❣️ 12

135K 4.9K 85
                                    

Selamat Membaca!

Ayyara menatap takut ke arah laki-laki dewasa yang sedang menyetir di sampingnya itu. Mereka dalam perjalanan pulang dari pantai tempat mereka berkemah kemarin.

"Mas marah?"tanya Ayyara hati-hati.

"Hm"

Deheman singkat Arvind membuat Ayyara tahu bahwa laki-laki itu masih marah karena kejadian tadi malam.

"Maaf mas, habisnya kalau mau pipis masa ditahan."ucap Ayyara membuat Arvind mendengus.

"Bukan masalah pipisnya Ayyara."ucap Arvind dengan nada sedikit tinggi.

"Lah terus apa?"tanya Ayyara bingung. Bukannya pria itu marah karena harus hujan-hujanan menemani dirinya ke toilet di ujung pantai ya? Bahkan karena itu pakaian mereka basah kuyup saat kembali ke tenda.

"Lupakan saja!"ucap Arvind akhirnya membuat Ayyara merasa tak puas. Jika ingin melupakannya harusnya pria itu tidak marah.

"Tapi tadi malam mas nggak bicara lagi setelah kembali dari toilet. Jadi aku pikir, mas pasti marah karena_"

"Mas bilang lupain saja, Ayyara. Lupain!"potong Arvind masih dengan nada tinggi membuat Ayyara bergidik ngeri, ingatkan ia untuk tidak punya keinginan untuk pipis lagi saat bersama dengan Arvind.

Mendengar perkataan Arvind membuat Ayyara langsung mengunci mulutnya rapat-rapat dan berusaha melupakan kejadian tadi malam seperti yang pria itu inginkan.

Sedang Arvind hanya fokus menyetir dengan wajah yang datar serta cengkraman kuat pada setir mobil, membuat Ayyara menerka-nerka tentang apa alasan sebenarnya yang membuat daddy sahabatnya itu marah.

"Ck!" Ayyara berdecak lalu mengalihkan tatapannya ke arah jalanan yang mereka lalui.'Romantis apanya? Yang ada kebersamaan ia dan daddy sahabatnya itu justru terasa mencekam dan menyeramkan. Apalagi tadi malam, Ayyara bahkan berpikir jika apa yang tadi malam ia lalui adalah tes adu nyali'.

Mereka tiba di rumah sekitar jam sepuluh, dan tidak mungkin lagi untuk Ayyara pergi ke sekolah. Sedang Arvind, laki-laki itu sudah keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa meninggalkan Ayyara yang melongo di dalam mobil.

Ayyara masuk ke dalam rumah lalu berjalan ke arah dapur. Siapa tahu, daddy sahabatnya itu sedang makan di sana. Mengingat tadi pagi mereka telah melewatkan waktu sarapan.

"Aduh lapar." Keluh Ayyara begitu memasuki area dapur.

"Loh mas Arvind nggak ada di sini."ucap Ayyara saat melihat dapur yang kosong tak ada orang. 'Mungkin mandi kali ya? 'pikir Ayyara.

Akhirnya Ayyara memutuskan untuk naik ke lantai dua lalu memasuki kamar untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, Ayyara kembali turun ke lantai bawah. Ia akan memasak menu sederhana.

Setelah tiga puluh menit, Ayyara akhirnya selesai memasak nasi goreng. Ia meletakkan hasil masakannya di atas meja kemudian melihat ke arah luar, namun tetap tidak ada siapapun.

"Apa mas Arvind tidak lapar."gumam Ayyara. Karena tidak ada tanda-tanda kemunculan pria itu. Akhirnya Ayyara memutuskan untuk memanggil daddy sahabatnya itu di kamarnya.

Suamiku Ayah Sahabatku (Revisi)Where stories live. Discover now