Part 8

4.8K 626 75
                                    

Waow, kalian gercep ya kalau sudah ada target? Happy reading uri chingu-ah ^^


***



Setelah mengambil kunci mobilnya, jungkook berniat mencari keberadaan yeon ji. Menyusulnya dan mengajaknya kembali ke rumahnya yang mewah dengan sedikit embel-embel berpura-pura meminta maaf atas apa yang diperbuatnya kemarin.

Namun, tentu saja semua tidak selancar apa yang dia rencanakan. Sudah hampir satu jam dia menelusuri jalanan mencari keberadaan yeon ji. Mengumpat berkali-kali karena yang dicari belum juga di temukan. Bahkan dia sampai berhenti di tepi jalan karena kelelahan. Menghisap rokoknya lalu kembali mencari.

Saat dia berhenti lagi untuk beristirahat, matanya menangkap seseorang yang tidak asing tengah duduk sendirian di pemberhentian bus. Pandangannya kosong, dia tidak perduli saat beberapa bus berhenti untuknya. Dia mengacuhkannya bahkan menatappun tidak.

Dengan terburu-buru, jungkook memutar kemudinya menuju ke tempat gadis itu berada.

"hei noona...!" panggilnya saat mobilnya sudah berhenti tepat didepan yeon ji namun yang dipanggil sepertinya memang tidak mendengar dan lebih tertarik dengan lamunannya.

"kim yeon ji noona"  panggilnya lagi tapi lagi-lagi yeon ji tak meresponnya

Kesabaran jungkook sudah melewati batasnya. Dia belum sarapan, satu jam menelusuri jalanan dan kini harus di acuhkan dengan gadis yang sudah mendidihkan otaknya.

Dengan sedikit membanting pintu mobil, jungkook keluar dengan wajah bersungut kesal. rokoknya dia buang dan umpatan kotornya yang sempat terucap beberapa kali, "yeon ji noona, hei, aku memanggilmu" sapaan jarak dekat jungkook seketika membuyarkan semua lamunan yeon ji. Irisnya menengadah menatap pria jangkung dengan tindik dan tato itu.

"jungkook-ssi" gumamnya

"apa yang kau lakukan disini? Ini masih pagi, tidak baik menjadi gelandangan dengan pakaian rapi seperti itu" pria itu bermaksud memberi sedikit candaan pada kalimatnya, tapi yang terdengar malah seperti sebuah hinaan.

Yeon ji berdiri. Menatap jungkook sekilas tapi segera menurunkan pandangannya, "aku_sudah membuat keputusan, Aku akan pergi dari rumah itu. Kau boleh senang sekarang, karena tak perlu lagi repot-repot untuk mengusirku dari sana. Tuan jeon pasti mengerti dengan keputusanku, dia pasti akan menerima kalau putra kesayangannya menolak untuk mempunyai seorang ibu pengganti. Maafkan aku jeon jungkook-ssi, maaf" yeon ji menunduk di depan jungkook. Pria itu sampai mundur beberapa langkah karena terkejut dengan apa yang dia lakukan.

Jungkook diam saja, tapi dalam hatinya dia sudah mengumpat dengan segala cacian kotor. Seharusnya tidak begini, seharusnya dia yang mengendalikan permainan. Tapi kenapa yeon ji pergi dengan mudahnya padahal dia belum juga melakukan apapun. Dia akan habis kalau ayahnya mengetahui ini, mengetahui bahwa karena dirinya lah gadis itu pergi. Uang dan segala macam fasilitasnya akan dicabut, bukan ayahnya yang hancur, bisa jadi sebaliknya.

"tu-tunggu"

Yeon ji menatap jungkook heran, lelaki itu kini menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"iya?" yeon ji penuh tanya

"em... Masalah kemarin, aku mi_emm_minta maaf. Aku hanya bercanda. Jangan pergi dan kembalilah ke rumah kami" ucapnya ragu

Impossible Love || BTS-Jeon Jungkook || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang