Sebelas

1.2K 124 28
                                    

Jungkook menggosok matanya pelan lalu mendudukkan diri setelah berhasil menajamkan penglihatannya. Entah mengapa rasanya tidurnya semalam sungguh tak nyenyak, ia ingat jika dirinya terlelap mungkin di antara jam dua belas atau jam satu, sebelumnya tubuhnya hanya berguling ke kanan atau ke kiri mencari posisi nyaman namun matanya tak kunjung tertutup. Alam mimpi tak mau menyambutnya hingga saat terlelap pun ia bisa merasakan tubuhnya yang masih terus bergerak gelisah.

"Asshhh ...." Jungkook memegangi kepalanya yang terasa berdenyut saat hendak beranjak dari kasur, pun pandangannya tiba-tiba berputar.












"Jungkook, Oh?" Geumjae yang hendak menyuruh Jungkook turun untuk sarapan karena anak itu yang tak kunjung turun padahal lima belas menit lagi kelas paginya akan dimulai sedikit terkejut dan melangkah lebih dalam untuk masuk ke kamar Jungkook.

"Kau sakit?" Jungkook tengah memukul kecil kepalanya beberapa kali lalu menggeleng kecil guna mengenyahkan rasa pening yang sedari tadi menghinggapi kepalanya. Ia sebenarnya sudah siap untuk pergi ke kampus, bahkan ranselnya pun sudah bertengger manis di kedua pundaknya.

"Entahlah Hyung, kepalaku pusing sejak bangun tadi." Geumjae membawa tangan besarnya untuk meraba kening sang adik, tak panas.

"Tak usah pergi saja kalau merasa tak enak badan." Jungkook masih berusaha menetralkan pandangannya yang sempat memburam beberapa saat lalu setelah dirasa lebih baik, Jungkook pun berdiri.

"Ada kuis, Hyung, aku tak mungkin membolos. Ayo kita sarapan, ini sudah sedikit terlambat. " Geumjae mengulas senyum, mengikuti Jungkook yang menarik tangannya keluar.

































Jungkook sesekali berhenti dan menumpukan tangannya pada dinding saat pening kembali menyerang kepalanya. Ia tak menemukan Yeonjun yang biasanya akan menunggu di depan gedung fakultas. Sebelumnya sahabatnya itu memang sudah mengirim pesan singkat pada Jungkook bahwa ia berangkat lebih dulu karena belum menyelesaikan tugas.




"Sshhh ... s-sedikit lagi." Jungkook memandang pintu kelasnya yang sudah berada dalam jarak pandangnya namun rasanya pintu itu semakin menjauh seiring dengan pening yang kini kian giat menyerang kepalanya.

Beberapa langkah lagi dan Jungkook akan segera menggapai gagang pintu, sebelum--














"Kau tak apa?"

--tubuhnya tiba-tiba saja limbung ke depan, Jungkook memejamkan mata erat bersiap menerima rasa sakit pada tubuhnya yang mungkin akan beradu dengan lantai, namun suara itu menyadarkannya, ditambah dengan tubuhnya yang seakan ditahan.

Ia bawa pandangannya ke arah di mana suara itu berasal, dekat sekali. Rasanya itu berasal tepat di sebelahnya. Alisnya bertaut, mencoba melihat dalam remang siapa yang telah membantunya. Tak terlalu jelas karena pandangannya yang semakin mengabur, tapi tak lama kemudian matanya membola sebelum tertutup sempurna.



"H-yung."



Brukk





Kesadarannya tak lagi bertahan, matanya tertutup sempurna dengan tubuh yang tiba-tiba meluruh dan masih dalam rengkuhan Suga. Ya, yang menahan tubuh lemasnya tadi adalah Suga.







































"Ya ampun Jungkook, kau membuatku khawatir. Kau tahu, aku mendahului Wo ssaem keluar kelas untuk berlari ke sini. Bagaimana bisa kau datang ke kampus dengan  keadaan seperti ini. Kau tak sarapan ya?" Jungkook mengurut pangkal hidungnya, semakin pening saja rasanya mendengar celotehan sahabatnya.

[ END ] BEGIN  ~Sequel Of Just Minute~Where stories live. Discover now