5 | halu

3.7K 441 23
                                    

Orang yang kita suka, taunya suka sama kita juga. Is the best feeling ever and the best halu ever:')

•••

INI hari minggu, harusnya Fakultas Ilmu Administrasi libur hari ini. Tetapi karena sedang ada acara seni yang membuat semua Mahasiswa dari semester satu alias Mahasiswa Baru sampai Mahasiswa tingkat akhir berkumpul di sana.

Menikmati hiburan, bintang tamu yang diundang kali ini Fiersa Besari. Tentu saja banyak anak Mapala dari Fakultas lain yang ikut menonton, hanya karena ingin melihat penyanyi Waktu Yang Salah sekaligus dikenal dengan Pendaki tersebut.

Selagi menikmati hiburan, Mahasiswa Semester Baru juga diharuskan untuk memilih satu UKM (Unit Kegitan Mahasiswa) atau lebih Organisasi yang mereka minati. Terdapat beberapa Stand di sana, mulai dari Senat, BPM, Badminton, Futsal, Kewirausahaan, hingga Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).

Semua sibuk bertanya-tanya kepada beberapa stand yang ada di sana, pilihan Seses sudah jatuh pada Mapala sejak tadi, hanya saja ia ragu karena merasa tidak setangguuh cewek Mapala kebanyakan. Fisik ia lemah, ia pernah ikut mendaki bersama saudaranya setahun silam, menyenangkan tapi malah sampai dibawain carrier karena merasa sesak dan kelelahan. Tapi anehnya, malah jadi candu. Ia ingin mendaki lagi.

"Nis, lo jadi 'kan ikutan Mapala sama gue?" Tanya Seses memohon, ia hanya butuh teman utuk masuk ke sana.

Anis terlihat bingung. "Yaa, pengen sih. Tapi, gue nggak mau capek, hehe."

"Dih, jadinya lo mau masuk apaan?"

"Mmm ... Badminton?" kekeh Anis yang membuat Seses jadi semakin dilema ia harus masuk ke organisasi yang mana.

"Ses, mau masuk Mapala?" Tanya Tesya, teman sekelasnya itu yang menyukai Juang.

"Iya nih, tapi kalo gak ada temen kelas males. Nanti susah adaptasinya," keluhnya sedih, Tesya tertawa kecil.

'Gak usah bingung, ayo gue temenin. Gue pengen coba masuk Mapala, naik gunung, panjat tebing, kayaknya seru ya,"

Mata Seses berbinar seketika. "Serius lo mau masuk Mapala?"

Tesya tertawa, "iya, malah gue udah daftar."

"OKE! Gue otw ke stand Mapala, makasih, Sya."

Seses langsung saja memasuki stand itu, mendengar beberapa cerita dari para senior yang terdengar mengasyikkan. Seses tersenyum mendengarnya, sambil melihat-lihat polaroid yang terpajang di pagar kayu penghalang stand itu. Mulai dari foto dipuncak gunung, foto ditebing, dan banyak lagi kegiatan alam lainnya. "Pernah mendaki ke mana aja, Teh?" Tanya Seses penasaran.

Dila Wijaya--begitu nama yang Seses baca pada baju PDH-nya--perempuan dengan syal orange dilehernya itu tersenyum ramah. "Eh hai, kita udah ke Guntur, Tampomas, Cikuray, Ciremai beberapa kali, Papandayan, Semeru, Carumby, Kecapi, dan terakhir kami cewek semua ke Gede Pangrango."

"WIIH, mantep banget hehe. Aku mendaki sekali doang, itu juga setahun yang lalu," kekeh Seses jadi malu sendiri karena merasa tidak punya pengalaman.

"Ih gak apa-apa, Teteh juga dulu pas masuk Mapala ini gak ada pengalaman apa-apa. Masih zonk. Santai aja." Kata Aini, anak Mapala yang berdiri disamping Dila.

"HEHE iya sih, Teh. Tapi malu aja gitu."

"Percaya, alam akan membuatmu lebih kuat."

Seses merasa termotivasi saat mendengar beberapa kisah dari mereka, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengisi formulirnya, dan kembali menonton Bung Fiersa yang kali ini sedang bernyanyi lagu Lembayung dalam novelnya yang berjudul Konspirasi Alam Semesta.

Omong-oomong, lagunya membuat Seses ingat tokoh dalam buku itu--Juang Astrajingga, yang juga mengingatkannya pada seseorang yang akhir-akhir ini dia-diam menjadi favoritnya, Juangkasa-Ginelar Juangkasa. Tapi, Seses belum melihat aki-laki itu hari ini, matanya memperhatikan sekeliling, tahu-tahu Juang sudah ada dalam kerumunan disampingnya.

"JUANG!"

Kerumunan itu hampir semuanya menoleh kepada Seses, perempuan itu jadi malu sendiri, sial merasa sok kenal banget dia, mulutnya berani banget.

"Oi," jawab Juang dengan menaikkan alisnya, hati Seses jadi ambyar hanya dengan Juang begitu. Dasar bucin!

"Lo masuk UKM apa?"

"Juang doang yang ditanya?" sindir Refi dan Nikol, teman satu spesies Juang.

Seses hanya tersenyum canggung, karena ia tidak mengenal cowok-cowok itu meskipun mereka semua berada dalam satu kelas yang sama.

Juang hanya memperlihatkan Seses selembar formulir ditangannya, Seses yang penasaran mengambil selembar kertas itu dan membacanya. Matanya membulat saat melihat Juang mendaftar satu organisasi yang sama dengannya. Pecinta Alam.

"Kok sama!?" pekik Seses pura-pura kaget, padahal senang dalam hati.

"Lo ngikutin gua kali,"

"Idih," Seses mengendikkan bahu. "Formulir gue udah dikumpulin kali,"

"Ya berarti kita jodoh." Kata Juang santai, tidak tahu bahwa keadaan hati seorang Sesbania Maheswari kini tidak baik-baik saja karenanya.

"HAHAHA, halu," iya gue yang halu, batin Seses.

"Iya elu yang halu." Katanya tertawa, Seses tahu itu bercanda, tapi sakit. Ia hanya cemberut lalu mendengarkan lagu, mulai ikut terbawa suasana, sampai ia ikut menangis seperti beberapa orang yang terlihat mulai menitikkan air matanya.

"Kok nangis?"

Seses menoleh, menemukan Juang yang berdiri disampingnya, tapi kini sendirian.

"Gak kuat sama lagunya,"

"Gue masih di sini, kok. Jangan sedih gitu,"

Seses menoleh kaget. "Hah?"

"Ini nyeritain tentang Juang yang meninggal di gunung Sinabung itu, kan? Juangnya masih di sini, jangan nangis."

Seses jadi tertawa kecil, Juang yang kelihatannya cuek begitu ternyata receh juga. "Itu Juang Astrajingga, kalo lo beda lagi."

"Oh beda..."

"iyalah,"

Juang tertawa, saat tertawa matanya sedikit menyipit, Seses jadi merasa makin jatuh cinta kali ini. Astaga, apa katanya? Jatuh cinta? Iya, Seses akui itu.

Juang, seseorang yang mulai hari ini akan Seses perjuangkan meski dengan cara diam-diam. Tidak mudah,karena sepertinya Seses harus lagi-lagi mempersiakan hatinya, karena temannya juga menyukai laki-laki itu.

—HANROMANIA—

Double update ayeeayeee wkwk. Gabut ini, mumpung sedang tidak ada tugas online juga mending update, meski belum banyak yang baca. hehehe. hope you like and enjoy, see you!

Sumedang, 29 Maret 2020.

Hanromania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang