Negara Sebelah - 36

3K 548 75
                                    

Arsha lelah menunggu, terlebih lagi klinik tak buka hari ini. Sedari tadi, ia menunggu Erchilla yang katanya akan datang, namun tak kunjung juga muncul. Mobil yang menepi pada awalnya dikira Arsha itu mobil Erchilla tapi salah, itu mobil milik salah satu putera kembarnya.

"Mama! Mama ya Tuhan kenapa di sini? Semua orang di rumah nyariin Mama," kata Arion yang khawatir dan memeluk mamanya erat.

"Ion, mama nunggu Chilla datang."

"Mama sakit? Kalau sakit Arion antar ke rumah sakit ya?"

"Mama mau nunggu Erchilla saja," tolak Arsha.

"Arion temenin." Arion menawarkan diri. Ponsel Arion berdering, Arsha tahu siapa yang meneleponnya, jelas itu suaminya yang mencarinya. "papa telepon, Ma."

"Kamu angkat," ujar Arsha sambil duduk kembali.

Arion menerima sambungan telepon dari papanya. "Iya, Pa."

"Sudah ketemu mama?"

"Sudah, Pa. Mama sekarang nunggu Kak Erchilla di kliniknya, tapi kayaknya tutup tapi mama kekeh nunggu," jelas Arion.

"Papa ke sana sekarang!"

Arsha merasa sudah mulai lelah menunggu Erchilla, katanya akan segera datang namun tak jua muncul. Ditanbah lagi Arion sudah menemukannya, jelas yang lain akan menjemputnya juga.

"Mama!" seru Dean keluar dari mobilnya tanpa menutup pintu.

Arsha dan Arion menoleh bersamaan, Dean menyongsong mamanya memeluknya erat lalu meminta maaf dan meminta jangan pergi begitu saja darinya.

"Mama boleh marah sama Dean, tapi jangan seperti ini, Ma." Dean menatap sendu mamanya.

"Coba kamu ... ah, kepalaku." Arsha mengeluhkan kepalanya yang terasa berat. Dean menangkap tubuh mamanya yang lemah.

"Tante!" Erchilla yang baru datang segera mendekati Arsha dengan khawatir. "Kita bawa masuk saja."

Erchilla mendorong pintu kliniknya tapi terkunci, ia baru ingat menyuruh salah satu pegawainya untuk mengunci klinik karena ia dan Devine akan bertolak ke Singapura.

"Kak, ayo bawa mama ke rumah sakut!" seru Arion.

"Pulang saja, mama mau pulang, pusing," pinta Arsha.

"Betul, kita ke rumah sakit saja." Erchilla membenarkan..

Arsha menggerakkan tangannya untuk menolak. "Pulang saja, mama mau pulang tapi sama Erchilla juga."

Dean menatap Erchilla, dokter umum itu mengiyakan keinginan Arsha. Dean membawa mamanya sementara Arion mengemudikan mobilnya sama halnya dengan Erchilla. Dalam perjalanan, Arsha beberapa kali menoleh ke belakang memastikan mobil Erchilla ada di dekat mobil Dean.

Setibanya mereka di rumah, Arsha segera turun yang disusul dengan pelukan suaminya. Kezlin tak tahu bagaimana Erchilla sampai di kediaman mereka saat ini, yang jelas isterinya sudah pulang dan kondisinya terlihat lemah. Erchilla mengikuti tuan rumah ke dalam, saat dipersilakan untuk memeriksa bisa dilihatnya wanita yang dimakan usia itu senang dengan kedatangannya.

"Tante telat makan ya? Kurang istirahat juga," ujar Erchilla saat memeriksa Arsha.

"Iya, enggak nafsu makan karena mikirin kamu, enggak bisa tidur juga karena kamu."

"Aku? Kenapa, Te?"

"Kamu jadi tunangan pria lain. Kenapa? Tante banyak sekali berharap kamu jadi menantu tante, Chilla. Tante sayang sama kamu sejak pertama kali datang dulu," jelas Arsha dengan lirih.

Equanimous #4 - ENDWhere stories live. Discover now