Eleven

5.4K 336 89
                                    

Hai....aku datang lagi membagikan kehaluanku...

Selamat membaca teman - teman..
Buat yang vote dan komen, aku ucapkan terimakasih..

Yang baca saja, silahkan...
Semoga kalian bahagia..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Matahari sudah hampir sepenggalah di luar, namun makhluk manis yang mengaku dirinya naga masih setia meringkuk di tempat tidur..
Rambut halusnya yang berantakan membingkai wajah manisnya hingga ia tampak imut dan menggemaskan..

Sementara itu, pemuda tampan yang setia menunggunya sudah selesai mandi dan mengambilkan sarapan untuk pria tercintanya yang masih betah memejamkan matanya..

Dihampirinya tempat tidur..
Perlahan ditepuk - tepuknya lengan Saint..
"Sayang, bangun... "
"Ngggghhh... " Saint merapatkan selimutnya..
Perth mengangkat tubuh Saint, memangkunya.. Saint membuka matanya sedikit, ketika menatap Perth dia menutup matanya lagi dan menyandarkan tubuhnya ke dada Perth dan memeluknya..
"Eooohhh.... Bangun sleeping beauty... Atau harus ku bangunkan dengan cara biasanya"
"Ngantuk.. " Manjanya..
"Kau bisa tidur lagi nanti, sekarang bangun dulu.. Kau tidak lapar?? "
Mendengar kata lapar Saint membuka matanya dan menatap Perth..
"Aku lapar.. "
"Ayo.. Mandi lalu makan, aku juga sudah lapar.. "
Saint mengucek matanya.. lalu meletakkan kedua ibu jari dan telunjuknya untuk melebarkan matanya yang masih lengket..
Tak tahan melihat kelucuannya Perth terkekeh-kekeh hingga keluar air mata..
Saint menghentikan aksinya dan merayap turun dari pangkuan Perth, Perth membiarkannya.. dan ketika bokongnya menyentuh kasur Saint mengernyit..
"Auhhh bokongku... Sshhhh"
Perth merangkulnya..
"Sakit sekali? "
"Tidak.. Hanya nyeri disana... "
Perth mengambil salep..
"Ini.. P'Earth juga memberikan salep ini, oleskan di lukamu.. "
Saint mengangguk, matanya tak bisa melihat Perth.. Pipinya sudah memerah seketika..
"Aku mau mandi.. "
"Baiklah.. "
Perth mengulurkan tangan untuk membantunya, tapi Saint mendorong tangan itu dengan halus, berusaha berdiri sendiri..
"Ahhhh.... " Dia mendesis..
"Ku gendong ya.. "
Saint akhirnya mau, dibiarkannya Perth menggendongnya ke kamar mandi, mengisi bathup dengan air hangat, menuangkan sabun cair yang harum dan meninggalkannya karena Saint mendorongnya keluar..
"Aku mau berendam dulu.. "
Perth keluar setelah mencuri ciuman di bibir mungil itu..
Satu jam kemudian Saint sudah berpakaian rapi,mengenakan celana selutut, kaos dan dilapisi kemeja..
tersenyum melihat ternyata Perth juga berpakaian dengan gaya yang sama..
Mereka segera makan sarapan yang terlambat itu, Perth membawakan banyak makanan untuk Saint..

Mereka bergabung dengan yang lainnya di ruang tengah villa, Perth Saint muncul sambil bergandengan tangan dan mengambil tempat di dekat Earth, Earth mengusap pipi Saint dan menariknya lebih dekat..Perth duduk di lengan kursi Saint, lengannya melingkari bahu Saint..

Earth tersenyum melihat jejak - jejak merah di leher Saint, melirik Perth dan mengacungkan jempolnya.. Perth tersenyum bahagia dan mengeratkan pelukannya di bahu Saint, Saint menyandarkan tubuhnya lebih rapat ke Perth..semua temannya bisa melihat pasangan Perth Saint semakin mesra..
Plan bersiul menggoda Saint yang menunduk malu..
"Tidak ada lagi yang ditunggu kan? Pengantin baru sudah datang" Ledek Plan lagi.. Saint berdiri bermaksud mencekik leher Plan, namun Plan dengan sigap bersembunyi di belakang Mean
"Awas kau ya"
Ancam nya.. Plan menjulurkan lidahnya..
Tidak ada yang mengerti apa yang membuat Saint ingin mencekik Plan kecuali Perth yang hanya bisa tersenyum..

"Ayo berangkat.. Aku sudah ingin main air.." Seru Plan dengan hebohnya dan langsung menarik Mean.
Mean menurut saja ditarik oleh pria imutnya..

Mereka berangkat sesuai rombongan awal..
Perth mengemudi dengan Saint di sisinya Title dan Earth di belakang..
Tempat yang dituju sebenarnya tidak terlalu jauh dari villa, namun cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki..

My Man (END)Where stories live. Discover now