Delapan✍

4.7K 403 31
                                    

Selama tinggal dengan Adisty, Rangga belajar banyak hal. Mulai dari bahasa gaul yang sering diucapkan oleh Adisty sendiri ataupun bahasa inggris yang menurutnya sangat unik. Tak hanya itu, Adisty juga memperlihatkan perempuan-perempuan cantik yang tengah dia tatap di layar laptop yang tengah memutar video musik.

Rangga sudah tau cara menggunakan laptop, maka dari itu selama Adisty sekolah dan dia bosan menonton tv, dia akan memainkan laptop Adisty.

🎶Majimakcheoreom majimakcheoreom
Majimak bamin geoscheoreom love
Majimakcheoreom majimakcheoreom
Naeil ttawin eopneun geoscheoreom🎶

Suara musik video itu menggelegar dikamar yang ditempati oleh Rangga. Sesekali tangannya menutup matanya ketika dia melihat sesuatu yang tak seharusnya dia lihat.

"Ck. Aku benci mengakui kalau gadis-gadis ini cantik dan menggodaku. Apalagi si gadis berponi ini, ah menggemaskan sekali." Rangga mencubit layar laptop tepat saat Lisa si member Blackpink sedang nge-rap.

Dari sekian banyak musik video yang dia tonton, dia tidak suka saat melihat musik video boyband. Alasannya karena pemilik wajah boyband Korea lebih putih daripada Rangga, dan hal itu sangat membuat Rangga iri.

BRAKK

Rangga terlonjak kaget saat mendengar sesuatu benda jatuh diluar rumah. Dia segera beranjak dari kamar dan mengintip dari jendela untuk mengecek siapa orang yang berani berbuat ulah di siang hari.

Saat Rangga membuka tirai jendela sedikit, dia dapat melihat dua orang lelaki berpakaian serba hitam dan wajahnya yang memakai masker berlari keluar halaman rumah Adisty.

"Siapa mereka?" Rangga bertanya-tanya.

Saat memastikan bahwa semua aman dan sekitar yang sepi, Rangga keluar. Dia berjalan mendekati sebuah batu bata yang terdapat secarik kertas terikat disitu. Rangga mengambil kertas tersebut lalu bergegas masuk kembali.

Rangga duduk di atas kasurnya lalu mencoba membaca tulisan yang berada di kertas tersebut.

'AKU MENEMUKANMU GADIS KECIL'

Tulisan itu membuat Rangga mengernyitkan dahinya tanda dia tengah berpikir. Siapa yang mengirim surat ini? Dari tulisan dan cara menyampaikannya bisa dia simpulkan bahwa ini dari musuh Adisty.

Kalau memang benar ini dari musuh Adisty, berarti Adisty sedang dalam bahaya. Oh tidak! Apapun Rangga akan melindungi Adisty, karena bagaimanapun Adisty lah yang menolongnya dan ikhlas memberikannya tumpangan tinggal.

- oOo -

Adisty tersenyum senang sambil menenteng plastik berisi kue donat yang dia beli saat pulang sekolah tadi. Kebetulan dia mendapat gajinya dari bosnya di restoran tempat dia bekerja, jadi dia bisa membeli makanan yang belum pernah dicoba oleh Rangga.

Merasa ada yang janggal Adisty menghentikan langkahnya, "Kok gue seneng banget ya pas bayangin Rangga, aneh." gumamnya lalu kembali melangkah.

Langit yang bertabur bintang membuat suasana hati Adisty makin membaik dan senang. Tapi saat itu juga dia merasa ada yang memanggilnya saat dia hendak masuk gang rumahnya.

Adisty berhenti dan menoleh ke belakang, tepat saat itu ada mobil sedan hitam mendekat ke arahnya. Saat mobil itu sudah didekatnya dan kaca jendela yang diturunkan membuat Adisty tau siapa yang memanggilnya.

"Om Dika apa kabar?" Tanya Adisty riang karena ternyata yang memanggilnya adalah Dika.

Dika ikut tersenyum lebar, "Aku baik Adisty, kau mau pulang?"

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang