Mama pernah cerita, dulu mama nggak punya temen atau sahabat di SMA, Mama harap Dovi nggak kayak gitu, awalnya Dovi kira mama cuma takut Dovi nggak punya temen tapi akhirnya Dovi tahu apa alasan mama.
Waktu dulu Dovi males banget pulang ketemu mama, Dovi nggak deket sama mama, tapi semenjak tante berantem sama mama di rumah sakit disana Dovi mau terbuka sama mama, dovi ceritain semua tentang Jingga ke mama.
Mama bilang dulu waktu SMA mama sering dikambing hitamkan oleh orang yang mama aja nggak kenal, mama sering dimarahin sama tante padahal mama nggak pernah ngapa-ngapain tante, dan mama akhirnya tahu kalau Julietlah yang selama ini mengadu domba tante sama mama.
Sehari setelah tante pergi ke Jakarta, Mama langsung ke rumah Oma Siti, mama bilang mama nggak ngelakuin itu semua, Oma Situ bilang Oma tahu kalau dalang semua ini adalah Juliet, tapi setiap Oma nasehatin tante, tante terus ngotot bilang kalau Juliet itu baik dan Oma jadi bungkem.
Besoknya, tante Sandra nggak mau lagi temenan sama tante Asoda alias si Juliet itu karena udah tahu kelakuan bejadnya, tante Sandra nggak bisa ngasih tahu tante karena nggak tahu cara ngehubungin tante sedangkan tante ganti kartu.
Semenjak itu mama punya temen, dan semenjak itu juga tante Sandra nggak mau ngungkit masa lalu kalian.
Dovi umur lima belas, Dovi sakit yang mengharuskan Dovi buat cek psikiater setiap bulannya, dan dokter psikis itu kiranya tante Sandra.
Kemarin lusa baru aja Dovi konseling sama Tante Sandra, Dovi tanya semua sama tante Sandra dan jawaban tante Sandra sama kayak penjelasan mama, tante.
Andovi-PoV
***
Viona terngiang penjelasan panjang dari Andovi tadi saat di atas mobil yang membuat dirinya terdiam, ia menjadi merasa bersalah kepada Meutia, bukan Meutia tapi Juliet yang bersalah disini.
"Bun, nggak usah dipikirin."
Viona mendongak melihat Jingga yang tengah memijat betisnya dengan serius, Viona hanya mengangguk itu menanggapinya.
"Gilly udah baik belum ya?"
Oh iya tentang Gilly kenapa bisa masuk rumah sakit, gadis itu memilih merebut pisau di tangan Alan dan menyayat lengannya sendiri membuat semua orang shock dan tidak menyangka Gilly seberani itu.
"Nggak tahu, Jingga telepon Putra dulu ya Bun."
"Mereka pacaran?"
Jingga terlekeh sambil menggeleng, "masih tahap pedekate bun,
"Hallo, Put. Gimana sama Gilly? Udah sadar belom?
Hm
Ada tante Asoda?
Iya bentar gue kesana."
Jingga tersenyum kepada ibunya, "dulu Jingga masuk rumah sakit itu karena ditabrak sengaja sama tante Asoda bun, tapi Jingga udah maafin kok, sama kayak Gilly yang sekarang udah membaik ke Jingga."
"Bener-bener ya dia,—"
"Udahlah bun, nggak papa, Jingga ke rumah sakit dulu ya bun."
"Tapi bunda mau ketemu Meutia."
"Nanti abis dari RS Jingga temenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga dan Semesta (END)
Teen FictionTAMAT sequel by Jingga di Samudra Jingga memilih pindah sekolah setelah kepeninggalan Samudra, ia memilih Bukittinggi sebagai tempat tujuannya. Disana, Jingga bersama neneknya. perjuangan sekolah Jingga begitu berat, Jingga yang pendiam dianggap mur...