10|Ten, about rachel 3

96 24 2
                                    

Sepuluh🍁



Bertepatan hari ini hari minggu.

Seperti janji doyoung seminggu yang lalu, ia akan fullday dengan wanita yang dijodohkan dengannya.

Entah, apa bibit cinta sudah tumbuh dalam hati mereka atau belum.
Tapi yang jelas, mereka akan saling menyadari bahwa mereka saling mencintai.

Pukul tujuh pagi, seorang gadis bermarga Jung itu masih sibuk bergelut dengan mimpinya.
Sinar matahari telah mencoba menembus mimpinya dan membangunkannya.

Namun kenikmatan dan hangatnya selimut membuatnya terus terlelap untuk menikmati hari liburnya.

Dering alarm berbunyi, tangan putih nan mungil itu menyelusup keluar dari selimutnya untuk mematikan suara yang mengganggu tidurnya itu.

"Sooyu, bangun. Ada doyoung nih!" ucap seorang wanita paruh baya, yang sering disebut dengan sebutan mamah oleh sooyu.

Sooyu derdecak kesal, pasalnya ia masih mendendam di lubuk hatinya karna selepas kuliah kemarin dia melihat doyoung merangkul seorang wanita.

Mulutnya tak mengeluarkan kata cinta, namun mengapa hatinya mengatakan sebaliknya?

"Engga ah, mah. Sooyu males sama doyoung."

Namun nihil, usaha sooyu untuk tidak melihat wajah seorang kim doyoung itu gagal.
Seorang lelaki itu berdiri tegak di ambang pintu.

"Males kenapa?"

Pertanyaan ini sudah cukup membuat sooyu terkejut. Karna, yang dia tau hanyalah dirinya yang ada di kamar nya itu.

Sooyu mengeluarkan kepalanya dari selimut, menutupi semua leguk tubuhnya, menatap lekat seogok tubuh seorang lelaki yang ada di di hadapannya. "Loh, ngapain lu disini? Keluar ah. Malu tau"

Bagaimana tidak? Gadis itu hanya memakai dalaman saja di saat tidur. Tak apa bila itu ibunya, tetapi ini jelas lah berbeda.

"Kalo gue nggak mau gimana?"

"Ngeselin. Yaudah, balik badan!"

Doyoung berbalik.
Sooyu bangun dan menutupi tubuhnya, berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

Doyoung yang tak mendengar lagi gerak gerik, ataupun suara lagi. Langsung berbalik kembali, kearah sebuah ranjang.

Melihat-lihat semua seisi ruangan itu, menyimak jelas sebuah bingkai foto masa kecil sooyu, kakak dan ayah ibu nya.

Kemudian lelaki itu berjalan sedikit menuju sebuah laci. Membuka nya perlahan, dan melihat sebuah foto usang masa kecilnya dengan sooyu yang sedang bermain dengan tanah.
Bahkan potret dimana gadis kecil itu menangis dengan menggenggam mainan nya yang rusak.

"Mainan rusak doang aja nangis nya ampe kek keilangan emak, suka pengen ngeledek lagi kayak dulu. Abis ngeliat nih foto, haha"

Doyoung tertawa, ketika melihat dan mengingat ketika dia selalu membuat sooyu menangis dulu.
Entah kalau besok, ataukah sekarang-?

Heartbeat ┋【Kdy】Donde viven las historias. Descúbrelo ahora