Chapter 3

2.2K 159 39
                                    

Chapter 3 : Sebuah pesan sapaan

Fheyla menunduk lesu keluar dari ruang guru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fheyla menunduk lesu keluar dari ruang guru. Habis menyerahkan foto copyan yang untungnya sempat terselamatkan. Bonus omelan panjang dengan nada khawatir terselip dari Bu Amber.

Tiba-tiba saja Fheyla menjadi perhatian di ruang guru. Hampir semuanya menanyai keadaan dirinya setelah berita terlibatnya dalam kerusuhan di jalan depan tadi.

"HEH!" Tepukan keras di bahunya membuat gadis itu langsung meloncat kaget. Fheyla menggeram kesal, berdecak pada dua perempuan yang bersedekap di depannya.

"NGAPAIN NGAGETIN GUE?!"

"HEH BOCAH SIALAN! ELO ABIS NGAPAIN HAH?"

"Tau, nggak ada kabar, nggak pamit, nggak cerita apa-apa, tiba-tiba aja muncul di berita harian mading. Muka lo noh terpampang gede, 'Fheyla Liviya Berfly, siswi kelas XII IPS 2, saksi sekaligus diduga penyebab kericuhan yang terjadi di depan gerbang SMA tercinta kita.' . Lo tahu nggak gimana khawatirnya kita pas baca itu?"

Fheyla mengerjap menerima omelan panjang lagi. Setelahnya gadis itu tersenyum lebar bergerak merangkul keduanya. Perkenalkan, mereka sahabat tersayangnya. Yang selalu ada sejak bocil sampai sekarang ini.

Renia Anggita, cewek super cerewet yang tadi mengomeli Fheyla. Satunya lagi adalah Shania Wiratmaja, si cewek bodo amatan tapi suka ngegas.

"Ini yang foto siapa deh? Jelek banget. Kalau mau dipajang tuh bilang, biar gue kasih foto yang lebih cantik!" ucap Fheyla saat mereka tiba di depan mading sekolah.

"Heh tolol! Ngapain malah bahas fotonya? Kita tuh mau denger ceritanya!" Reni mendecak.

"Cerita apasih? Nggak ada apa-apa kali, nggak penting juga." Fheyla mengalihkan pandangan, berpura-pura seakan kejadian tadi memang bukan masalah besar baginya.

"La," panggil Shania pelan. Sarat akan tuntutan.

Fheyla berdecak kesal, lalu menghela nafasnya sesaat. "Pas mau balik dari foto copyan, tiba-tiba gue diserbu motor gede-gede. Salah satu cowok turun, leadernya mungkin. Gue udah pernah ketemu sama dia semalem, terus nggak tahu lagi. Tiba-tiba Galang sama Arga keluar, terus berantem deh rusuh."

Reni langsung mengecek seluruh tubuh Fheyla. Mengamati dengan detail barangkali cewek itu terkena pukulan atau semacamnya tanpa sengaja.

"Gue nggak papa Ren, aman."

"Beneran?" sahut Shania memastikan.

Fheyla : Not a bad 'home'Where stories live. Discover now