Bab 4

6.2K 640 46
                                    

Salah satu kunci kepercayaan diri, adalah mensyukuri apapun kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

-Cinta dari Allah-
@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Gladys terkejut ketika melihat Rendy sudah berada di depan rumahnya bersama motornya itu.

"Hai Dys...," sapa Rendy sembari melambaikan tangannya.

"Ngapain lo, ke rumah gue?" tanya Gladys datar.

Rendy menghela napasnya, kemudian berkata,"mulai sekarang, kita berangkat sekolah bareng!"

Gladys terdiam sejenak, memikirkan antara ikut dengan Rendy atau tidak.

"Yaelah, lama banget sih mikirnya, udah ayok ikut gue!" Rendy langsung menarik tangan Gladys menuju motornya.

"Nih, pakai helm nya," kata Rendy sembari memberikan helm kepada Gladys.

Mau tidak maupun, akhirnya Gladys menaiki motor Rendy dan berangkat sekolah bareng.

Sejurus kemudian, Gladys dan Rendy sudah sampai di tempat parkiran sekolah.

Saat Gladys turun dari motor Rendy. Para siswa dan siswi yang melihat Gladys bersama Rendy mereka saling berbisik. Membuat Gladys tidak suka.

"Gue duluan!" kata Gladys sembari memberikan helm kepada Rendy.

Gladys mengabaikan tatapan para siswa dan siswi yang membencinya. Dia terus berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas, Gladys terkejut dengan kehadiran Iren. Rupanya gadis itu sudah kembali bersekolah, meskipun pelipisnya masih diperban.

"Heh, cewek muna! Gara-gara lo, pelipis gue jadi korban!" ucap Iren menatap tajam ke arah Gladys.

Gladys menyunggingkan senyumnya."Masih untung, pelipis lo yang jadi korban! Oh, atau lo pengin gue robek mulut lo yang gak tau diri itu, hm?"

"Seharusnya pelacur kayak lo, gak pantes sekolah di sini!" ucap Iren dengan nada sarkatis.

Gladys langsung menggebrak meja Iren dengan sangat keras. Sehingga membuat Iren dan teman satu bangkunya terkejut.

Iren beranjak berdiri hendak menjambak rambut Gladys, namun dengan cepat Gladys menahan pergelangan tangan Iren dengan kuat, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Aw ... pelacur, lepasin tangan gue!" ringis Iren.

Baru saja Gladys hendak menampar pipi Iren, namun pergelangan tangannya dicekal oleh seseorang. Gladys menoleh, ternyata Rendy.

"Dys, jangan!" kata Rendy sembari menurunkan tangan Gladys.

Gladys tidak mengindahkan perkataan Rendy. Gadis itu langsung berjalan menuju tempat duduknya. Kemudian Rendy ikut duduk di sampingnya.

"Dys, Iren itu musuh lo, ya?" tanya Rendy sembari melirik ke arah Iren. Gladys terdiam.

"Yaelah, cowok ganteng kek gue, dicuekin," kata Rendy.

Gladys menaikan satu alis kirinya. "PD, banget lo,"

"Ya, harus PD dong, gue emang ganteng dari lahir, lihat noh si Iren dari tadi lihatin gue mulu, pasti dia suka sama gue," kata Rendy percaya diri.

Gladys terkekeh, kemudian berkata,"si Iren udah punya pacar namanya Bima. Jangan terlalu PD jadi orang."

"Oh gitu, padahal lo juga cantik Dys, pasti banyak yang suka sama lo," kata Rendy.

Cinta dari Allah [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now