11 November 2019

8 1 1
                                    

WARNING !!!
DAPAT MENYEBABKAN JENGKEL DAN BAD MOOD SEKETIKA !!!




Aku tidak peduli ada yang membaca ini ataukah tidak.

Aku hanya merasa aku harus menulis ini secepatnya sebelum otakku mendadak meledak hebat.

Aku benar-benar kesal hari ini.

Banyak sekali hal-hal yang membuatku sebal setengah mati. Seakan untuk hari ini seluruh dunia memusuhiku. Aku benar-benar tidak punya siapapun untuk meminta bantuan. Aku saat ini menangis sesenggukan di kamar kosku, dan saat menyadarinya aku menyesal kemudian menyalahkan diriku sendiri.

Beraninya aku mengganggu orang di rumah kos dengan suara menyedihkan dan lemah semacam ini! Kau pikir kau akan didengar, Na? Tidak ada yang peduli padamu! Sungguh!

Saat kau melihat orang lain kesulitan dan kau sangat tahu itu, kau sangat peka, dan membantu mereka secepat kilat. Namun, apa yang mereka lakukan kepadamu? TIDAK ADA, NA. Mereka tidak peduli padamu walau kau mati saat ini!

Jadi, berhenti memperhatikan orang lain, berhenti menjadi malaikat bagi mereka! Kau keparat yang bahkan tak bisa mengurus dirimu sendiri!!!

Kau begitu menyedihkan!
Lemah!
Jelek! Buruk rupa!

Sebenarnya hari ini aku punya banyak agenda yang harus kulakukan, tapi aku mengurungkannya karena benar-benar pikiran semacam ini memerangkap otak dalam tempurung tengkorakku, seakan menekannya begitu keras. Rasanya sangat sangat sakit, padahal tidak terlihat luka.

Saat ini aku benar-benar menginginkan seorang memelukku erat, tidak peduli betapa buruk rupanya aku, betapa miskinnya aku, betapa bau badanku mengganggu meski aku telah mandi 3x selama 7 jam.

Iya, aku sangat terganggu dengan pikiran yang memakan diriku yang lemah ini, jadi aku berusaha dengan konyolnya mandi sesering mungkin hari ini. Tapi aku masih merasa begitu kotor dan tidak pantas hidup di dunia.

Aku saat ini seperti orang gila mengetik secepat kilat di layar sentuh ponsel ku yang sudah berusia 4 tahun dan mulai suka mati sendiri. Baterainya pun masih cepat habis hanya dalam 2 jam, dan ini belum 4G. Notebook ku yang merupakan hasil meminta kepada bos ayah yang sudah tak terpakai, dan hanya bisa menyala jika dipakai sembari menambahkan daya. Aku ini hidup dengan uang perbulan 500rb yang 250rb nya dipakai untuk sewa kos, dan 250rb lainnya untuk makan yang jika di kira" untuk perhari adalah 3ribu saja.

Aku miskin.
Aku jelek, buruk rupa.
Tapi ide" cemerlang dan gila selalu tercetus di otakku sehingga banyak yang bilang aku pintar.

Dan aku tidak punya teman untuk berbagi kisah menyedihkan atau hanya sebagai seorang nyata yang memahamiku dan tidak memusuhiku.

Tidak ada.

Aku sampai saat ini setengah mati ingim menemukan orang seperti itu.

Sampai-sampai aku membenci keeksistensianku di dunia ini.

Aku mengingat, memang sejak kecil aku suka tidur telentang saat tertekan, dan menengadah menatap langit sambil berdoa semoga Tuhan mencabut nyawaku, hingga ada yang peduli.

Tapi tidak.

Aku heran kenapa aku harus diciptakan untuk mengalami kesialan-kesialan semacam ini??? Kenapa hanya ini yang aku rasakan????

Kenapa aku tidak bisa seperti yang lain??? Yang dibaiki ulang oleh temannya kala memberi kebaikan, yang tetap kaya raya bisa membeli segala benda untuk foya foya namun lebih bodoh dari aku, yang tetap cantik menawan bersinar meski sekali mandi saja dalam satu hari jarang.

KENAPA???????

Aku baru menyadari jika setiap harinya tubuhku demam, karena setiap orang yang kusentuh merasa jika panas tubuhku lebih tinggi dari siapapun. Dan ini terjadi setiap hari, bahkan setiap musim.

Rambutku selalu rontok berlebihan, mungkin karena stressor semacam ini juga.

Dan minusku rasanya kian bertambah.

Orangtua?

Aku menyayangi mereka.
Sangat-sangat menyayangi hingga ketika aku sangat membutuhkan apapun, aku tidak memiliki keberanian sama sekali untuk meminta kepada mereka. Mereka sudah cukup susah karenaku, mereka semakin menua, jadi aku menghukum diriku sendiri jika mereka menjadi lelah karenaku. Aku sungguh tak tega. Menyentuh

Tapi .....

Oh, Tuhan.

Beritahu aku rencana Mu?? Tolonggg

Aku sudah kehilangan akal lagi

Kepalaku sakit.

Should I Rewrite All My Broken Story Behind?Where stories live. Discover now