Aku bermeditasi, menyembuhkan luka cemburu dalam hatiku. Aku berusaha memadamkannya, dan aku memilih jalan ini. Tolong hargai pilihanku!
Setelah aku mampu bangkit dan memaafkan, kini aku memilih mendiamkanmu.
Bukan karena aku tidak lagi peduli padamu, tidak!
Kau salah jika berfikiran seperti itu.
Aku memilih tak menyapamu,
Aku memilih tak ingin menemuimu,
Sebab aku tak ingin kau terlalu mengakar pada otak dan hatiku,
Bukankah kita sebagai manusia telah diberi fitrah untuk mencintai oleh Tuhan?
Aku rasa aku tidak salah jika aku mencintai sesukaku.
Maaf jika aku sedikit menyenyampingkanmu,
Aku hanya tak ingin Tuhanku marah,
Pasalnya, mencintai Tuhan jauh lebih penting daripada mendahulukan nafsu semata di dunia.
Tenanglah,
Kau masih hidup dalam ragaku,
Kau juga masih tinggal dalam helai nafasku,
Aku memilih memindahkanmu dari tempatmu semula,
Kau kini hidup dalam doa ku,
Percaya atau tidak, bagiku tempatmu kini jauh lebih mulia.
Bagaimana tidak?
Aku hidup dalam doa ku.
Sekarang,
Aku ataupun kau tak perlu lagi merisaukan kegundahan hati.
Mari berdamai dan hiduplah dalam doaku hingga Tuhanku mengizinkan kita bertemu kembali.
YOU ARE READING
Satya (Tentaraku Season II)
RomanceJangan terlalu sedih ketika ia tak lagi menyapamu, Jangan terlalu larut ketika ia tak lagi dapat kau jumpai, Barangkali ia juga begitu menyimpan rindu, Rindu yang mendamba temu, Tangis yang tak bisa dipungkiri, Sama sepertimu! Tapi, Ia lebih memilih...
