15. Konspirasi #2

535 61 0
                                    

Aku terduduk lemas dikamar ku, di ujung ranjang putih dengan cahaya lampu yang menyelimuti ruangan. Shok, terlalu terkejut dengan semua kejadian yang aku alami. Belum selesai masalah yang satu muncul masalah lain yang samakin memperburuk keadaan

Air mata yang sedari tadi ku tahan lolos di permukaan, membasahi pipiku. Terlalu sakit sampai air mata ini enggan untuk keluar dan jatuh, mendengar berita buruk yang di bawa oleh om Adam tadi membuatku semakin dalam jatuh terpuruk di jurang gelap tanpa celah. Hatiku tersayat, dan terluka semakin buruk, hancur bagai kaca pecah yang di hempas

Tidakkah cukup Tuhan mengambil semuanya dariku? Kebahagian, keluarga, dan mungkin Tuhan akan mengambil Surya dariku. Apa aku memang pembawa sial? Semua orang yang berada di dekatku akan hancur atau mungkin mati karena diriku

Semuanya kesalahanku, dan semua orang berkata itu salahku, karenaku. Aku terisak di malam dingin dengan angin yang membawa sepi. Aku mengusap pipiku yang basah, mata ku yang sembab tak lagi bisa kusembunyikan, aku meringkuk memeluk diriku sendiri. Sudah cukup aku lelah dengan semua ini, rasanya aku ingin mati. Mengakhiri semuanya

*****

Author POV

Lelaki di ruangan itu mondar mandir di depan meja belajarnya dengan tangan kanan yang bertopang dagu pada tangan kiri yang dilipat didepan dada. Dia terus kepikiran dengan perkataan Kalana kemarin malam, tentang kejadian janggal yang terus dialaminya, dimulai dari mimpi buruk pada malam itu sampai tuduhan tuduhan pembunuhan yang diterimanya

Bahkan disaat Kalana sedang berada di tempat lain, orang yang menuduhnya melakukan pembunuhan mengatakan dia berada di tempat kejadian naas itu terjadi. Aneh, bahkan sangat aneh apakah ini seperti tipuan ? Tuduhan palsu tanpa dasar ? Atau mungkin lebih buruk dari itu

Terlebih dari pernyataan Kalana ini semua terasa mengganjal, polisi tidak bisa mengusut kasus ini karena bukti yang diberikan minim, Kalana sempat bilang dia sudah mengumpulkan beberapa salinan cctv di kos-annya dan mini market tempat dia bekerja, di hari dan waktu yang sama saat kejadian itu terjadi. Dan rencananya esok dia akan menemui Amira--Temannya itu untuk membahas masalah ini
Bahkan dirinya sendiri tak yakin ini akan berhasil

Surya menenangkan dirinya untuk bisa berpikir, semoga akan ada titik terang dari masalah tak berujung ini.
Surya kemudian duduk di depan meja belajarnya, membuka laptop dengan logo apel tergigit didepannya, lalu mencari artikel terkait kasus pembuahan ayah Amira dan benar media mengangkat kasus itu di publik

Dikatakan kasus itu masih abu-abu tidak jelas bagaimana. Pernyataan dari beberapa warga dan Amira sendiri beserta adiknya belum cukup untuk membuat kasus itu masuk ke rana hukum, alhasil polisi menutup kasus itu dan menyimpulkan itu adalah bunuh diri bukan pembunuhan, terlebih tidak ada bukti bukti kejahatan, kekerasan atau bekas perlawanan dari sang korban jika benar itu adalah pembunuhan

Surya menutup artikel tersebut kemudian mencari kasus tentang pembunuhan ibu Kalana-Aisah- (Kalan sempat memberitahukan nama ibunya)
Dan hasilnya nihil tak ada satu artikel pun yang mengusut tentang kasus itu, bahkan kejadian tersebut sudah terjadi kemarin dan sampai hari ini tak ada satupun media yang membahasnya

Bukankah media selalu paling depan jika terjadi masalah di publik? Bahkan kasus lain diterbitkan beberapa jam setelah kejadian, dan ini? Seolah semuanya bungkam, bisu, tak ada yang perduli atau mungkin tak ada yang tau. Lalu, ia coba mencari kata kunci terkait "anak yang membunuh ibunya" "pembunuhan sadis terhadap ibunya" dan banyak lagi. Tapi tetap saja yang dia lakukan sia sia

Tunggu apakah dia barusan berpikir Kalana seorang pembunuh? Ah tidak tidak dia hanya berusaha mencari titik terang dan tidak bermaksud demikian. Surya menghembuskan nafasnya kasar, menyenderkan punggungnya di senderan kursi

"Anj*r!! Frustasi gue lama lama" umpatnya kasar, mengacak rambut belakangnya, kepalanya rasanya mau pecah. Bahkan dia tidak pernah berusaha sekuat ini, seolah tekadnya membara dia tidak terima sahabat terbaiknya itu harus menerima perlakuan tidak adil dari publik. Tapi setidaknya dia bersyukur kasus ini tidak membawa Kalana terjerat hukum dan berakhir di jeruji besi, tapi rasanya itu tak jauh lebih buruk dari caci dan makian yang diterima Kalana setiap hari

"Sabar yah Kalana, gue bakalan berusaha keras buat lo"
Surya kembali berkutat dengan laptop di depannya, mencari secercah harapan

Dia mengerutkan keningnya, melihat sebuah artikel yang menarik perhatiannya "Kematian Tragis pewaris Keluarga Sanjana" kerutan di kening Surya semakin dalam kenapa artikel ini terkait dengan kematian ibu Kalana? Dia membuka artikel tersebut betapa terkejutnya dia dengan apa yang ditemukannya, bertahun tahun dia berteman dengan Kalana, baru hari ini dia tau kenyataan mengejutkan. Kalimat berikut yang cukup membuat nya terkejut

"Terjadi pembunuhan di daerah Jakarta Timur **** korban yang bernama Danu ditemukan tewas di sebuah pabrik terbengkalai dengan kondisi yang mengenaskan. Di ketahui korban merupakan pewaris unggul keluarga Sanjana (Danu Eka Sanjana)"

"Diketahui motif pembunuhan tersebut adalah rasa iri dalam persaingan bisnis"

Tunggu tunggu, surya berusaha mencerna kembali kalimat yang baru saja dibacanya, dia tau keluarga Sanjana adalah salah satu konglomerat ternama di Indonesia bisnisnya di mana mana, tapi Danu adalah nama dari Ayah Kalana, ia tidak bisa memastikan apakah ini hanya kebetulan atau memang benar Danu yang di maksud dalam berita itu adalah Ayah Kalana atau bukan.

Dia ingat Kalana bilang ayahnya meninggal saat dia berumur 14 tahun dan meninggal akibat pembunuhan. Jika dipikir-pikir cerita ini sinkron dengan cerita pembunuhan ayah Kalana, tapi dia tidak bisa menyimpulkan terlalu cepat

Surya menscroll ke bawah artikel tersebut ada artikel lain yang lagi lagi mengejutkan nya

"Mantan pesaing bisnis keluarga sanjana. Mati bunuh diri"
Bukan itu yang membuatnya terkejut tapi... Nama Amira yang berada di bawah judul artikel tersebut

Apakah ada konspirasi yang bermain dibalik kematian Ayah Amira?

*****
Jangan membaca di tempat gelap dan jauhi pandangan dari layar. Happy reading!!

Jika suka jangan lupa, vote, komen dan share ke temen temen kalian!!

Filitia a.m

KUTUK!! (TAMAT)Where stories live. Discover now