04. Jaehyun Nathael

13.5K 1K 19
                                    

"Dor!" kak aksa memegang pundak ku

"Apasih? Ngagetin aja kak"

"Jidat kamu kenapa?" tanya kak aksa sambil memegang luka di dahiku

"Tadi ada yang nyerempet aku pas sepedaan ya ini teh konsekuensi nya" kataku sambil menunjuk karya yang dihasilkan Seorang Jaehyun

"Eyang udah tau belum?" tanya kak aksa

"Belum. Kakak diem aja ya gak usah kasih tau sama eyang ntar dimarahin lagi" pintaku

"Iya deh"

Kutinggalkan kak Aksa sendiri menuju kamar karna kepala ku ini kembali pusing. Sayangnya aku tetap saja tidak bisa istirahat. Merilekskan pikiran pun tidak bisa, aku hanya bisa melamun memikirkan hari esok dan pria itu. Sepertinya aku tertarik padanya. Tapi sayang yang kutau hanya namanya saja, Jaehyun.

Tok tok tok

"Non dipanggil eyang" kata bi inah dari luar kamar "iya bi, sandra turun"

"Sandra!" panggil kak Aksa diambang pintu aku segera menyusulnya

"Kak ini gimana?" aku menunjuk luka ku "udah tenang aja kakak udah punya alasan buat nutupin ini" jawab kak aksa

Aku segera berdiri dan berjalan mendahului kak Aksa. Aku memperlambat langkah ku ketika memasuki ruang keluarga tujuan nya agar perban ku ini tidak terlalu kelihatan. Tapi percuma saja, eyang sudah mengetahuinya

"Sandra, dahi kamu kenapa?" tanya eyang, refleks ku senggol lengan kak aksa berharap ia segera menolong ku

"Tadi sandra kepentok pintu jadi agak benjol yang terus aksa perban kepalanya"

"Tapi kamu beneran gapapa kan dra?"

"gapapa kok yang"

"Padahal besok hari pertama kamu sekolah" kata eyang

"Tenang aja yang, kan ada kak Aksa" kataku sambil melirik kak aksa

"Ini seragam sama peralatan sekolah kamu besok kamu berangkat bareng kakak mu pulang nya juga" perintah eyang, lalu berdiri "eyang duluan ya pusing"

Aku mengambil seragam dan pelaratan sekolah ku kemudian meninggalkan kak Aksa

"Aku mandi dulu kak"

"iya"

Aku segera berlari menuju kamar ku, luka didahi ku terasa perih saat air menyapu wajah ku. Kubiarkan air membasuh tubuh ku lagi dan lagi. Kuamati luka ku yang memerah bekas darah. Lukanya ternyata tidak seberapa perihnya sangat mematikan. Kubersihkan luka ku dengan sedikit kapas yang diberi alkohol lalu kututup lagi dengan perban. Setelah itu aku langsung merebahkan tubuhku kemudian memejamkan mataku

...

"SANDRA BANGUN" Pintu kamarku diketuk sangat keras, sangat tidak manusiawi. Aku yakin itu Kak Aksa. Ia disiplin sekali berbeda dengan ku yang sulit bangun pagi. Kak Aksa adalah sosok kakak yang aku cari walau sekedar sepupu

"Iya kakk" jawabku dari dalam kamar

"cepet bangun dra! Udah dirapihin kan jadwal nya?" tanya nya lagi

"Udah kakk, sandra mandi dulu" teriak ku

"Jorok banget belum mandi! Iya kakak tunggu dibawah ya"

"iya kak aksa! Bawel"

Aku segera berlari lalu mandi yang jelas aku mandi dikamar mandi, tidak mungkin aku mandi di taman

BROKEN - Jung Jaehyun [✔]Where stories live. Discover now