perasaan kesal

495 94 25
                                    

Hallo apa kabar semua? Rain kembali lagi hehe

Adakah yang menyimpan cerita ini di librarry? Semoga ada

Maaf kalau sedikit singkat
Semoga kalian semua suka
.
.
.
.

Hari ini Jungkook menimbun banyak sekali perasaan kesal.

Mulai dari kesal karena teman sebangkunya mengatai Jungkook tidak keren, lalu kepada para kakaknya yang mengatainya tidak keren pula, dan sekarang Jungkook kesal dengan mainan mobil remote controlnya yang habis baterai

"Kookoo kalau kesal terus terusan nanti lama lama botak, rambut kookoo akan terbang di tiup angin lalu kepala kookoo akan berubah menjadi kaca bundar"

Taehyung memperingati adiknya yang sedari tadi terus menggerutu, teman lah, kakak lah, lalu sekarang ia menyalahkan baterai yang habis, memang kalau di pikir pikir adiknya ini punya sifat yang aneh, ck dasar aneh!.

"Iya kasihan kan remotnya, dia kan juga tidak tau kalau mau habis baterai, beda dengan taetae yang jika lapar akan berteriak aneh seperti suara katak di adventure time"

Jimin ikut menasihati sang adik yang entah bagaimana justru terdengar seperti sebuah hinaan nyata untuk Taehyung, mau protes sebenarnya, tapi bingung bagaimana protesnya, kan yang Jimin bilang memang benar, kalau protes jatuhnya malah tidak sadar diri.

"Katak yang mana? Kan banyak, spring, summer, winter, auntum, atau mega frog?!, Yang jelas dong!"

Taehyung memekik kesal, ya walau sebenarnya dia juga tidak tau kenapa harus kesal, taehyung hanya mengertak, tapi yang di gertak malah memasang wajah tanpa dosa seolah taehyung kini tidak terlihat sedang kesal atau apapun, dasar kakak menyebalkan!.

"Mega frog, yang jelek itu, yang bentuknya sepeti bola bolling tapi punya tangan dan kaki, jelek pokoknya, jelek sekali seperti wajahnya yang jelek"

Jungkook lupa, siapa yang punya masalah di sini?, Tadi dua kakaknya ini sepertinya sedang menasehatinya, tapi lihat ini!, Jungkook bahkan harus di suguhkan tindakan tidak manusiawin dan katakawi, bagaimana manusia di samakan dengan katak berbentuk bola bolling, kan body shamming kepada si katak namanya, kasihan katak, pasti dia sekarang sedang bersin bersin karena di bicarakan Jimin dan Taehyung, Jungkook juga sih, tapi kan di dalam hati tidak terlalu besar pengaruhnya.

"Kakak kakak ini kenapa sih?!, Kan harusnya Kookoo yang di nasehati! Kenapa malah membicarakan katak?!"

Jimin mengangguk kecil, tangannya kembali menekuk di depan dada, sepertinya dia ingat dengan kegiatannya tadi, tidak terkecoh lagi dengan Taehyung yang kini tengah mengigat katak yang mana yang Jimin maksud, rasa rasanya Taehyung sudah menonton seluruh episode adventure time tapi ia tak ingat sama sekali, apa harus bertanya pada kak Yoon?.

"Ya sudah kita ulang, jadi Kookoo, intinya jangan menyalahkan baterai habis, salahkan saja Taetae, nah selesai"

"Iya ben- eh tunggu! Kok Taetae sih!, Tidak bisa! Ini manipunasi namanya!"

"Seingat ku itu manipulasi Tae, apa sudah di ganti?"

"Sudah chim, karena kelaparan namanya di ganti manipunasi tau!"

"Ohhh kerennn ya, siapa yang mengganti?"

"Mesin penanak nasi"

.
.
.
.
.
.

"Sudah berapa kali kak Jin katakan, jangan menyentuhnya Tae!"

Seokjin kembali menjerit, ketiga adiknya ini benar benar hampir membuatnya sakit vertigo dadakan, niatnya ingin membantu membuat resep baru lalu menamai makanan tersebut dengan hal hal lucu, seperti, katak bola lolling, lalu kupu kupu tak bersayap, lalu ada lagi lalat yang harum, tiga sekawan itu ingin membuat gebrakan katanya, gebrakan baru untuk dunia kuliner yang mana Jungkook selalu salah menyebutkan hingga yang ia ucapkan adalah dunia kuniler, entah siapa yang mengajari, Seokjin pusing.

"Kenapa?, Kan cuma pegang dengan ujung jari"

"Tetep saja tidak boleh Tae itu panas!"

