Six

5.9K 394 74
                                    

Hai teman - teman...
Aku datang lagi dengan haluku..
Halu yang belum bisa move on dari baby tiger dan baby dragon...
Maafkan...
Aku ini orang yang sangat setia, sekali jatuh cinta aku akan setia dengan cinta itu..
Jadi disinilah aku.. masih merangkai kisah manis ini...
Perlu diingat, ini adalah fanfiction ya...
Murni haluku karena cintaku pada dua babies ganteng dan manis itu.
Sama sekali bukan realita, meski selalu terselip harapan bahwa mereka akan berhubungan baik seperti dulu...

Happy reading, semoga suka 🙏🙏🙏

__________🥀🥀🥀🥀🥀____________

Hubungan Perth dan Saint berjalan dengan baik beberapa bulan berikutnya meski Saint masih belum bisa menerima Perth dengan seutuhnya namun dia sudah berusaha... Sangat berusaha.
Perth juga menjaga Saint dengan hati - hati..
Tidak pernah dibiarkannya Saint sendirian..
Setiap kali dia tak bisa menjemput dan Saint membawa mobil sendiri dia akan meminta tolong pada Plan atau Chereen untuk menemani Saint..
Perth tidak ingin Saint tergantung padanya dan kembali menjadi Saint yang mandiri seperti sebelum kejadian penganiayaan itu, namun Saint masih trauma setiap kali dikelilingi orang banyak yang asing baginya..
Perth sangat ingin menyembuhkan trauma Saint.
Selama ini setiap kali pergi bersamanya, dan tak sengaja bertemu gerombolan orang Saint selalu segera menyambar apapun yang bisa disambarnya dari Perth, entah itu baju, lengan, atau punggung dan memejamkan matanya hingga Perth bisa membujuknya untuk membuka mata.
Perth bukanlah pria brengsek yang suka memanfaatkan kesempatan, jika dia orang brengsek pasti dia senang sekali saat Saint kambuh traumanya, kenapa??
Karena dia bisa memeluknya, dengan berpura-pura menenangkan, betul bukan??
Tapi tidak...
Perth mencintai Saint.. dan dia tidak ingin memaksakan cintanya pada Saint.
Biarlah Saint jatuh cinta padanya dengan alami meskipun dia harus rela menunggu..
Perth juga pernah mengajak Saint untuk konsultasi dengan dokter tentang kondisinya, namun Saint menolak.
Hal inipun dimengerti oleh Perth, mengingat Saint memiliki pobia pada darah.
Perth kuatir, dia toh tidak mungkin selalu bisa menemani Saint..
Dia juga punya kesibukannya sendiri sebagai mahasiswa yang aktif di kampus.
Seperti hari ini, dia harus menghadiri rapat salah satu organisasi yang diikutinya..
Rapat itu akan diadakan setelah jam kuliah terakhir hari ini, dan itu berarti paling cepat baru bisa dimulai jam 8 malam.
Saint selesai kuliah jam 7 dan hari ini Saint membawa mobil sendiri karena paginya Perth kesiangan sehingga tidak bisa menjemput Saint.

Saat mereka berdua bertemu siang tadi Perth sudah mengatakan pada Saint bahwa dia tak bisa mengantarkan Saint ke parkiran mobilnya karena kelasnya belum selesai.
Saint mengangguk mengerti, namun Perth tetap cemas..
Yah itulah bentuk perhatian Perth, bila mereka berdua masing-masing membawa mobil Perth tetap akan mengantarkan Saint hingga Saint masuk ke mobil.

Ketika waktu telah menunjukkan pukul 7 Perth mulai mengirim pesan pada Saint, memintanya untuk berhati-hati..
Perth ingin menelponnya tapi tidak mungkin karena kelasnya belum selesai..
Jawaban dari Saint segera masuk..
Hanya emot 👍..
Perth mengirimkan pesan lagi..
"Kabari aku kalau sudah sampai rumah"
Kembali Saint hanya membalas dengan emot 👍 lagi..
"Kau lelah sekali? " Tanya Perth, karena beberapa kali Saint membalas pesannya dengan emot saja.
Jawaban Saint membuatnya langsung kuatir.
"Kepalaku agak pusing Perth"
"Kenapa? Sejak kapan? Kenapa tidak mengatakan apa - apa tadi siang? "
"Baru terasa.. "
"Kau sendirian? "
"Tidak, Plan dan Chereen bersamaku.. "
"Aku segera ke situ"
"Iya.. "
"Tunggu disitu Saint.. "

Dengan tergesa-gesa Perth merapikan barang - barangnya dan menunggu kelasnya selesai dengan tidak sabar..
10 menit yang tersisa terasa berjam-jam buatnya..
Yacht yang duduk di sebelahnya melihat dengan heran Perth yang seperti duduk di atas bara api..
"Kau kenapa??? Pantatmu sakit???"
Perth tidak mengacuhkan Yacht..
"Hey.. Aku bertanya padamu "
Yacht mendesak Perth, sementara Mean dan Mark hanya menoleh tanpa minat, Yacht dan Perth memang selalu bertengkar, jenis pertengkaran yang tidak menyebabkan permusuhan karena mereka sudah saling mengerti sifat masing-masing.
"Saint sakit... Sial... Kenapa lama sekali..."
Perth mengeluh...
Yacht memutar matanya...
"Kau berlebihan... Saint sudah dewasa kan? Dia pasti bisa mengatasinya sendiri"
Komentarnya santai..
Perth melotot seram sampai - sampai Yacht bulu kuduknya meremang..
"Dia pacarku kalau kamu lupa.. " Desisnya sambil menggeretakkan gigi.. Tangannya mengepal..
Hhhhhh dia gelisah sekali..

My Man (END)Where stories live. Discover now