21. Alasan (Hafi)

599 37 0
                                    

"SIK ASIK SIK ASIK KENAL DIRIMU... SIK ASIK SIK ASIK DEKAT DENGAN MU..."

"LANJOTT MAS"

"DIGOYANG MBAA"

Nyanyian dan celotehan tak berfaedah itu datang dari teman teman gue. Ya termasuk gue sih, tapi gue tidak berperan sebagai yang nyanyi melainkan peran gue disini adalah sebagai penyumbang goyangan.

"DIGOYANG FI JANGAN SAMPE KENDOR."

"ASEKK ASEKK JOSS."

Ya.. beginilah kami jika sudah dipertemukan. Apalagi suasananya sedang sangat mendukung. Saat ini gue dan semua teman kelas gue sedang berada di kantin karena kami akan ada pelajaran olahraga di lapangan belakang yang letaknya bersebelahan dengan kantin. Dan berhubung guru olahraga kami belum datang, jadi seperti biasa kami semua berkumpul di kantin.

"EH BILA... JANGAN JIJIK GITU DONG BIL LIAT HAFI NYA."

"YAHH ILFEEL DEH BILA NYA SAMA HAFI."

"HAFI EMANG MENGGELIKAN BIL."

Mendengar ucapan ucapan dari teman teman gue itu, gue seketika langsung menghentikan goyangan gue yang sangat aduhai ini. Gue melihat Bila dan kelima temannya sedang berjalan menghampiri salah satu stan kantin. Dan stan yang dituju mereka adalah stan kantin yang saat ini ricuh akibat ulah gue dan teman teman gue.

Gue melihat Bila yang sama sekali tidak menunjukkan raut wajah seperti yang diucapkan teman teman gue itu. Yang terlihat dari raut wajah nya saat ini adalah tertawa kecil dan tersenyum malu malu. Ah dia memang semenggemaskan itu.

"Sini Bil duduk di sebelah gue aja, daripada berdiri mulu di situ capek nanti." Ucap Dhani yang sepertinya sedang menggoda Bila karena hanya Bila yang terlihat tidak jajan sedangkan kelima temannya yang lain sedang asik memilih makanan yang akan mereka beli.

Dan tanpa diduga Bila mengikuti ucapan Dhani untuk duduk di sebelahnya. Gue langsung melayangkan tatapan tajam gue Dhani.

Seperti mengerti akan tatapan gue itu, Dhani yang sudah dari lahir memiliki watak kurang ajar itu bukannya langsung berdiri dan menjauh dari Bila. Ini malah dia terlihat tertawa mengejek ke gue dan terlihat Dhani memulai obrolan dengan Bila.

Gue yang gak bisa melihat pemandangan itu pun langsung menghampiri mereka berdua.

"Dhan minggir sono lo." Suruh gue

"Lah kenapa gue harus minggir?" balas Dhani dengan muka sok bingung

"Minggir udah Dhan, ntar si Hafi ngamuk kan ribet urusannya."

"Iya Dhan, lu mau besok tulang kering lu jadi gak berbentuk lagi."

"Gak peka lo Dhan, Hafi kan mau pdkt sama Bila. Ya kan Fi?"

Ucapan satu per satu itu datang dari teman teman gue yang menyaksikan gue dengan Dhani.

Dhani tertawa kecil dan mengejek "Oh mau pdkt. Bilang dong mas nya."

"Gue pergi dulu ya Bil, nanti kapan kapan kita lanjut lagi ngobrolnya. Yang pasti jangan sampe ada si kucrut ini. Oke?" ucap Dhani ke Bila

"Mau gue tonjok lo?!!" ancam gue

"Eh eh maap bang maap."

"Dah Bila... ntar malem kita chat an ya?"

Gue melihat jengah tingkah Dhani itu. Lalu gue duduk di tempat yang sebelumnya diduduki oleh Dhani, yaitu di sebelah kiri Bila.

"Kenapa ketawa?" tanya gue melihat Bila yang sedang tertawa kecil

"Abisnya si Dhani itu lucu banget ya. Temen temen lo yang lain juga semuanya lucu."jawabnya

HAFI & NABILA [REVISI]Where stories live. Discover now