Chapter 9 : Penyelamatan

3.5K 339 5
                                    

Summary:

Boboiboy terpisah dengan Ochobot, ketika itu Ochobot menggunakan kuasa Teleportasinya. Dan tidak sengaja Boboiboy terlebih dahulu masuk kedalam lubang teleportasi yang belum Ochobot tentukan Lokasinya.






Author: sorry guys, agak lama nih update nya 😁 biasa sibuk Duta jadi belum sempet aku buat lanjutannya😋 .










Boboiboy Halilintar dengan cepat melesat di lorong-lorong koridor kelas,menaiki tangga dan berhenti di depan pintu yang mengeluarkan Asap tebal. Tidak ingin buang-buang waktu, Boboiboy Halilintar berubah menjadi Boboiboy Gempa dan merubah tanganya menjadi sarung tangan Golem dan menarik pintu Lab dengan sekali hentakan hingga terlepas dari engselnya.

Para murid yang terjebak di dalam langsung menatapnya tidak percaya, Boboiboy Gempa sempat bertatapan mata dengan Yaya yang dengan wajah tidak percaya bercampur binggung meliriknya saling bergantian dengan Ice yang masih tidak sadarkan diri.

"Tunggu apa lagi? Kalian cepat keluar!!." Perintah Boboiboy Gempa sebelum mengaktifkan jam Kuasanya lagi dan berubah menjadi Boboiboy Air.

Murid-murid yang mendengar perintah Boboiboy Air,langsung berlari meninggalkan ruang Lab yang semakin panas akibat Api yang sudah menjalar ke lemari penyimpanan Barang-barang.

kini di ruang kelas hanya tinggal berempat saja, Boboiboy mengeluarkan Bola-bola airnya dan mengarahkannya pada api yang mulai membesar,karena masih tidak cukup maka ia mengeluarkan yang lebih besar dan berhasil,Boboiboy Air menghela nafasnya dan berjalan mendekati Yaya yang sedang menolong Melody.


Sementara itu, Yaya mencoba mengangkat tubuh ice yang masih menimpa Melody. Lalu tiba-tiba saja ada yang menarik pundaknya pelan.

"Aku saja Yaya.biar Ice aku yang bawa ,kamu bantu Melody saja."

Boboiboy Air menatap Yaya dan tersenyum tipis sebelum matanya mengarah pada Ice dan Melody.

Boboiboy Air mengangkat tubuh Ice lalu memposisikan ice di punggungnya, Melody yang merasa tidak ada lagi beban yang menimpa tubuhnya akhirnya menarik nafas lega,Yaya dengan sigap membantu Melody untuk berdiri dan memapahnya mengikuti Boboiboy Air.

Yaya terus menatap Boboiboy Air dari belakang.mereka terus berjalan di lorong kelas yang sepi sebelum akhirnya Yaya membuka mulutnya.

"Sebenarnya Kau siapa?, Bagaimana kau memiliki kekuatan seperti itu?." Tanya Yaya,sedangkan Melody hanya diam menatap mereka berdua.

" Ceritanya panjang Yaya,lebih baik kita utamakan dulu Ice dan Melody."

"....baiklah tapi ingat aku ingin dengar jawaban pertanyaan yang aku berikan kepadamu. "

"Iya-iya."

.
.
.
.
.
.
.

Taufan, Halilintar,dan Gempa sangat cemas dan terus mencari keberadaan Adiknya itu,dari semua anak-anak yang terjebak di ruang Lab hanya Ice,Yaya dan Melody yang belum terlihat saja.

Lalu kecemasan mereka bertiga hilang begitu saja, ketika mereka melihat Boboiboy yang berpakaian biru dan hampir sama dengan Ice keluar bersama Ice yang di gendong di punggungnya beserta Yaya yang membopong Melody.

Halilintar, Taufan dan Gempa berlari ke arah mereka.

"Kalian tidak apa-apa?!" Tanya Taufan panik.

"Ice bagaimana?. ". Tanya Halilintar.

" uh...Boboiboy?...Tidak ada yang terluka kan?." Tanya Gempa.

Boboiboy Air menurunkan Ice perlahan dari punggungnya dan membaringkannya pada pangkuan paha Gempa.

"Aku dan Yaya tidak apa-apa Gempa, aku rasa Ice hanya pingsan saja. kurasa Melody kaki sebelah kirinya terkilir. ". Jawab Boboiboy Air.

Halilintar memeriksa kaki kiri Melodi dan benar apa yang di ucapkan Boboiboy bahwa Melody kakinya terkilir. Halilintar mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya yang ternyata sebuah Cream untuk memar lalu mengoleskan.

Setelah beres dengan Melody. Halilintar langsung memeriksa Ice,ia membuka topi Ice,memeriksa kening dan menemukan benjolan kecil mungkin akibat terbentur? Pikir Halilintar. lalu memeriksa tangan,wajah, dan kaki ice sebelum menghela nafas panjang.

"Sepertinya Ice sedikit terbentur selain itu tidak apa-apa." Ucap Halilintar menenangkan mereka semua.

Ice yang masih di pangkuan paha Gempa membuka matanya dan melihat mereka semua.

"Ada apa ini?, Kok kalian mengerumuni Ice?. " Jawab Ice binggung dan tanpa sengaja mengusap benjolan di keningnya.

"Aduh!." Pekik Ice kesakitan.

Halilintar dan Gempa hanya mengelengkan kepala saja,sedangkan Taufan menyentil telinga Ice.

"Kau ini tidak Inggat apa?, kalau Lab kebakaran?! ". Omel Taufan.

"Ehh.... Iya hehehehe...".

Boboiboy Air tertawa ketika mendengar jawaban dari Ice.

"Ice sebentar biar aku kompres dulu benjol di keningmu itu." Ucap Boboiboy Air membuat satu bola air di tanganya dan menempelkannya pada kening Ice.

Ice lalu mengalihkan pandangannya kepada Boboiboy Air yang berada di hadapanya,dan terus memandanginya.

"Apa aku punya saudara lagi? Atau aku di Cloning nih? ".


Boboiboy Air menatap datar Ice sebelum berubah kembali menjadi Boboiboy dan memalingkan kepalanya dan membekap mulutnya, badanya bergetar hebat menahan tawa.


Taufan,Yaya dan Gempa hanya bisa mangap-mangap entah ingin menjawab Ice bagaimana.



" Aku nyerah kalau Ice ling-lung gini,makin mirip Blaze saja.". Ujar Halilintar membenarkan topinya.

"Kak HALLiiiiiii!!, Ice ga sama dengan Blaze! "

Halilintar mengerlingkan matanya,lalu membantu Ice berdiri.

"Ayo seluruh siswa sudah di pulangkan karena pemadam kebakaran sudah ada dan mulai membersihkan sisa-sisa kebakaran, hanya tinggal kalian saja yang di sekolah. lagi pula Atok khawatir dengan mu Ice. Yaya kau bisa mengantar Melody?." Tanya Halilintar kepada Yaya.

Yaya menganggukan kepalanya.

"Iya aku bisa, lagi pula Rumah Melody dekat Ko dari sini." Jawab Yaya,Melody yang di bopong Yaya berterima kasih.


"Ayo kita juga pulang." Ajak Halilintar.


Taufan langsung membantu Halilintar membopong Ice ,Gempa membawa barang-barang mereka dan Boboiboy mengekor dari belakang,tapi belum sempat ia melangkah Boboiboy merasa ada yang menarik Ujung jaketnya.


"Ingat,akan ku tunggu penjelasanmu ya.". Ucap Yaya.


"Datang ke Kedai Atok Aba saja Yaya, dan ajak Ying, Gopal dan Fang. Aku tidak mau menjelaskan berulangkali jika bertemu mereka satu-persatu." Jawab Boboiboy kepada Yaya sebelum Berlari mengejar Halilintar , Taufan,Ice dan Gempa yang sudah sampai di depan Gerbang sekolah.









Saudara KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang