Chapter 27

4.9K 355 37
                                    

Playlist : Imagine Dragons - Demons.

jangan lupa vote❤️

***

"Ed, aku tidak ingin membuat kita terlambat bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ed, aku tidak ingin membuat kita terlambat bekerja."

"Lima menit lagi. Please."

Elora membiarkan Edward tetap memeluk tubuhnya dari belakang dengan busa-busa sabun yang menutupi tubuh polos mereka di dalam bathup. Yaph, Elora dan Edward sedang menikmati paginya dengan mandi bersama. Setelah Elora benar-benar dibuat kehabisan tenaga oleh Edward karena permainan mereka yang luar biasa.

Memutar ulang kejadian itu membuat Elora melengkungkan senyum. Edward itu malu-malu mau. Mengingat ketika Edward sempat menolaknya karena alasan Malik tidak pernah menyentuhnya membuat alasan itu terdengar konyol ketika Edward bahkan meminta lagi dan lagi hingga kegiatan intim mereka terulang sebanyak lima kali.

"C'mon, Ed. Aku memiliki janji bersama pasienku jam sembilan pagi. Dan kau juga bilang, kalau hari ini ada pertemuan penting."

Edward menganggukan kepalanya pada bahu Elora sambil terkekeh. "Pertemuan penting, but....El, kau jauh lebih penting."

Dalam hati Elora geram sendiri. Ini masih terlalu pagi untuk adu gombal. Tapi sayangnya wajah Elora menghianati isi pikirannya, pipi gadis itu bersemu merah dengan sendirinya. Merasakan pelukan Edward sudah melonggar padanya, Elora pun bangkit berdiri dan keluar dari bathup. Tapi baru tiga langkah, Elora kembali berhenti karena merasa sangat nyeri di antara kedua pahanya. Oh Lord..., ini pasti efek dari permainan Edward semalam.

"Ucapanku kemarin sudah terbukti." Edward mengampiri Elora dengan sebuah handuk dan jubah mandi di tangannya. Pria itu terkekeh memperhatikan Elora. "Apa aku benar-benar membuatmu tidak bisa berjalan?"

"Shut up!" Elora kesal sambil berusaha melangkahkan kakinya kembali. Oke, sekarang Elora terlihat seperti bocah dua tahun yang sedang belajar berjalan. Elora memutar tubuhnya untuk menatap Edward. "Kau tidak berniat bertanggung jawab atas perbuatanmu?"

Kalimat itu yang ditunggu-tunggu Edward sejak tadi. Elora pasti akan meminta bantuannya. Bahkan tanpa diminta pun, Edward pasti sudah membopong tubuh gadis itu sejak tadi tapi Elora terlalu menggemaskan pagi ini, hal itu membuat Edward ingin sedikit bermain dengan gadisnya.

"Seharusnya aku tidak mengiyakan ajakanmu yang kedua, ketiga, keempat, kelima....Oh Ya Tuhan!"

"Salah siapa berani menggodaku?"

"Aku tidak menggodamu." bantah Elora cepat namun kemudian dia merasakan pipinya kembali memerah. "Aku hanya menggodamu sekali dan kau menghukumku berkali-kali."

"Oh, apa kau baru saja mengatakan kalimat penyesalan?"

"Ish.., Si Brengsek ini!" Elora menarik rambut Edward yang sedikit basah, gemas campur kesal.

THE DEPRESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang