Acht

4.1K 461 24
                                    

Happy Reading

*





















*

Roseanno yang menyadari kehadiran Jennie di acara ini tidak boleh gegabah, dia harus hati-hati, takut Jennie lari lagi. Roseanno menyeringai ketika melihat interaksi Sooyaa, Bona dan Jennie dari tempat duduknya sekarang. Dia harus bertemu Jennie kali ini, tidak boleh tidak, apalagi sekarang wanita itu sudah ada didepan matanya, lebih tepatnya sedikit jauh darinya tapi masih jelas terlihat oleh mata tajam nya ini.

Roseanno masih duduk damai melihat Jennie sedang menyesap minuman ditangan nya, jarak mereka cukup jauh. Beberapa orang berlalu lalang didepan Roje, dia tidak perduli, beberapa orang ingin mengambil foto dengan nya pun dia cuma memberi senyum dan mengatakan Maaf aku sedang tidak enak badan, mohon beri aku sedikit privasi. Dan orang-orang itupun menghargai keinginan Roje, mereka bahkan mengatakan It's oke, kau terlihat sangat tampan jika dilihat dari dekat seperti ini

Roseanno hanya tersenyum mendapat beberapa pernyataan itu. Roseanno tadi sedikit terkejut melihat Sooyaa berbicara dengan Jennie, karena Roje sudah berkenalan dengan Sooyaa dibelakang panggung.

"Ternyata Sooyaa mengenalnya" batin Roje.

Sooyaa, Bona dan Jennie masih berbicara sembari menunggu makanan mereka datang, benar mereka memesan makan lagi, padahal tadi Jennie dan Bona sudah sarapan, tetapi Jennie ingin makan lagi. Jennie beralasan ini sudah masuk jam makan siang, dia tidak ingin terlambat untuk makan, mau tidak mau Sooyaa dan Bona mengikuti permintaan Jennie.

Akhir-akhir ini nafsu makan Jennie meningkat, mungkin juga itu bawaan janin dalam perutnya, atau entahlah yang pasti dalam sehari dia bisa makan berkali-kali. Jennie cukup beruntung dia tidak mengalami morning sickness yang kebanyakan menyerang wanita diawal kehamilannya. Mungkin juga karena si baby mengerti keadaan ibunya jadi dia tidak terlalu berulah.

Jennie tentu masih memikirkan pria itu, terlebih dia melihat dengan jelas pria itu berdiri dipanggung tadi ketika acara pembukaan Pride. Tapi yang tidak habis fikirnya, kenapa pria itu tidak menghampirinya, sesekali Jennie melihat kearah orang yang berlalu dan tidak nampak sedikitpun wajah Roseanno disana. Jennie mulai kesal, pria itu seolah tidak ingin bertemu dengannya lagi.

"Dia bahkan tidak mencariku lagi, ckck dia benar melupakan kejadian itu, dia terlalu penurut" batin Jennie. 

"Lagian untuk apa juga aku harus bertemu dengannya lagi, mungkin saja dia tidak mengakui aku mengandung anaknya" lagi Jennie membantin. 

"Dia seperti bajingan bukan? dia meninggalkanku sendirian dihotel, menghilang, dan sekarang aku mengandung anaknya, dia mungkin tidak percaya itu, dia punya kehidupannya bukan? mungkin dia sudah berkeluarga? sudah memiliki anak juga? sudahlah Jen sudah" Jennie menggelengkan kepalanya setelah bergulat dengan fikirannya sendiri.





Bona menyikut lengan Sooyaa karena melihat Jennie menggelengkan kepala sedari tadi, Bona dan Sooyaa merasakan ada hal yang aneh dari Jennie karena dia hanya diam, dan jika ditanya hanya menjawab seperlu dan seadanya saja.

"Jen"

"Huh?" Jennie mengangkat kepalanya.

"R u oke?" Sooyaa mengusap punggung tangan Jennie yang berada diatas meja.

"Fine, Soo" menampilkan senyum terpaksanya. Sooyaa dan Bona bukan tidak menyadari senyum itu, mereka paham cuma tidak terlalu ingin menuntut Jennie untuk cerita.

Tidak lama makanan yang mereka pesan datang, mata Jennie berbinar sekali melihat banyak makanan dihadapannya. Sooyaa merasa sedikit aneh dengan tingkah sepupunya ini. 

ONE NIGHT STAND | CHAENNIEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin