19. More than him

4K 432 70
                                    

Holla???

What's up... what's up...

Lama tak jumpa sobat. Hahaha...

I'm back. But mgkn bakalan slow update. FYI, 1-2 chap lagi bakal end. Just enjoy the chapter..

Please Comment + Vote + Follow Biar Gua Semangat.

Abaikan Typo 🤣🤣

Chou Tzuyu 💗💗

______________________________________

Jennie duduk termenung menatap handphone yang ada di tangannya. Sedang di depan nya ada Tzuyu, Lisa, Rose, dan Jeongyeon yang menatap nya prihatin.

"Tak perlu mengasihani ku." Ucap Jennie lemah

"Apa kau yakin kau akan datang?" Kali ini Lisa berujar. Gadis itu mengamati handphone nya yang berada di depan Jennie.

"Of course. Kita akan ke sana." Jennie berujar mantap. Meskipun hati nya miris menatap undangan online yang di kirim Chen pada Lisa.

"Kalian tau? My mom said, 'jika seseorang mengundang mu secara online maka kau pun tak masalah jika menghadiri nya secara online juga'.."

Pluukkk...

Tzuyu memukul kepala Jeongyeon cukup keras.

"Jangan. Bercanda." Ucap nya penuh tekanan. Alhasil Jeongyeon menutup mulutnya rapat.

"Jennie kau bisa pulang terlebih dahulu ke Korea. Biar kami yang menghadiri undangan itu." Ucap Rose memberi ide.

"Ck.. bukan tanpa alasan Chen mengundang kalian ke acara pembukaan perusahaan baru Jisoo. Dia pasti ingin aku ada di sana."

"Apa kau yakin sanggup? Pasti Chen akan selalu di samping Jisoo. Itu akan sangat menyakit kan , Jen." Lisa masih berusaha mencari alasan.

"Aku akan datang. Dengan atau tanpa kalian." Ucap Jennie lantas berlalu meninggalkan mereka semua di ruang tengah.

"Selalu saja. Masih keras kepala.." bisik Rose pelan yang hanya di tanggapi dengan anggukan oleh mereka semua.

Di dalam kamar Jennie memandangi gambar nya dan jisoo yang masih tetap menjadi wallpaper abadi smartphone nya...

Lagi,, dan lagi,,,

Tanpa paksaan dan anjuran air matanya kembali mengalir.

"Maaf Ji, maaf... Lagi² aku nyakitin kamu. Coba aja aku gak ngelakuin kebodohan ku mungkin saat ini aku masih bareng kamu."

Jennie menghapus kasar air matanya. Menarik napas berat.

Jari nya tampak mengotak-atik smartphone nya.

'delete'

Jennie kembali menarik napas panjang. Dengan berat hati Jennie menghapus seluruh gambar nya dan Jisoo sampai benar-benar tak tersisa sama sekali.

"Aku harap kamu bahagia Ji.." lirih nya pelan sembari memejamkan mata.

______________________________________

Gemerlap lampu disko tampak menghiasi ballroom hotel megah tersebut. Tampak hiruk pikuk manusia yang menikmati acara tersebut. Bahkan ruangan besar itu kini di penuhi ribuan tamu undangan.

"Jen kita pulang aja yaa.." untuk kesekian kalinya Lisa meminta. Namun lagi² Jennie menatap tajam wanita Thailand itu.

"Jika kau pengecut maka tak perlu meminta ku menjadi pengecut juga." Balas nya sarkas.

LAKUNA ® JENSOO {END}Where stories live. Discover now