The Explaination

366 28 0
                                    

"udah puas berduaan sama mantan gebetan?"

Terngiang.

Tak habis pikir.

Aretta bertanya - tanya dalam hatinya.

Kenapa jadi serumit ini?

Awalnya, dia pikir hari ini akan menjadi hari pertamanya bertegur sapa seperti biasanya dengan Salman.

Namun, apa ini?

Sempat dia menyalahkan dirinya sendiri, mengapa dia mengiyakan ajakan Albi untuk menemuinya tadi siang?

Sudah dipusingkan dengan semua laporan praktikumnya, ditambah dengan masalah ini pula. Semakin memenuhi isi kepala cantiknya.

Bingung apa yang harus dilakukannya. Menjelaskan pada Salman kah? Sepertinya akan sia - sia mengingat betapa keras kepalanya lelaki itu.

Sejenak berpikir, tiba - tiba muncul sebuah lampu terang berbunyi tring di atas kepala Aretta.

Albi.

Sosok itulah yang tiba - tiba terlintas di benaknya.

Aretta segera meraih benda pipih yang tergeletak di atas kasur king size di kamarnya.

-------

From : Albi

Gue mau kita ketemu, malem ini jam 8 di depan SMA Garuda.

Begitulah isi pesan yang baru saja masuk ke ponsel pintar Salman.

Lelaki itu tengah berada di ruko dimana usahanya berada.

Di hati kecilnya bertanya tentang maksud Albi mengajaknya bertemu.

Dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 17.56, begitulah kelihatannya.

Gubrak! Jdukk!

Suara itu berasal dari depan.

Cklek!

Farid menyembulkan kepalanya dari balik pintu sambil menampilkan cengiran tanpa dosa nya.

"hm? Apaan ribut - ribut depan sana?" tanya Salman sarkasme.

"banner pesenan lo di depan." ujar Farid mengabaikan pertanyaan Salman sebelumnya.

"oh" jawab nya kemudian berlalu kembali ke meja kerjanya.

Hening.

Tidak ada yang membuka obrolan lagi.

"udah baikan?" Farid membuka suara.

"hah?"

"Lo, sama Eca. Baikan?" jelasnya lagi.

"oh" sesaat kemudian terdengar helaan nafas Salman.

.....

"belum" sambungnya setelah beberapa detik berlalu.

"Man, daripada lo nyesel. Mending selesaiin geh. Ego lo itu yang gede. Gue tau apa yang lo rasain ke Eca. Jangan bohong sama diri lo lagi. Sekarang gue tanya deh, emang salah si Eca apaan sama lo?" tanya Farid masih mencoba tenang.

Tidak ada reaksi dari Salman. Entah untuk mengangguk ataupun menggeleng.

Dia diam. Ketikan yang awalnya dilakukan pada laptop dihadapannya seketika berhenti.

"gue harap lo segera perbaiki hubungan lo sama Eca. Kasian tuh bini dianggurin, diembat orang tau rasa lo. Gue ke depan dulu, bantuin si Gerry pasang banner" setelah nya terdengan bunyi pintu tertutup dari ruang kerja Salman.

Old Rules✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang