8: Fakta yang Sesungguhnya

2.1K 119 54
                                    

Couple Ring 3

"Bagaimana bisa kekhawatiranku terhadap kalian muncul di waktu yang hampir bersamaan?"

Dering ponsel Aksa sukses membuat Rara menghentikan tangis yang sejak tadi terdengar di ruangan Creative Team, tepatnya di tempat dimana Aksa dan Rara berada kini.

Sejak perginya Raflan dengan kondisi kacaunya, Rara terus menangis di pelukan Aksa. Bahkan Aksa sengaja menahan rasa sakit di perutnya yang kembali terasa karena ia tidak ingin Rara ikut mengkhawatirkannya.

Aksa jelas tahu bahwa tangis Rara adalah pelampiasan atas semua rasa khawatirnya terhadap kondisi Raflan yang persis kambuh di depannya. Dalam tangisnya tadi, Rara sempat mengatakan bahwa ia pikir Raflan kini sudah baik-baik saja, namun ternyata.. Ah, mengingat tangis Rara yang sangat memilukan itu sukses membuat hati Aksa begitu sakit. Tapi yang kini bisa ia lakukan adalah membiarkan Rara menangis di pelukannya.

"Siapa?" Rara terpaksa keluar dari pelukan Aksa karena kini Aksa tengah sibuk mengecek ponselnya.

"Lucas, Ra. Sebentar ya aku angkat." Aksa segera mengangkat telpon itu dan ia jelas dapat mendengar suara sirine ambulans.

"Bang, lo lagi sama Rara kan? Please, sekarang lo menjauh dari Rara!" tanpa bertanya, Aksa segera menjauh dari Rara dan memposisikan diri di sudut ruangan persis di depan jendela.

"Udah, ada apa? Lo dimana kok ada suara bising itu sih?"

"Raflan, bang--" suara panik itu, Aksa jelas tahu bahwa ada sesuatu terkait Raflan.

"Raflan pingsan di mobilnya, tadi gue gak sengaja ngikutin dia ke parkiran basement dan--" Lucas menjeda ucapannya, ia terdengar berbicara dengan seseorang dan menjelaskan kondisi terakhir Raflan pada orang tersebut.

"Lucas? Lo dimana sekarang?"

"Gue di ambulans, Raflan lagi ditanganin petugas ambulans. Sekarang lo nyusul ya sama Rara, tapi jangan bilang apapun dulu sama Rara. Please bang aduh gue bingung banget--" suara Lucas memelan, dan ucapannya kembali tertahan.

"Lucas, are you okay?" Aksa pun mengkhawatirnya kondisi Lucas yang bahkan tidak jauh lebih baik dari kondisi Raflan.

"Please.. Lo sama Rara harus segera kesini--" nafas berat itu, Aksa jelas tahu arti dari semuanya. Segera ia meminta Lucas untuk tetap tenang dan menunggu hingga dirinya dan Rara sampai disana.

Melihat wajah panik Aksa, Rara segera mendekat. Aksa langsung mematikan sambungan telponnya dan mengajak Rara untuk ikut bersamanya.

"Aby kenapa, Sa?" Rara tentu saja mengkhawatirkan kondisi Lucas.

"Nanti aku jelasin di sana, sekarang kita perlu nyusul dia ke rumah sakit." jawaban Aksa sukses membuat Rara ikut panik. Menyadari itu, Aksa mencoba menghapus kekhawatiran Rara dan meminta gadis itu untuk tetap tenang.

Rara mengangguk patuh dan pasrah begitu Aksa menarik tangannya yang mulai terasa lemas.

Sesampainya di lobby, Aksa segera menanyakan kunci motornya pada resepsionist yang tentu saja Aksa kenal.

"Ronald nitipin kuncinya kan?" Reseptionist itu mengangguk dan menyerahkan konci motor sport milik  Aksa.

"Thanks!" Aksa langsung menarik Rara menuju parkiran motor, dengan cepat ia menemukan motornya dan segera meminta Rara untuk naik serta memakai helm yang ia berikan.

"Aksa, pelan-pelan aja!" Aksa tak bergeming, ia hanya fokus mengendarai motornya. Yang kini ada dipikirannya adalah ia harus segera sampai di rumah sakit, ia jelas ingat bagaimana Lucas yang mengalami attack di dalam mobilnya tempo hari. Aksa juga tiba-tiba mengingat Raflan yang pernah mengalami hal yang sama di dalam mobilnya beberapa tahun silam.

Couple Ring 3 [Complete]Where stories live. Discover now