Afshaka; 6

2.5K 117 0
                                    

"Dari mana aja lo, baru pulang?" Tanya Cika ketika melihat Afshaka memasuki rumah.

"Juna."

"Hah apa? Kok Juna si!" Jawab Cika sedikit nyolot.

"Abis dari rumah Juna." Jelas Afshaka.

"Oh, eh iya Shak itu cewek tadi lo kenal?" Tanya Cika.

"Siapa?" Jawab Afshaka bingung, karena sesungguhnya banyak sekali orang yang Afshaka kenal.

"Itu kalo gak salah, Alana, iya namanya Alana." Kata Cika.

"Gak tau." Jawab Afshaka.

"Kok gak tau sih, kata Alana dia adik tingkat lo, ngomong ngomong anaknya manis, gaul gitu ya. Kapan kapan bawa kerumah dong Shak." Kata Cika meledek Afshaka, karena yang ia tau adiknya ini jarang dekat dengan cewek manapun.

Afshaka yang mendengar itupun hanya mendengus dan berlalu meninggalkan kakaknya dan menaiki tanggal menuju kamarnya.

"Kalo udah jadian bilang gue sama bunda ya shakkkk." Jerit Cika dari dapur.

---

Dua minggu ini Alana heran mengapa Afshaka terus menjauhinya, masa iya ngambek hanya karena ia mencium pipi cowok itu.

Alana sudah terus meminta maaf dan bertanya apa salahnya, tetapi Afshaka adalah Afshaka, Alana mendekat ia malah menjauh. Bahkan tak jarang Alana menunggu Afshaka di depan fakultas cowok tersebut.

Padahal jarak gedung FIB ke FK cukup jauh. Tapi tidak apalah pikir Alana.

Seperti sekarang Alana sedang menunggu dikantin FK, ia menunggu Afshaka dan benar benar ingin menanyakan kenapa Afshaka menjauhinya.

Akhirnya segerombolan orang yang Alana tunggu pun menginjakan kakinya dikantin. Dan ia langsung menghampirinya.

"Kakkk Shaka." Panggil Alana.

Yang dipanggil pun hanya melirik tanpa minat dan langsung meninggalkan Alana.

"Kak ih kak tunggu." Sambung Alana mengikuti Afshaka duduk.

"Ada apaan lan?" Tentu saja yang menjawab teman Afshaka, Juna.

"Itu gue mau ngomong sama kak Shaka, tapi terus aja didiemin." Jawab Alana lesu.

"Shak elah, ngomong napasi, kasian tu anak orang, lagian lo ngambek kek perawan aja." Sambung Revan.

Tentu saja mereka kecuali Afshaka terkekeh mendengar ucapan Revan tersebut, Afshakanya hanya melihat sinis kearah Revan.

"Apa liat liat, lo belok? Jadi suka sama gue?" Kata Revan.

"Jijik." Jawab Afshaka akhirnya.

"Mampus lo." Kekeh Juna.

"Kak ih dengerin aku, kenapa ngindarin terus." Kata Alana.

"Hayoloh Shak lo bikin anak orang sedih." Kata Juna memperpanas.

"Kak ih, aku gasuka lama lama didiemin gak jelas gini." Sambung Alana yang duduk disebelah Afshaka sambil mengguncang bahu Afshaka.

"Udah lan sama gue aja, Afshaka kayanya punya kelainan," kata Revan.

"Gamau." Ucap Alana meledek sambil menjulurkan lidahnya kepada Revan.

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang