Bumi S2| 21

397 13 2
                                    

"Apa yang terjadi?" Tanya Moon, melihat dua orang yang terbaring. Dia menatap Av. "Apa mereka terluka? Bisakah kau menyembuhkan mereka, Av?" Tanya Moon, Av menggeleng dengan sedih. Kemudian, Moon tampak shock.

"Hanya satu yang bisa kuselamatkan." Katanya, saat itu semuanya sudah ada disana. Ali yang sudah sadar, Seli, Selena, Lio, Antares dan yang lainnya. Seli terisak, menangis dalam dekapan Selena.

"HIRO!" "SELAMATKAN HIRO!" Seru Lio dan Riang bersamaan, Riang sudah menangis tersedu-sedu. Kemudian, Av menatap Ily sedih.

"Ily... Kita harus membantunya!" Seli berseru, tak bisa menutupi kesedihannya karena orang yang ia sukai terbaring kaku disana. Raib mengangguk, tapi dia menatap Riang tidak tega. Lio menyentuh bahu Riang, sementara Antares mendekap Moon dari samping. Moon terisak.

"Apa? Hiro yang menyelamatkan kita semua!" Seru Riang, melotot dengan air mata dikedua matanya.

"Ily sudah menjaga kami selama perjalanan berbahaya ini, dan itu juga mempertaruhkan nyawa!" Seli maju, memberikan pendapatnya.

"Lalu, bagaimana dengan Hiro? Dia sudah menjagaku selama 10 tahun kebih!" Geram Riang.

"Stop!" Moon menengahi, dia mendekat kearah Av dan tersenyum getir.

"Yang mana yang paling bisa diselamatkan?" Tanya Moon, Av diam. Kemudian dia berfikir sembari melihat sekilas kedua orang tersebut, Av kembali bertanya.

"Kalau kuberitahu, aku harus menyembuhkannya kan?" Tanya Av, menebak isi pikiran Moon. Moon mengangguk, mengelap air matanya.

"Keputusan bijaksana, kau anak yang baik." Hana ikut memberi komentar, Moon menatap salah satu tubuh yang tidak disembuhkan oleh Av.

Hiro.

Tangis Riang pecah, dia berseru histeris tentang semua perasaannya.

"Aku... Aku belum mengatakan padanya, kalau aku menyayanginya. Aku belum berterimakasih, aku belum mengucapkan selamat tinggal... Aku tidak tau apa yang harus kukatakan pada orangtuanya. Kenapa..." Dia terisak, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Moon memeluk Antares, menangis.

Galaxy terdiam. Dia bisa mengetahui apa yang mereka rasakan. Rasa kehilangan sahabat terbaik, saat dia menjauh dari Taro dan Alana-walau dia baru mengenal Alana-dia merasa kalau mereka takkan pernah bisa menjadi teman sebaik dulu. Itu melukai ego Galaxy, membuatnya diam dalam penyesalan. Walau saat itu pikirannya benar-benar seperti terhapus karena efek kembalinya ingatan, dia tetaplah salah.

"Hiro... Aku menyayangimu, sangat. Aku menyukaimu. My hero." Bisik Riang ditelinga Hiro, Hiro tak bergeming. Riang terisak, mencoba tersenyum. Dia menyentuh leher Hiro, mengecek denyut nadinya.

Tak ada.

Sudah berakhir. Mungkin saat ini Riang harus bisa melepaskannya. Cinta pertama yang takkan bisa ia cari penggantinya didunia ini. Moon menyentuh bahu Riang.

Saat itu, Ily membuka matanya. Av dibantu dengan Raib-yang menemukan kekuatan itu secara tak sengaja saat membantu Hiro-mengetahui bahwa mereka telah berhasil. Walau ada yang tidak terselamatkan, setidaknya mereka berhasil menyelamatkan satu dari mereka.

Ily langsung duduk, secara spontan. Dia menoleh, melihat tubuh Hiro yang kaku disampingnya.

"Hiro... Dia... Kenapa?" Tanyanya.

"Sudah gak ada." Ketus Riang, menyeka air matanya. Menatap Ily kesal, kenapa dia harus menjadi orang yang diselamatkan?

"Riang... Ini yang terbaik, jangan salahkan siapapun atas hal ini. Takdir. Itu namanya. Sudah terukir, dan hal ini mungkin yang terbaik." Bisik Moon ditelinga Riang. Riang menahan tangisnya lagi.

BUMIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora