Prolog

200 43 145
                                    


"Saya akhiri rapat hari ini, saya harap Besok para osis bisa kumpul semua di waktu yang sama seperti hari ini." ucap seorang pria tampan sambil menutup leptop nya.

Gavian Alvaro mempunyai marga Marvellaulion. Sang ketua osis SMA Bina Jaya. Duduk di kelas XII IPA 1 Mempunyai sifat yang tegas, baik, ramah, pintarnya jangan di tanya, dan sopan. Memiliki wajah yang tampan, kulit putih, hidung mancung. Hampir satu sekolah kagum sama Gavian, bahkan nama seorang Gavian Alvaro sudah menyebar ke sekolah sekolah lain karena Gavian adalah kapten basket di sekolah Bina Jaya. Gavian ini pinter di semua bidang pelajaran, apalagi fisika. Bahkan dia pernah juara 1 lomba fisika Nasional. Anak pemilik sekolah Bina Jaya.

Semua para osis bubar dan Gavian pun keluar dari ruang osis untuk menuju kantin untuk menemui temen-temannya karena masih ada waktu istirahat pertama.

"Weh ketua osis sibuk bet ni," kata Jeno seraya menjahili Gavian.

Jeno immanuel sahabat Gavian yang sering di panggil Jen duduk di kelas XII IPA 1. Kaka hitz, mempunyai wajah tampan, mata elang, sifat petakilan, suka ngejailin orang, terkenal sebagai cowo play boy di SMA Bina Jaya. Dan jangan lupakan ia mempunya otak yang mesum.

Gavian mendaratkan bokong nya di kursi berwarna putih bersih itu. "Biasa," sahut Gavian seraya terkekeh.

"Vian gimana osis priode angkatan sekarang? Makin membaik?" tanya Rio.

Rio marcelino termasuk salah satu sahabat Gavian. Duduk di kelas XII IPA 1. Dia tampan dan mempunyai lesung di kedua pipinya berbanding balik dengan sifat Jeno yang petakilan, Rio adalah seorang yang dingin, cuek, jutek, dan pintar. Ia hanya akan berbicara tentang hal yang diperlukan saja.

Rio itu mantan pengurus OSIS tahun kemarin, tapi tahun ini dia tidak ikut dalam organisasi osis.

"Alhamdulillah lebih baik dari tahun kemarin," sahut Gavian sesudah menyeruput jus alpukat.

"Bagus deh kalo begitu," ucap Rio sambil menganggukan kepalanya.

Tak lama kemudian ada seorang wanita datang menghampiri meja mereka. "Halo kak Gavian, kak Jeno, kak Rio," sapa seorang siswi yang terlihat lebih muda dan memiliki wajah baby face.

"Halo sayang," ini Jeno yang menyaut wajar aja king of play boy Jeno ini.

"Halo Ara," sapa balik Gavian kepada Ara.

Arletta Marcelino adik dari seorang Rio Marcelino ia sering di panggil Ara, ia duduk di kelas X IPA 3 dan mempunyai sifat yang polos. Sering banget di jailin sama Jeno walaupun akhirnya Rio ngamuk ke Jeno.

"Sekali lagi lu ngelusin ade gua, gua sepak lu Jen," ucap Rio santai tetapi dengan gerakan tangan mengepal di depan muka Jeno.

"Ya udah maap lagian ade lu cakep bener dah," jawab Jeno seraya mengedipkan matanya kearah Ara.

Ara yang terkenal dengan sikap malu-malu nya hanya bisa tersenyum seraya menundukkan kepalanya.

"Oh iya Ara bawa sesuatu buat kalian," ujar Ara sambil mengambil sesuatu barang dari dalam tas tenteng kecil berwarna pink nya.

"Ini untuk kak Vian Jeno." Ara menyodorkan dua batang coklat kepada Gavian dan Jeno.

"Huaaa apa ini? Coklat buat aku? Makasih Ara ku sayang," kata Jeno seraya ingin memeluk Ara yang berada di depan nya yang terhalang meja. Belum di peluk Jeno sudah mendapat jitakan dari Gavian.

"Aw sakit woe," ringis Jeno sambil mengusap kepala yang terkena jitakan Gavian.

Gavian tidak mengindahkan ucapan Jeno. "Thanks ya Ara," ucap Gavian seraya tersenyum manis kepada Ara.

Gavian and CacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang