•Bagian empat•

38 7 0
                                    

Demi apapun duduk berhadapan bersama Regan membuat pikiran Natania tidak tenang. Dia merasa bahwa terkadang Regan diam-diam menatapnya.

Awalnya Natania berpikir bahwa mungkin hanya perasaan nya saja, tapi lama-kelamaan sungguh Natania merasa risih ditatap seperti sekarang ini oleh Regan.

Alih-alih ingin menghilangkan rasa gugup nya dengan cara mengedarkan pandangan nya ke arah lain tapi malah sebaliknya, Regan malah menatap Natania dengan terang-terang.

Regan yang melihat sikap salah tingkah natania menahan tawanya. sampai akhirnya, Natania berucap. "Eh lo kenapa jadi liatiin gue coba?, gue risih tau gak sih!." Katanya sewot.

Regan yang mendengar ucapan Natania tentu saja tertawa, Natania yang melihat Regan tertawa menjadi bertambah kesal jadilah dia memukul bahu Regan dan berucap. "Ih kok malah ketawa sih, engga tau apa orang malu.

"Tau." Sahutnya cepat,blalu dia melanjutkan perkataan nya. "Oh jadi gini caranya bikin cewek cerewet diem, tatap dia terus sampai salah tingkah." Lanjutnya sambil tertawa.

Natania Memicingkan matanya ke arah regan lalu dia berucap."Kenapa lo jadi ngeselin kaya gini coba?." Tanya nya kepada Regan.

Regan pun tak mau kalah, bahkan dia ikut membalas memicingkan matanya ke arah Natania, lalu dia menyilang kedua tangannya di atas dada dan berucap. "Kaya gimana?." tanya nya kepada Natania.

"Ya ka-ya gini, abisnya lo an-eh!." Ucapnya sedikit terbata-bata.

Regan tersenyum mendengar ucapan natania lalu dia berkata. "Aneh gimana?.

Natania bangun dari duduknya begitu juga Regan, lalu tangan nya terulur untuk memegang kehening Regan.

Dia bergumam."Gak panas, tapi kenapa dia tiba-tiba sikapnya jadi aneh." gumam nya yang tanpa dia sadari Regan mendengarkan setiap Kata yang keluar dari mulutnya.

Mendengar itu membuat Regan menggelengkan kepala, lalu Regan mengambil kantong plastik belanjaan miliknya kemudian dia berucap.

"Hujan nya udah reda, terlebih lagi udah malam, Gak baik perempuan jam segini masih diluar, lo mau pulang apa mau nginep disini?." Tanya nya.

Natania sedikit tercengang mendengar ucapan Regan setelah mengatakan itu Regan malah meninggalkan nya menuju ke arah motor yang dia diparkirkan.

Bukannya membantu Natania dia malah meninggalkan Natania Membawa barang belanjaan nya sendiri,bsaat Natania melewati Regan tiba-tiba saja Regan menghadang jalan nya sambil berucap. "Biar gue anter lo pulang." Katanya kepada Natania.

Natania menggeleng sambil berucap. "Engga usah makasih, gue bisa pulang sendiri kok lagian juga jarak rumah gue gak terlalu jauh dari sini." Katanya.

Regan menarik lengan kiri Natania yang tidak memegang apapun lalu dia berucap. "Gak inget tadi gue ngomong apa?, tadi kan gue udah bilang sama lo kalo hujan nya udah reda gue anterin lo pulang."

"Nah sekarang kan udah reda jadi gue gak mau ingkar sama omongan gue sendiri." Lanjutnya panjang lebar kepada Natania.

Jujur saja ini kalimat terbanyak yang dia katakan kepada seseorang yang baru saja dia kenal.

"Eh engga apa-apa kok gue bisa pulang sendiri beneran deh." katanya berusaha menolak ajakkan Regan.

Regan mengambil kantong plastik belanjaan natania lalu dia berucap."Gak baik biariin perempuan jam segini pulang sendirian, nanti kalo kenapa-kenapa siapa yang mau tolongin lo?."

Dengan berat hati akhirnya Natania mengiyakan ajakkan Regan.

"Yauda sini belanjaan punya gue.

Setelah itu Regan memberikan kantong plastik tersebut kepada Natania. "Ayo cepat naik, takutnya nanti keburu hujan lagi."

Simbiosis Mutualisme [ On Going ]Where stories live. Discover now