1.

5.9K 91 1
                                    

Semoga cerita kali ini nggak membuat otak aku mentok di tengah alur cerita. Semoga banyak yang suka cerita ini.

===========================

Di ballroom sebuah hotel bintang 5, banyak orang tengah sibuk mendekor setiap sudut ruangan untuk digelarnya acara resepsi pernikahan besok malam.

Seorang gadis, berdiri di tengah tengah sambil melihat keseluruhan ruangan tersebut. Antara kagum, juga bingung.

Gadis itu biasa disapa Kei, lengkapnya Keisha Aurellya. Usianya masih delapan belas tahun, baru dua bulan kemarin menyelesaikan SMA-nya. Secara tiba-tiba disuguhkan sebuah pernikahan oleh kedua orang tuanya.

Betul, pernikahan memang impian semua orang. Namun, jika dengan orang yang cuma sebatas tau wajahnya saja, apa patut ia berbahagia?

Kei bahkan tidak membayangkan ia akan menikah di usia sedini ini di zaman millenial seperti sekarang. Bukankah harusnya ia memikirkan kemana study akan ia lanjut?

Ah, Keisha sudah berusaha menolak, tapi orang tua tetaplah yang punya aturan. Kei sadar bahwa ia tak bisa berbuat banyak, terlebih untuk menentang kemauan orang tuanya yang sebenarnya selalu sibuk untuknya.

Mereka bahkan tidak hadir di wisuda kemarin, tau tau pulang dari luar negeri dan membawa kabar kalau Kei harus menikah dengan anak kolega nya. Lucu bukan?

"Kei, gimana? Mewah bukan? Calon mertua kamu itu orang ternama, mereka nggak akan asal-asalan dalam membuat sebuah pesta!" Ujar Fatya, sang mama yang mendadak muncul dari belakangnya sambil merangkul pundaknya.

Keisha tersenyum tipis, "Apa Kei nggak bisa nikmatin masa muda Kei dulu? Bahkan Kei nggak tau gimana caranya jadi ibu rumah tangga, mam?" Keisha menatap mamanya dengan tatapan melas, berharap Fatya mengasihaninya lalu berniat membatalkan semuanya.

Fatya menghela nafas berat, tatapannya nanar, lalu membawa putri semata wayangnya kedalam pelukan, erat.

"Mama minta, kamu jalani ini semua Kei, suka atau tidak suka, mau tidak mau, yang harus terjadi maka akan terjadi. Maafkan mama menyeret kamu kedalam pusaran mama dan papa, tapi ini demi kebaikan kita sekeluarga, mama mohon." Jelas Fatya lembut, berharap Kei memahami ucapannya.

Sejujurnya, bukan keinginannya menikahkan Kei di usia semuda ini, apalagi ia tau betul kalau putrinya cukup manja dalam berbagai hal. Namun, jika ia tidak menuruti permintaan kolega nya, maka perusahaan yang Fatya dan suaminya bangun dari nol, akan gulung tikar.

Berat baginya melepas Kei bersama lelaki yang bahkan Fatya sendiri belum terlalu kenal. Apalagi selama delapan belas tahun Kei hidup, waktu Fatya untuk Keisha tidaklah banyak.

Keisha mengangguk, dari semua ucapan mama-nya, ia sadar ada hal yang darurat sehingga semua ini harus dilakukan.

Demi mama, demi papa. Kei menguatkan hatinya, ia siap untuk mengikuti alur pernikahan ini.


=======================

"Abbi, mas Abbi, kak Abbi.. gue manggil apa kalo ntar udah sah ya?" Keisha mengeluh soal bingungnya panggilan apa yang pantas untuk pria yang berusia tujuh tahun diatasnya.

Memang, calon suaminya tidak terlampau tua, bahkan belum tua sama sekali. Usianya masih dua puluh lima tahun. Tetapi, tetap saja bagi Kei pria itu termasuk tua.

Sebab, ia tak pernah berpacaran dengan lelaki yang usianya terpaut sejauh itu.

Keisha menghela nafas, sekarang sudah tengah malam, ia belum bisa tidur sama sekali karena memikirkan yang akan terjadi besok.

Unexpected Wedding [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang