samar samar aku melihat sosok yang sedang duduk jongkok dengan rambut terurai panjang aku tidak tahu itu manusia atau bukan yang pasti aku mempercepat langkahku dan saat itu juga sosok itu menoleh ke arahku
sosok itu menoleh ke arahku dengan sorot matanya yang tajam yang membuatku bergidik ngeri bulu kuduk ku berdiri tubuku mematung
tak berapa lama sosok itu bankit dari duduknya perlahan mendekatiku dari kegelapan aku tak bisa melihat sosok itu dengan jelas
dan perlahan mendekat ke arahku aku menjerit-jerit dari dalam hati berharap ini hanyalah bunga tidur
ketakutanku makin menjadi jadi saat sosok itu makin mendekat aku menutup mataku berharap tidak bisa melihat wajah sosok tersebut
" pergi , pergi , pergi , kau makhluk sialan " jeritku dalam hati
" to ,to ,to tolong aku hiks ,hika ,hiks aku dijadikan tumbal oleh ayahku sendiri bunuh ia dan istrinya jangan sampai kau ikut menjadi tumbal sepertiku " jawab sosok misterius itu dengan suara parau dan diiringi tangisan
perlahan lahan ku buka mataku sebela kiriku dan yang kulihat adalah sebuah tubuh penuh dengan darah dan luka aku pun menutup mataku kembali
" rupanya ia belum pergi " tanyaku dalam hati
" buk , buk ,ngapain disini malem malem " tanya seorang yang entah sejak kapan berdiri di belakangku
" hah it itu suara orang " jawabku dalam hati
segeraku buka kedua mataku dan di depan ku berdiri seorang pria mengenakan pakaian berwarna putih dan bertopi sambil memegang senter
" haah " teriaku karena kaget
" siapa kamu " jawabku dengan ketakutan
" oh saya aden bu satpam komplek ini " jawab orang tersebut sambil memperkenalkan diri
" saya tadi habis patroli keliling komplek dan kebetulan saya lewat sini dan saya ngeliat ibu di jalan itu kaya ketakutan gitu jadi saya samperin kalo boleh naya ibu kenapa ketakutan gitu " jawab pemuda tersebut yang tak lain adalah satpam komplek
" sa saya ngak papa kok pak " jawabku dengan gugup
" oh saya kira ada orang jahat ganguin ibu nanti saya tankap orang itu " Jawab satpam tersebut
" beneran pak saya nggak apa-apa permisi " jawabku sambil berlalu dari tempat tersebut
sampai di rumah alu pun mengunci pagar dan pintu rapat rapat takut jika makhluk yang barusan ku temui tadi masuk ke rumah begitu begetar tubuh ku sampai saat ini
" yan kamu udah pulang " jawab pemuda tersebut yang tak lain adalah adalah suamiku sendiri
" iya mas ini sabunya "
" Terima kasih ya sayang
"ngomong ngomong Ardi mana tumben tumbenan dia nggak kelihatan dari tadi
" palingan di kamarnya mas
" Ardi udah makan belum
" belum kayaknya aku mau ngambil makanan untuknya sebentar
" makanan yang aku beli tadi jangan lupa di makan ya sayang
" iya mas" jawabku tersenyum sambil memegang piring yang berisi makanan dan segera naik tangga untuk ke kamar Ardi yang berada di lantai atas
belum sampai di kamar ardi tiba tiba
" mamah aku kerjanya marah mulu ia suruh aku supaya nggak usah temenan lagi sama kamu kamu mak enak bisa terbang bisa nembus nebus dinding coba aku kayak kamu " jawab ardi putraku aku kaget dengan siapa ia bicara dan kubuka pintu kamar ardi pelan pelan
" clakk " suara pintu terbuka
" Ardi kamu ngomong sama siapa "
***************
Untuk pembaca sekalian karena ini novel pertama kali saya buat jadi harap maklum kalau banyak yang salah terutama nama tokoh pemeran pak ardi yang seharusnya pak Andi di chapter 2

YOU ARE READING
MISTERI RUMAH TETANGGA ( On Going)
HorrorRanking 3 " tumbal" dari 357 cerita 2021 #Rank 33 " Horor" dari 18,9K cerita 2021 #Rank13 "tegang" dari 340 cerita 2020 #Rank 6 "menakutkan" dari 289 cerita 2020 #Rank 14 "menyeramkan" dari 252 cerita 2020 Ada yg aneh dengan tetanga kami! Dan aku mu...