Vierundzwanzig

5.9K 520 97
                                    

Happy Reading

*





















*

Roseanno sedang dalam perjalanan menuju tempat yang disinggahi Jennie, dia akan menjemput wanitanya. Sedikit lambat karena jalanan cukup ramai, tepat pada jam istirahat siang jadi wajar jalanan seperti sekarang.

Melirik jam tangan yang dipakai, mendengus kesal karena ini sudah ketiga kalinya Roje terjebak ditraffic yang sama. Mencoba menghubungi ponsel Jennie tetapi dialihkan, mungkin Jennie sedang menerima atau melakukan panggilan lain.

Roje mencoba menelfon Bona karena Jennie bepergian dengannya, tetapi tidak diangkat. Semakin membuat mood nya buruk, meletakan jarinya pada dagu dan menopang siku pada pintu pengemudi, Roje sedikit berfikir.

"Aku akan membeli bunga untuknya" gumam Roje.

Aston Martin DBS Superleggera yang Roje kendarai melaju pelan ketempat penjual bunga disalah satu jalan kota Zurich. Melihat sekeliling terlalu banyak toko bunga yang berjejeran hingga membuatnya bingung ingin masuk ke toko mana.

Ah Roje menjadi sedikit peragu akhir-akhir ini, bahkan kemarin dia melihat Jennie sedang memeluk seseorang ditaman, tetapi ketika dia datang Jennie terlihat baik-baik saja. Roje tidak ingin bertanya lebih lanjut tentang siapa pria yang dipeluk oleh Jennie. Roje takut membuat mood Jennie buruk setelah bertanya tentang pria itu, dan dia memilih untuk melapangkan hatinya.

"Aku memilih yang ini" Roje menunjuk sekumpulan rose bucket yang ada di toko itu. Pemilik toko langsung mengambil yang dipesan oleh costumer.

Setelah mendapatkan bunga, Roje kembali melajukan mobilnya menuju Estoferso Cafe. Aston Martin DBS Superleggera nya terparkir disisi jalan cukup dekat dengan Cafe yang ditempati Jennie. Dengan langkah pasti Roje berjalan ke arah cafe tersebut.

Dari luar Roje melihat Jennie sedang tertawa dengan seorang pria tetapi tidak ada Bona disana. Perasaan nya sedikit memanas melihat adegan itu didepan matanya, dia tidak ingin ditinggal lagi oleh orang yang dia cintai.

Berusaha berfikir positif sekarang, Roje beranggapan mungkin laki-laki itu teman kuliah Jennie. Jangan tanya Bona kemana, wanita cantik itu sedang menerima panggilan telfon dari orang tua nya diluar cafe tentu dapat dilihat Roje.

Panggilan telfon dari orang tuanya terputus, Bona mengikuti pandangan Roje, sialnya pandangan itu ke Jennie sepupu dari kekasihnya.

"Oh hell, Jennie" gumam Bona. Roje meletakan telunjuk pada bibir, mengisyaratkan agar Bona diam semua baik-baik saja.

"It's oke" Roje tersenyum pada Bona.

Bona sedikit meringis menerima senyum mempesona itu, tidak Bona tidak boleh luluh dan ingat masih ada Sooyaa yang lebih manis daripada si blonde milik Jennie ini.

"Jennie kalau menyia-nyiakan seperti ini berati dia bodoh" batin Bona melihat Roje masuk kedalam Cafe. Bona belum ingin masuk, ah tepatnya dia tidak ingin masuk lagi, tak ingin merasakan suasana dingin didalam sana.

 Bona belum ingin masuk, ah tepatnya dia tidak ingin masuk lagi, tak ingin merasakan suasana dingin didalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang