuat Sara semakin yakin dengan keputusannya.

Setelah beberapa hari mereka chatting, Sara merasakan ada yang berbeda. Ia merasa nyaman saat bicara dengan senior itu.

Yup! Benny!

Senior tampan dan pintar itu memang idaman para wanita. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpukau.

Ka Ben:
Besok ada acara gak?

Sara:
Hmm gaada sih. Cuma gue mau jalan sama nyokap.

Ka Ben:
Kemana? Yaudah kalo udah balik kabarin ya.

Sara:
Okey.

**
Sabtu pun tiba. Sara yang sudah ada janji dengan ibunya pun bergegas memasuki mobil.

Sampai akhirnya Sara merasa pusing dan lelah. Ia memutuskan untuk menunggu diparkiran mobil.

Menyalakan radio dan mendengarkan lagu-lagu te update.

Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang