18. Don't Ignore Me

3.2K 408 64
                                    

Sana POV...

Setelah hari itu Tzuyu seolah tidak bisa hilang dari bayanganku. Dan sekarang dia duduk tepat disebelahku, ini membuat diriku salah tingkah.

Image ku yang biasanya cool dan dingin jadi berubah begini, ohh tidak aku merasa seperti bukan diriku saja :"(

Padahal festival nya sudah selesai tapi Jihyo meminta kami semua untuk berkumpul disini lagi.

"Halloo semuanya..aku ada berita bagus untuk kita semua..!" serunya saat memasuki kelas.

"Apa itu?" tanya Dahyun.

"Karena drama nya berjalan lancar berkat couple kesayangan kita...sebagai hadiahnya besok kita akan pergi berkemah..yeyyy!!" ujar Jihyo girang sambil menoleh ke arahku dan Tzuyu yang membuat semua anak juga ikut melihat ke arah kami.

"Wahhhhh...daebak..!!" tampaknya semua sangat senang mendengarnya, tidak terkecuali Tzuyu yang terus tersenyum dari tadi.

Anehnya dia juga tidak menyapaku kenapa ya? Tzuyu hanya melirik kearahku tapi ketika aku menolehnya balik dia malah membuang muka. Tidak biasanya.

"Tzuyu..ini pasti akan seru kan?" lagi² si pohon palem ini memeluk Tzuyu seenaknya.

Jujur aku tidak suka melihatnya. Walaupun begitu gadis disampingku ini tidak melawan sama sekali, dia malah menggenggam tangan Elkie.

Apa²an dia?
Cihh tiba² suhu ruangannya jadi panas.

"Tzuyu dingin ya makanya betah kupeluk!" ujar Elkie sambil mengeratkan pelukannya, sebelum itu ia melirik kearahku sambil tersenyum sinis.

Ohh jadi itu tujuanmu..
Baiklah..

Kuabaikan saja mereka berdua, toh aku juga tidak peduli mau Tzuyu dipeluk, dicium,  atau apapun itu terserah saja memang dia siapa?

Kusilangkan tanganku dan menatap lurus kedepan, berusaha mendengar apa yang Jihyo ucapkan tapi sepertinya sia². Suara² disampingku mengalihkan konsentrasiku.

Sial..kau kenapa Tzu?
Kenapa aku tidak bisa mengabaikanmu lagi?

Aku akui kau telah berhasil meruntuhkan pendirianku..tapi kalau kau tidak segera masuk dan menggenggamnya maka aku akan membangun temboknya lagi bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

Camkan itu..

Kugenggam rok ku kuat² untuk meluapkan rasa jengkelku.

~~~~~

"Nah anak² dari sini kita akan naik sedikit ke arah perbukitan untuk sampai ke puncak tempat kita memasang tenda malam ini!" seru seorang pemandu kami.

Kami pun berjalan menaiki jalan setapak yang sedikit curam. Sebenarnya aku lebih suka pergi ke pantai daripada gunung atau bukit. Disini pasti sangat gelap kalau malam hari.

Kulihat Tzuyu dan Chaeyoung berjalan dibarisan paling depan.

Aku memperhatikannya lagi..

Sekarang sepertinya keadaanya terbalik giliran diriku yang tidak bisa melepaskan pandanganku darinya.

Walaupun begitu sekilas aku melihat Elkie yang tampak berjalan keluar dari jalur, dan anehnya tidak ada yang sadar akan hal itu.

Apa yang dia lakukan?

Aku yang berada dibarisan belakang langsung mengikuti kemana dia pergi.

"Elkiee..!!" teriakku. Seharusnya dia tidak boleh sendirian apalagi ini hutan dan sebentar lagi gelap.

Tunggu dulu kenapa aku khawatir padanya?

"Elkieee..kau dimana?" jeritku lagi, tapi tidak ada jawaban.

Aku terus berjalan melewati semak² dan pohon tinggi yang terlihat menakutkan.

"Aku pemberani..aku tidak takut..tidak takut" gumamku seraya memeluk diriku sendiri.

"SIAPAPUN TOLONG AKUU..!!!!" lalu teriakan kencang itu menghentikan langkahku.

"Suara Elkie!" aku ingat betul suara itu, tanpa berpikir lagi aku langsung berlari dan mencari sumber suara itu.

"ELKIEEE KAU DIMANAAA?!!"

"TOLONGGG...AKU DIBAWAH SINI..!!" sahutnya, lalu kulihat dirinya hampir terjatuh kedalam jurang. Tangannya menggenggam erat di sebuah akar tanaman yang cukup kuat.

"Hikss..tolong aku Sana..!!" pintanya sambil menangis.

"Be..bertehanlah..aku akan menarikkmu!!" kuulurkan tanganku padanya.

"Cepatt..genggamlah tanganku..!!" ujarku yang kemudian ia genggam tangannku kuat. Aku harus membaringkan tubuhku di bibir jurang ini kalau tidak bisa² diriku ikut tertarik.

"Tidak bisa Sana...hiksss...aku tidak mau matiiii!!" jeritnya histeris.

"Kau diamlahhh..kau tidak akan mati aku akan menolongmu!!"

Ya tuhan tanganku rasanya mau copot sekarang. Aku hampir menangis saat ini.

"Aaarrrgghhhhh...ayolahhhhh!!" kukerahkan semua kekuatanku sampai akhirnya dia berhasil meraih sebuah cabang pohon dan naik seutuhnya.

"Hahhh...hahhh..hahh!" nafas kami menderu bergantian.

Hampir saja anak ini jatuh kedalam jurang itu.
Kini kami berdua terkapar karena kehabisan tenaga.

"Heii bodoh..kenapa kau bisa sampai disitu hah?" tanyaku padanya yang masih sedikit tersedu sedu.

"A..aku..ta..tadi berniat mencari sinyal ponselku, tanpa sadar aku keluar dari jalur lalu sampai kesini. Ponselku jatuh dan aku berusaha mengambilnya..tapi..ranting yang kuinjak patah..hikss...!" jelasnya sambil terisak.

"Bodoh kau..kalau aku tidak datang bagaimana nasibmu hah?" aku memang membencinya tapi hati kecilku berteriak sebaliknya.

"Te..terima kasihhhh..Sanaaa!!" tangisannya kembali menjadi.

Tapi aku merasa ada yang aneh di kakiku?

"Awww..!" erangku. Seperti ada yang menusuk kakiku. Belum sempat aku menoleh kepalaku mendadak pusing, mataku juga berkunang kunang, bahkan suara pun hanya samar² terdengar.

~~~~

Tzuyu POV..

"Ketua..Elkie dan Sana tidak ada disini!" ujar salah satu anak pada pemandu kami.

"Kemana mereka? ada yang tahu?" tanya nya.

Namun semua anak tampak tidak mengetahui hal itu.

Sialan Sana pergi kemana? dan Elkie? aku curiga terjadi sesuatu pada Sana, atau lebih tepatnya Elkie yang akan mencelakainya.

Dengan cepat kutaruh ranselku tanpa lupa membawa senter karena hari sudah mulai gelap. Aku berlari tidak tentu arah dan hanya mengandalkan instingku saja.

"Tzuyu..kau mau kemanaaa?!" teriak Chaeyoung tapi aku tidak menolehnya.

Dipikiranku saat ini hanyalah Sana.

Kau dimana?
Maafkan aku sebelummya..
Kuharap tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu..




To be continued...

Ragu ini part ga ada feelnya :v. Kalau ceritanya ga ngefeel tolong koment ya soalnya saya ngetik pas lagi ngantuk :v

Thank you..happy reading..💗

Make Me Melted [SaTzu] ENDWhere stories live. Discover now