Part 36 Reinkarnasi

494 42 0
                                    

Langkah kakinya berjalan tanpa arah. Cahaya lampu yang tidak begitu menerangi langkahnya. Candy masih menangis tersenduh. Entah kenapa baru kali ini ia merasa amat sedih dengan jalan hidupnya. Ia sadar bahwa selama ini tujuannya hanyalah kembali ke masanya tanpa memikirkan masa yang kini ia tempati.

Kenapa perasaannya begitu sakit ketika perlahan-lahan nalurinya mengatakan bahwa keberadaannya di dunia ini sebentar lagi. Dulu, ia tidak percaya dengan ucapan Doyoung, tapi entah kenapa ia perlahan yakin dan percaya bahwa kehadiran pria itu adalah alasan untuknya kembali.

Candy menghentikan langkah kakinya. Ia terduduk di sebuah bangku taman istana yang kini sudah kosong. Mungkin para pelayan dan pengawal istana sedang bertugas dikediaman keluarga kerajaan. Ia meluapkan kesediahannya.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak seperti ini." Candy terus saja menyalahkan kesalahannya.

Air mata yang sudah membasahi pipinya itu pun sedikit mengusik. Tanpa sadar candy membuka cadarnya dan membiarkan kulit wajahnya menyentuh anginya malam yang dingin. Langit malam ini bahkan tampak cerah. Candy tak yakin dulu ia pernah melihat bulan secerah itu. Apa sekarang bulan purnama?

"Kau kenapa?"

Candy terkejut. Ia memalingkan wajahnya melihat seseorang yang kini sudah berada di hadapannya. Walaupun cahaya lampu tidak begitu cukup terang, namun candy masih dapat mengenali pria yang kini melihat matanya. Ia sontak berdiri dari duduknya. Anehnya, pria itu tidak menunjukkan ekspresi terkejutnya setelah melihat wajah Candy tanpa cadar.

"Pa...pangeran Chan?" Candy menggepalakan kedua tangannya berusaha menahan gugupnya saat ini. Air matanya yang masih basah itu membuat Pangeran Chan terpokus padanya.

"Jangan menangis, kau bahkan terlihat jelek." Ucap Pangeran Chan. Candy masih terdiam. Ia tidak tau harus berbuat apa. Pria itu telah melihat wajahnya. Tapi bagaimana bisa?

Pangeran chan berjalan mendekat ke arah candy. Kini bahkan tidak ada jarak di antara mereka dan Pangeran Chan memeluk Candy hangat. Gadis itu masih terus membulatkan matanya terkejut. Kenapa? Apa yang dilakukan pria itu sekarang? Ia tidak membalas pelukkan itu. Mencoba menolak tapi tidak bisa, kini ia hanya bisa berdiam berharap pangeran chan segera melepaskan dekapannya.

"Ibuku pernah berkata, pelukkan adalah cara terbaik untuk menenangkan seseorang yang bersedih. Aku tidak tau apa masalahmu, tapi aku harap mulai saat ini kau bisa membuka cerita padaku." Kata Pengeran Chan.

"Pa pangeran chan. A...aku minta maaf."



Next? Swipe up!

JANGAN LUPA VOTE DAN LOVE YA ZEYENG KUU

ReinkarnasiWhere stories live. Discover now