❣️ 4

139K 5.6K 65
                                    

Selamat Membaca!

Saat ini Ayyara dan Maura tengah berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu sopir Maura menjemput. Pasalnya mereka akan pergi ke kost Ayyara terlebih dahulu untuk mengambil barang-barang.

"Ck! Lama banget tu sopir." Gerutu Maura kesal, baru kali ini ia merasa sangat kesal karena jemputannya terlambat. Sedang Ayyara hanya bisa menahan napasnya agak lama karena harus menahan kekesalannya di dalam hati, secarakan ia tidak mungkin memarahi sopir Maura yang terlambat menjemput.

"Nah itu dia." Teriak Maura antusias saat melihat salah satu mobil daddynya berhenti di depan mereka.
Maura dan Ayyara berjalan mendekati mobil yang terparkir, namun tiba-tiba pintu mobil terbuka menampilkan sosok pria dewasa yang sangat tampan membuat Ayyara harus kembali menahan napas karena gugup, sedang Maura telah berlari kepelukan daddynya. Ya, kali ini Arvind sendiri yang datang menjemput.

"Kok daddy yang jemput?" Tanya Maura dengan nada menggoda yang tentu saja hanya bisa dipahami oleh Arvind.

"Kebetulan semua pekerjaan daddy sudah selesai." Jawab Arvind seadanya lalu mengalihkan pandangannya kearah Ayyara yang berdiri di belakang putrinya.

Maura yang paham situasipun langsung menarik lengan Ayyara mendekati daddynya. Sedang Ayyara yang ditarik hanya bisa pasrah, ditatap seperti itu oleh pria setampan daddynya Maura benar-benar membuat Ayyara mati kutu.

" Dad, Ayyara bolehkan tinggal di rumah kita?" Tanya Maura seolah Arvind tak tahu-menahu tentang hal itu.

"Hm kenapa?" Tanya Arvind basa-basi.

"Ck! Daddy kan tahu kalau di rumah Maura tuh sering kesepian, karena nggak ada teman." Adu Maura manja membuat Arvind tersenyum lalu mengusap rambut panjang putrinya.

"Apapun untukmu, sayang." Balas Arvind lembut pada putrinya lalu menatap Ayyara yang hanya menundukkan kepala.

"Bagus dad, sekarang kita ke kost Ayyara dulu. Mau ambil barang-barang Ayyara." Ajak Maura semangat lalu segera membuka pintu belakang mobil kemudian duduk tenang di dalam, meninggalkan Ayyara yang mematung sendirian di luar mobil karena Arvind juga telah duduk di kursi kemudi mobilnya.

Melihat Ayyara yang hanya diam mematung sendirian, Maura menurunkan kaca mobilnya lalu meminta Ayyara untuk masuk ke dalam."Masuk Ayy, cepat!"Teriak Maura kencang membuat Ayyara dengan cepat mengitari mobil Arvind berniat membuka pintu belakang yang ada di samping Maura.

"Eh mau ngapain?" cegah Maura saat Ayyara mau membuka pintu mobil.

"Ya kan tadi disuruh masuk."ucap Ayyara namun Maura justru menggeleng sambil menunjuk ke arah kursi kosong tepat di samping daddynya.

"Lo duduk di depan ya Ayy, jangan di belakang. Emangnya daddy gue sopir apa." Sewot Maura membuat Ayyara menggeleng tak terima.

"Ya udah, lo aja yang di depan, gue di belakang."Pinta Ayyara memelas, pasalnya tidak mungkin ia duduk di depan di samping daddynya Maura. Memang sih ia sudah beberapa kali bertemu daddynya Maura, namun tetap saja akan terasa canggung jika mereka malah duduk bersebelahan.

"Nggak mau. Gue sudah enak ini. Lo yang duduk di depan." Tolak Maura cepat lalu mendesak Ayyara untuk segera masuk ke dalam mobil.

"Tapi kan_" ucapan Ayyara terhenti karena daddynya Maura justru keluar dari mobil. Kemudian tanpa diduga menarik lengan Ayyara untuk mengikutinya. Arvind membuka pintu mobil samping kemudi, kemudian mempersilahkan Ayyara untuk masuk.

Suamiku Ayah Sahabatku (Revisi)Where stories live. Discover now