Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◌ ◌ ◌
Donghyuck terlihat kesal melihat serial drama yang sedang di tontonnya bersama Mark. Terbukti dari bibir mungilnya yang sedari tadi sibuk mengeluarkan cacian dengan pipi yang terlihat menggembung karena terisi cemilan yang di belinya tadi siang di supermarket bersama Mark.
Mark tersenyum simpul, "Kenapa sayang?," tanya Mark sembari tangannya mengusap lembut rambut kekasihnya.
Donghyuck mengalihkan fokusnya menatap Mark, namun kemudian Mark dibuat kebingungan sendiri melihat kekasihnya dengan wajah memerah menahan tangis.
Mark rengkuh tubuh Donghyuck ke dalam pelukannya, di elusnya punggung sang kekasih sambil sesekali di berikan kecupan manis di pucuk kepalanya.
Donghyuck mengangkat kepalanya dan melepaskan pelukan dengan Mark perlahan.
"Kenapa kok mau nangis?," ujar Mark sembari mengelus tangan Donghyuck yang ada di genggamannya.
Donghyuck menghela nafas, "Kalo kakak bosen sama adek bilang ya? jangan main di belakang adek atau pergi ninggalin adek tanpa kejelasan," ujar Donghyuck di akhiri dengan remasan pelan di tangan Mark.
Mark terdiam, sampai akhirnya ia melepas genggaman tangannya dan mengulurkan tangan kanannya ke arah kepala Donghyuck sambil di usapnya pelan.
"Mau tau satu hal ga?," tanya Mark sambil tersenyum lembut dan di hadiahi anggukan dari Donghyuck sebagai jawaban.
"Mau kakak pergi sejauh apapun kalo takdir kakak ada disini kakak bakal balik, karena mau gimana pun --"
Mark menjeda kalimatnya, ia menunduk untuk mengecup singkat bibir kekasihnya lalu tersenyum simpul dan berkata
"-- kakak di takdir kan cuma buat Lee Donghyuck dan akan selamanya begitu, paham?,"
kalimat sederhana tapi berhasil bikin Donghyuck merona.
◌ ◌ ◌
siang siang gada kegiatan kita nge ambyar bareng markhyuck😁
