prolog

14.3K 734 159
                                    

PERINGATAN : Sebelum membaca, jika kalian anak UNSAP dan baca cerita ini, plis bgt. Jangan kasih tau siapa2, apalagi kalo tau orang-orangnya. Tolong yaa hehe, aku malu woiii😭 Makasiii:(

Dan ini, udah ada draft dari lama. Cuma, aku baru berani publish karena aku takut dia baca wkwk😩 tapi, gak apa-apa, setidaknya dengan ini, hatiku merasa lega meski hanya diungkapkan melalui tulisan. Juang real life, ini untuk kamu--jika kamu membaca:)

—HANROMANIA—

Kecewa sih, tapi ya udah lah yang penting dia bahagia.

•••

PEREMPUAN dengan piyama unicorn itu berbaring di atas kasurnya, sesekali ia tertawa mendengar curhatan teman satu kamarnya. Iya, ia adalah anak kost. Perantau.

"Jadi gitu, hahaha. Btw, lo sama Elzo gimana?"

Tawa Seses—perempuan berpiyama—tiba-tiba terhenti. Sesbania Maheswari namanya, perempuan itu mengambil ponselnya dan melihat kontak dengan nama Alfamart—yang diambil dari nama belakang Elzo--di sana. "Elzo ganteng, hehe..."

Anis—temannya berdecak. "Ck, bukaaan ituuuu, ada perkembangan belum?"

Seses tertawa kecil sambil mengendikan bahu. "Nggak, ya gitu-gitu aja. Dibilang deket enggak tapi ngerasa deket. Digombalin juga sering. Dibaperin ya dibaperin. Tapi gak tau deh, haha."

"Minta kepastian dong! Kalo dia gak berani ngasih kepastian, tinggalin!"

"Dih, Anis ... Enggak ah, gue sadar diri. Gue gak cantik. Gue biasa aja. Dia mana mau sama gue?"

"Bukannya dia pernah bilang gak usah minder, ya? Ayo dong Ses, you must move! Jangan jadi Seses yang peminder lagi, lagian bukannya si Elzo suka yang agresif?"

"Enggak, Nis. Gue sadar diri."

"Gak perlu minder, Sesss. Lo cantik apa adanya diri lo. Percaya sama gue." celoteh Anis lagi, namun keadaan berubah hening. Seses tidak menyahut. "Ses, lo dengerin gue nggak, sih?"

Alfamart

Alfamart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💖

Seses menatap ponselnya kosong, tangannya tiba-tiba terasa kaku. Hatinya mencelos. Sakit. Mau nangis, tapi air matanya tidak keluar.

Seses memejamkan matanya, sebelum akhirnya menarik napas panjang. "Iya, denger kok. Gue mundur."

Anis memandang Seses aneh. "Apa sih, mulai aja belum udah mau mundur,"

Hanromania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang