Nineteen

659 17 1
                                    

  
Happy reading

  "Riss udah dong ngambeknya yah. Bujuk Raffa yang diacuhkan oleh Rissa.

"..."

"Aishh masih ngambek yah, Yaudah aku minta maaf jangan diamin aku yang.

"Yang ma-

"Diam gak. Potong Rissa membuat Raffa terdiam sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

  Rissa menahan tawanya dengan tingkah Raffa sekarang, rencananya  ngambek berhasil membuat lelaki itu diam mati kutu. ia sangat senang melihat Raffa terdiam sambil menatapnya memelas seperti itu, terlihat lucu dimatanya.

"Yaudah maaf gak lagi ngertawain kamu janji deh. Ujar Raffa sambil menunduk lesu, sementara Rissa mati-matian untuk menahan tawanya agar tidak lepas.

"Rissa maaf ishh jangan diam aja. Bujuk Raffa sambil menarik tangan gadis itu untuk di genggamnya.

  Sentuhan hangat dari tangan kekar lelaki itu membuat Rissa menolehkan pandangannya menatap mata bernetra hitam Raffa.

  "AHAHAHAHAAHAHA". Tawa Rissa pecah seketika.

  "Anjir gue di boongin?". Batin Raffa mendengus kesal.

"Aduh aduh Hahahaha, lu ahahaa lucu huahahaha. Rissa tertawa terbahak bahak tanpa mempedulikan tatapan kesal dari lelaki yang ada didepannya.

"Udah ngetawainnya. Tanya Raffa kesal.

"Hahahaha aduh humorku yaampun ahahaha. Sepertinya gadis itu belum ingin menyelesaikan tawanya bahkan wajahnya sudah memerah dengan air mata yang sedikit keluar dari sudut matanya saking terlalu kencang menertawakan lelaki itu.

  "Hftt.

Rissa menarik dagu Raffa hingga kini tatapan dari mata coklat itu bisa leluasa menatap manik hitam dari mata Raffa. "Udah udah gak ketawa lagi deh, hehe.

"Bagus yah mulai berani ngerjain aku ya,hmm. Ujar Raffa kesal yang diangguki oleh Rissa dengan cengiran diwajah cantiknya.

  "Aku pulang. Raffa berdiri dari duduknya dengan wajah datarnya yang mendapatkan tatapan bingung dari Rissa.

Gadis itu mengerutkan keningnya menatap bingung punggung tegap yang mulai melangkah menjauh.

"Ishh masa gitu aja ngambek. Rissa berdiri dari duduknya sembari menyusul langkah panjang lelaki didepannya.

"Raffa Ishh gue ngambek beneran nih. Rajuk gadis mungil yang menggunakan piyama pinknya sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

Raffa membalikkan badannya menatap gadis yang saat ini menatapnya dengan bola mata coklatnya yang menjadi candu baginya.

Gadis dengan mata bulat berhazel coklat terang dengan rambut dicepol asal dan berpiyama pink itu menambah kesan imut dimata lelaki itu, entahlah jantungnya berdegup kencang menatap hazel itu.

Raffa tersenyum dan berjalan mendekat ke arah gadis yang kini berdiri di hadapannya, tatapannya tidak lepas dari Rissa seakan ada sebuah magnet yang menariknya untuk menatap gadis itu.

"Maniss sih kamunya gak jadi ngambek kan aku. Raffa terkekeh melihat raut merona bercampur kesal dari gadisnya, tangannya terulur mengusap pipi yang memerah yang mampu menularkan senyum manis terpampang di wajah datar  Raffa.

"Ishh Raf- .

"Shtt jangan nunduk aku suka liat pipi kamu kalau lagi blushing". Ucapan Rissa dipotong oleh ucapan Raffa yang lagi-lagi membuat detakan jantung Rissa  tidak karuan.

Little Light By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang