Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◌ ◌ ◌
Hari ini Donghyuck uring - uringan banget. Dari tadi bangun tidur sampe sekarang udah mau malam masih uring - uringan.
Alesannya? karena minta anak tapi gak boleh sama Mark.
Iya, dia kepikiran pengen punya anak dari tadi pagi karena katanya sepi kalo Mark lagi pergi kerja.
Dia pengen punya temen main, dia kesepian. Tapi Mark ngeselin, padahal apa susahnya sih tinggal bikin.
Duduk di sofa ruang tamu, atensinya sekarang fokus sama seonggok manusia ngeselin yang duduk di depannya gak lupa tangannya lagi di genggam sambil di elus sesekali.
"Nanti kan kalo kakak kerja aku gak ada temen mainnya, sepi tau kak!" Donghyuck kesel, kalo ini komik pasti udah ada tanduk merah yang keluar dari kepalanya.
"Nanti kalo adeknya pup, adeknya minta susu, adeknya rewel kamu bisa? kamu aja ke kamar masih minta gendong sayang."
Sedikit meringis ketika bahu kirinya di pukul oleh si manis, Mark pasang wajah tersakiti "Pukulan mu boleh juga, lumayan sakit ini," mengusap bahunya menyedihkan dengan pasang wajah kesakitan yang di buat buat.
"Bodo, sana minggir. Aku mau ke kamar aja, jangan di susul lagi ngambek atau aku gigit!"
Donghyuck otomatis berdiri selesai mengucapkan kalimatnya, berlalu meninggalkan Mark dan memilih pergi ke kamarnya.
