Bab 2

7.7K 803 57
                                    

"Saat kamu mampu memaafkan dan tersenyum kepada orang yang menyakitimu, saat itulah kamu memastikan bahwa dirimu lebih baik darinya."

-Cinta dari Allah-

@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Gladys turun dari rooftop sekolah sembari mengingat-ngingat cowok tadi. Siapa cowok itu? Gladys benar-benar penasaran, pasalnya baru kali ini ada cowok yang berani bicara dan menasehati dirinya. Tidak seperti teman-temen cowok kelasnya atau siswa yang lain, yang selalu membully dan menggodanya.

Terlihat papan nama kelas XII IPS 3 yang terpampang jelas di atas pintu. Kelas itu berada di lantai bawah paling pojok dekat dengan arah kantin. Gladys memberhentikan langkahnya. Dia memikirkan antara masuk---ikut pelajaran atau pulang.

"Gladys, pelajaran siapa kamu? Kenapa diluar?" seorang guru perempuan berbadan gemuk menegurnya.

Gladys tidak menjawab pertanyaan guru tersebut, dia memilih pergi dan memasuki kelasnya.

Ketika sampai di kelasnya, Pak Anton---guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sedang menjelaskan pelajarannya di papan tulis. Gladys sama sekali tidak minta izin untuk masuk kelas atau minta maaf karena terlambat kepada Pak Anton. Gadis itu langsung duduk di bangkunya yang berada di barisan belakang. Pak Anton, yang sudah mengenal sikap Gladys, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Gladys hanya duduk seorang diri, tidak mempunyai teman sebangku. Teman-teman perempuannya, tidak ada yang berani duduk dengan Gladys. Pasalnya Gladys terkenal dengan julukan siswi bermasalah. Mereka tidak ingin berteman dengan Gladys.

Tiba-tiba pintu kelas kembali terbuka oleh seorang cowok yang bertubuh tinggi, berkulit putih dan rambutnya sedikit berantakan. Gladys kaget bukan main melihat cowok itu, cowok yang ia tabrak dan memberi nasehat di atas rooftop. Kenapa dia bisa ada di sini?

Cowok itu menyalamin tangan Pak Anton dan memperkenalkan diri.

"Saya Rendy pak, pindahan dari SMA Budhi Bakti," kata Rendy diakhiri senyuman.

"Oh ... kamu murid baru?" tanya Pak Anton.

"Iya pak," jawab Rendy diakhiri senyuman.

"Yasudah Rendy, perkenalkan diri dulu sama teman-teman kamu," ujar Pak Anton.

Rendy mengangguk, kemudian ia memperkenalkan dirinya.

"Hai semua, kenalin, nama gue Rendy Nugraha Pratama. Panggil aja Rendy. Gue pindahan dari SMA Budhi Bakti." kata Rendy memperkenalkan dirinya.

"Hai Rendy....," balas semua anak cewek XII IPS 3 yang kecentilan. Terkecuali Gladys. Gadis itu tidak suka dengan kehadiran Rendy.

Setelah memperkenalkan diri. Pak Anton menyuruh Rendy untuk duduk dengan Gladys. Karena bangku yang kosong, hanya ada satu yaitu di meja Gladys.

Rendy berjalan mendekati Gladys sembari tersenyum. Kemudian ia duduk di samping Gladys. Sementara Gladys menatap jengah.

"Nama lo Gladys?" tanya Rendy. Gladys tidak menjawab pertanyaan Rendy, ia lebih memilih mencatat tulisan Pak Anton yang berada di papan tulis.

"Nama yang cantik," puji Rendy. Gladys terdiam dan sama sekali tidak menengok ke arah Rendy.

"Oh ya, gue kan sekarang udah jadi teman satu bangku lo, berarti gue boleh dong jadi teman lo, kerja kelompok bareng misalnya," ucap Rendy lagi. Dan Gladys sama sekali tidak menjawab ucapan cowok itu.

"Gue yakin, suatu saat nanti lo bakalan mau jadi teman gue," kata Rendy yakin.

Kemudian Rendy mengambil buku dan menulis catatan Pak Anton. Sementara Gladys berhenti menulis. Menjadi temannya? Entahlah Gladys harus senang ataupun sedih, disaat semua teman-temannya menjauhi dirinya dan membencinya. Kenapa cowok itu mau berteman dengannya?

Cinta dari Allah [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now