"Tidak papa panas, Tae kan suka musim panas"

Ingin sekali Seokjin terjun dari atas batu karang yang tinggi lalu tenggelam di dalam samudera yang tenang, cukup sudah penderitaannya selama ini, ia sudah terlalu banyak menjawab pertanyaan ajaib dari ketiga adiknya tersebut, mau alibi macam apa lagi yang harus ia keluarkan, kesal sekali jadi dia, Seokjin ingin berubah jadi Godzila saja rasanya.

"Tae panci panas dengan musim oanas jelas berbeda, kalau kau menyentuh itu maka kau akan terluka, dan itu sakit"

"Kalau menyentuh musim panas tidak sakit?"

Jungkook melongo, benar juga, dia bisa bertahan hidup di musim panas yang panas sekali bahkan sampai ia merasa bahwa seluruh tubuhnya menangis, ps. Itu hanya keringat, jungkook memang suka melebih lebihkan.

"Tapi kan musim panas juga panas, bedanya apa?"

Seokjin mematikan kompor, menatap ketiga adiknya yang kini berbalik menatapnya penasaran.

"Adik adik ku yang manis, baik, penurut, dan ceria, musim panas tidak menyakitimu kecuali kalian berjemur di bawah sinar matahari dengan suhu lebih dari empat puluh derajat selsius selama berjam jam, maka kalian akan terpapar sinar ultra violet dan menyebabkan kanker kulit, tapi kalau kalian menyentuh panci panas, maka kulit kalian akan melepuh dan memerah"

"Apa itu sakit?"

Jimin bertanya, Seokjin ingin mati saja lah, seseorang tolong Seokjin.

"Sakit Jiminie sayang, sangat sakit, rasa sakitnya sama dengan kanker kulit, jadi jangan coba coba menyentuhnya atau ka--"

"HUAAAA JARI KOOKOO SAKIT TOLONG"

dan benar, belum saja seokjin selesai berbicara, Jungkook sudah menyentuhkan jari penasarannya pada permukaan panci yang kini tengah ia gunakan untuk merebus kentang.

"CHIM GAWAT! JUNGKOOK KENA KANKER KULIT!

Taehyung panik, dengan cekatan ia menyiram jemari jungkook dengan segelas penuh air putih yang akan Seokjin gunakan untuk mengadoni tepung terigu.

"HUAA TOLONG, KOOKOO TIDAK MAU MATI! TOLONG! HUAAA NAMJOON HYUNG TOLONG! KOOKOO KENA KANKER KULIT!"

Jungkook berlari ke arah ruang keluarga, di sana Namjoon serta Yoongi tengah menatap layar laptop masing masing, biasa urusan kerjaan, tidak ada habisnya, rasanya ingin rebahan saja seharian, bangun hanya untuk makan dan ke kamar mandi.

Yoongi berjengit, melihat ketiga adiknya berlari dengan si bungsu yang menangis histeris.

"Ada apa ini? Kenapa?"

"Huaaa kak Yoon tolong! Tolong selamatkan nyawa Kookoo, Taetae masih mau mengatai Kookoo tidak keren, tolong biarkan Kookoo hidup.

"Bagaimana maksudnya? Siapa yang akan membunuh Kookoo memangnya?"

"Panci panas yang jahat!"

Jimin berteriak dengan mata berkaca kaca, mau menangis, tidak siap kehilangan adik tersayangnya walaupun kadang Jimin ingin sekali rasanya menelantarkan Jungkook di kolong jembatan karena terlalu menyebalkan.

"Ceritakan yang benar, kak Yoon jadi ikut panik kalau kalian begini"

.
.
.
.

Jari Jungkook telah di kompres, acara menciptakan resep baru gagal total, lalu pekerjaan Namjoon dan Yoongi tertunda.

"Lain kali kalau di beri tahu para kakak itu di dengarkan dengan baik, jangan suka asal di coba karena penasaran, sakit kan jadinya"

Namjoon meniup niup luka Jungkook, adik bungsunya itu masih terlihat sedih dan kesal, kesal karena terbodohi oleh kanker kulit, dan sedih karena jarinya sakit sekali

"Jadi pelajaran apa yang harus kita ambil hari ini?"

"Tidak boleh menyentuh panci panas, karena panci panas dan musim panas itu berbeda"

Ketiganya bersuara pelan, masih fokus pada luka Jungkook, kasihan sekali Kookoo sudah kena panci panas, masih kena omelan juga.

.
.
.
.

Ada yang rindu mereka? Heheehh

i do believe your galaxy //Bts Lokal Au!Where stories live. Discover now