extra part

5.2K 399 290
                                    

Ini yang kalian mau, kan? Yap, extra part! Selamat membacaaaa😋✨✨✨

•••

Jika takdir memang menyatukan, percayalah bahwa kita akan selalu bersama tak peduli rintangan menghadang. Terimakasih Tuan, karena telah menemani saya berjuang sampai sekarang.

•••

"UMI!! Abinya nakal, masa main bolanya curang!" seorang anak laki-laki tengah berlari ke arah seorang perempuan di hadapan api unggun.

"Heleh bilang aja gak mau kalah," seorang laki-laki dengan bola ditangannya-yang merupakan Abi-nya tertawa.

"Lah, kan Ajun menang, Bi! Abi aja gak mau ngakuin, jelas-jelas tadi bola Ajun masuk, wle!"

Seses yang duduk di depan api unggun sambil membakar jagung itu tertawa melihat kedua tingkah laki-laki yang ia sayangi. "Ya udah, mending makan dulu sini,"

Ya, mereka sedang mengadakan camping kecil di belakang rumah. Kegiatan rutinitas setiap akhir pekan, sebelum anaknya berumur sepuluh tahun dan mereka berencana akan membawanya ke setiap Gunung di Indonesia.

"Awas aja Abi, nanti Ajun gak akan kasih Umi, lihat aja nanti pas mau tidur Abi pisah tenda!" Juniar-nama anak dari Seses dan Juang yang lahir tujuh tahun lalu, dengan nama yang diambil dari keduanya. Ginelar (Ju)angkasa dan Sesba(ni)a Mahesw(ar)i.

"Yang ada kamu yang Abi pisahin tendanya," Juang tertawa puas, membuat Juniar semakin jengkel.

"Eh Abi! Ajun marah pokoknya! Umi, Abi gak usah dikasih lah, kesel." wajah Juniar semakin menggemaskan saat ditekuk, terlagi berkali-kali anak itu mengacungkan jari tengahnya pada Juang.

"Siapa yang ngajarin?" mata Juang membelalak kaget melihat anakanya yang tahu fuck.

"Umi, katanya itu jurus andalan waktu sama Abi dulu,"

Seses semakin tertawa. "Ya ampun buka kartu hahaha, ya udah ayo pada makan dulu jagungnya udah mateng nih,"

Juniar segera mendekat, menyenderkan kepalanya manja pada Seses. "Umi, abi gak usah diajak. Abi gak asik."

Juang mencubit hidungnya gemas, membuat Juniar akhirnya tertawa. "Abi, apa yang Abi suka dari Umi?"

"Kepo."

"Kan Ajun pengen tahu..." Juniar cemberut.

Juang pura-pura berpikir, lantas memandang anaknya sambil terkekeh. "Kalo nanti Abi kasih tahu, abi takut."

"Takut kenapa?" Juniar penasaran. Memangnya apa yang harus ditakutkan?

"Takut kalau kamu ikutan suka sama Umi juga..."

Juniar semakin tidak paham. "Kok gitu?"

"Iyalah, itu alasan kenapa Abi gak pernah cerita dulu sama orang dan temen-temen Abi waktu Abi suka sama Umi, karena kalo Abi cerita Abi takut yang lain jadi ikutan jatuh cinta juga sama Umi,"

Seses mendelik. "Halah, bilang aja gengsi."

Juang terkekeh, mencubit kedua pipi istrinya itu dengan sayang. "Sekarang kan udah engga,"

Hanromania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang