Chapter 8 : Lab Sekolah Terbakar.

3.7K 361 5
                                    

Summary:

Boboiboy terpisah dengan Ochobot, ketika itu Ochobot menggunakan kuasa Teleportasinya. Dan tidak sengaja Boboiboy terlebih dahulu masuk kedalam lubang teleportasi yang belum Ochobot tentukan Lokasinya.









Ice merapikan Buku pelajarannya dan bersiap untuk mengikuti pelajaran Extra yang di berikan Guru Kimia di sekolahnya.

Hari ini kelasnya mendapatkan tugas kelompok untuk meneliti cairan-cairan kimia, dan tentu saja ia mendapat Yaya sebagai partner Lab nya.

Sebenarnya Ice malas mendapat pelajaran lebih. apalagi seluruh saudaranya sudah pulang duluan, kecuali Ka Taufan yang memang klub skateboard nya hari ini ada latihan sehabis pulang sekolah.

"Ice tolong siapkan tabung-tabung kimianya ya, Aku sedang memasang tungku api nya,ohh iya hati-hati dengan cairan di sampingmu itu, jika sampai jatuh bisa meledak. " Peringat Yaya dengan tegas dan nada bicara serius.

Ice yang mendengar ucapan Yaya membungkuk dan menyipitkan matanya untuk melihat Cairan tersebut.

"Nitrogliserin?. Memangnya ini bahan kimia untuk apa sih? "

"larutan yang mudah meledak,berminyak, tak berwarna dan berat.". Jawab Yaya

Ice wajahnya pucat pasi ketika mendengar penjelasan Yaya dan sedikit menjauh dari cairan yang dimaksud.

"Kita sekolah atau mau ikut militer sih?. ". Gumam ice.

Ice mempunyai firasat buruk ketika melihat Melody berjalan ke arahnya dengan membawa kardus-kardus yang ditumpuk.

"Me..Melo--..!! " ucapan Ice terhenti ketika Melody menabrak sisi meja yang terdapat Cairan Nitrogliserin.

Yaya yang melihat itu dengan cepat merundukan Badan dan melindungi kepalanya dengan tangan ketika cairan itu meledak.

Ice juga dengan cepat menerjang tubuh Melody ke belakang, ketika ia melihat
Cairan kimia itu mulai bergetar sebelum akhirnya meledak hebat dan membakar meja lab.

Yaya membuka kedua matanya ketika seluruh ruang lab di penuhi teriakan panik dari semua siswa kelasnya. Dan Yaya langsung melebarkan matanya juga ketika melihat Api yang berada di atas meja mulai menjalar ke meja-meja lab lain.

"I..ICE..!! ". Pekik Yaya melihat Ice tergeletak di lantai melindungi Melody yang ketakutan dengan punggungnya.

"Ya..Yaa.. ice pingsan!!, Tolong kami!! " Teriak lemah Melody, karena tubuh ice yang menimpanya.

.
.

.

.
.
Sementara itu di Club' skateboard, Taufan sedang duduk memperhatikan temannya yang sedang meluncur di papan skateboard nya sebelum mendengar suara ledakan yang Keras dari dalam sekolah.

'BOOMM!'

" Teman-teman berhenti dulu!Ledakan apa barusan?! " Perintah Taufan yang khawatir.

"Sepertinya suara itu dari ruang Lab kimia, ahhh! benar, kelas di samping kita kan dapat pelajaran tambahan dari guru kimianya, He..HEYY..itu Muncul Asap dari jendela!!". Tunjuk teman Taufan pada jendela yang mulai mengeluarkan Asap dari celah-celah jendela dan ventilasi.

'Ringgggggg'.

Taufan mengambil Handphone dari dalam sakunya dan melihat nama Yaya yang berada di layar,lalu dengan cepat ia mengangkatnya.

"Taufan!! I...ice... pingsan ,to..tolong Cari Bantuan!,pintu terkunci...api mulai menyebar!!." Jawab Yaya panik.

" Ba..baikk,Tu..tunggu. Aku akan mencari Bantuan!!" Jawab Taufan tidak kalah panik karena khawatir dengan teman-temannya apalagi salah satu adiknya juga terjebak.

Taufan Tampa ragu segera mencari kontak Halilintar dan menghubunginya.

.

.

.

.

_Kedai_

Boiboiboy memberikan dua cangkir ice coklat kepada Halilintar dan gempa yang duduk di depan kedai,dan mereka berdua menerima minuman itu.

Di saat Boboiboy akan membuat pesanan baru untuk pelanggan yang lain, Handphone Halilintar yang berada di meja bar berdering.

Halilintar mengerutkan keningnya melihat nama Taufan yang muncul dan langsung mengangkatnya.

"KaK!! Lab sekolah terbakar, Ice di lab pingsan!!. "

"A..APAA?!!"

"BO..boiboy mana kak?! ,Tolong minta Boboiboy menolong Kami kaK!!,pemadam kebakaran belum Datang kak, aku melihat asap tebal di jendela Lab kak!!."

Boboiboy mengulurkan tangannya kepada Halilintar untuk memberikan Handphone nya, Halilintar langsung memberikannya.

"Berikan aku waktu satu menit untuk kesana, bantu semua murid keluar dari sekolah Taufan ". Jawab Boboiboy Serius dan dengan cepat melepas celemeknya dan berjalan keluar kedai.

Atok, Halilintar dan Gempa mengikutinya dari belakang, Boboiboy pun melirik mereka.

"Kalian tunggu saja di sini." Perintah Boboiboy sambil memegang jam Kuasanya.

Halilintar dan Gempa mengelengkan kepalanya.

"Kami berdua juga ikut Boboiboy!."

"Atok juga! "

"Atok di sini saja, Boboiboy hanya bisa membawa Halilintar dan Gempa. " Ucap Boboiboy setelah berubah menjadi Boboiboy Halilintar dan memegang masing-masing tangan Halilintar dan Gempa.

"Pengang Tangganku erat-erat,jangan sampai lepas!." Ucap Boboiboy Halilintar dan melesat dengan Gerakan kilatnya bersama Halilintar dan Gempa.

.

.

.

Taufan menggenggam erat Handphone nya,berharap jika keputusan nya meminta Boboiboy untuk menyelamatkan teman-teman dan saudaranya itu benar.

"Taufan.. dimana lab yang terbakar itu?.". Ucap suara dari belakanya.

Taufan membalikkan badannya dan terkejut melihat penampilan Boboiboy berubah dan mirip sekali dengan Halilintar yang berada di sampingnya, Hanya saja tubuhnya di kelilingi percikan Kilatan merah.

Tidak ingin membuang-buang waktu, Taufan menunjuk jendela lantai dua sekolahnya yang mengeluarkan asap. Boboiboy Halilintar pun mengalihkan pandangannya pada arah yang di tunjuk Taufan.

"Kalian bertiga bantu murid-murid yang lain keluar dari gedung sekolah,aku akan menolong yang terjebak di lab. " Jawab Boboiboy Halilintar sebelum menghilang meninggalkan percikan kilatnya.








Saudara KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang