Part 1

5.4K 252 6
                                    

Diandra pov

Perkenalkan namaku diandra antoni wijaya. Aku masih berusia 18 tahun tepat pada hari ini.
Aku masih mengenyam pendidikan menengah atas saat ini. Tapi sebuah hutang membuatku harus mengenakan gaun yang memiliki bentuk indah ini.

Meskipun gaun ini memang gaun yang ingin kupakai saat pernikahanku, tapi itu nanti setidaknya setelah aku lulus sekolah bukan malah lewat pembayaran hutang seperti ini.
Aku merasa seperti dijual oleh ayah kandungku sendiri.
Aku kecewa dengan keputusan sepihak yang diambil ayah untuk ku. Memang dulu aku pernah berjanji pada mendiang ibu sebelum meninggal untuk selalu menuruti apapun perintah ayah selagi dalam taraf yang tak melanggar aturan.

Flashback on

Dibawah terik matahari yang mulai panas dikepala, sebuah suara dari speaker informasi menginterupsi jalannya upacara bendera dihari senin pagi yang menurutku lumayan cerah.

"diberitahukan kepada siswi yang bernama diandra segera ke kantor...!"

Perlahan aku mundur kebelakang, barisanku langsung ditempati siswi yang tadinya berada di barisan belakangku. Aku segera berlari menuju kantor.
Mendadak perasaan ku jadi tak tenang. Aku merasa gusar. Seperti akan ada hal buruk yang akan terjadi.

"ada apa pak..?"
Seorang karyawan sekolah dibagian tata usaha yang bername tag nicko menyodorkan sebuah telepon sekolah kepadaku.

"dari ayahmu..!"
Aku tersenyum mengangguk. Pak nicko membiarkan aku sendiri yang mengangkat telepon dari ayah.

"ada apa ayah..?"

"....."

"apa? Baiklah diandra akan segera beberes..! Ayah tungguin dian ya..!"
Aku berlari segera setelah menutup telepon dari ayah. Tak lupa mengucapkan terimakasih pada pak nicko sebelum pergi dari kantor.
Aku langsung membenahi tas dan peralatan sekolahku. Aku mengambil tas dan berlari menuju gerbang.
Biarlah aku menjadi pusat perhatian para murid yang sedang upacara. Sekarang yang terpenting adalah ibu bagiku.

Sebuah mobil honda civic berbentuk mobil sedan lama telah terparkir didepan gerbang. Didalamnya ada seorang pria paruh baya yang sedang menungguku.

 Didalamnya ada seorang pria paruh baya yang sedang menungguku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya dialah ayahku.
Ayah sudah menunggu di depan gerbang sekolah dengan mobilnya. Kami akan segera menuju ke rumah sakit harapan bunda.
Ibu sedang bertahan hidup disana karena penyakit jantungnya yang sudah beberapa minggu ini sering sekali kambuh. Ibunya memang memiliki penyakit jantung sejak kecil untungnya hal itu tak berakibat buruk padaku saat berada dalam kandungannya.

Memang wanita yang punya penyakit seperti itu dilarang untuk hamil karena beresiko tinggi. Itulah sebabnya aku hanya sendirian tak memiliki saudara. Aku anak tunggal.

"ayah bagaimana keadaan ibu?"

"kondisi ibu semakin memburuk setelah jatuh di kamar mandi tadi..
Ayah membawanya ke rumah sakit.. Ayah takut dian.. Ayah takut kehilangan ibumu..!"
Entah mungkin karena ikatan batin atau rasa khawatirku. Perasaanku juga sama dengan ayah. Aku benar benar takut kehilangan ibu.

The Secret Of My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang