Part 21 : Kemana Dia Pergi?

705 30 0
                                    

°°°

Tidak semua masa lalu bisa dihindari atau dilupakan. Karena terkadang mereka akan datang kembali tanpa diundang.

°°°

William pergi dari ruangan Caitlin dengan wajah datarnya. Ia sangat tidak setuju jika Caitlin harus pulang disaat baru beberapa jam ia lewati di masa sadarnya. Wanita itu bukannya istirahat tapi malah meminta pulang. Apa dia tidak memikirkan kondisinya.

Sebenarnya William takut. Ia takut jika terjadi sesuatu pada Caitlin. Dia juga takut Caitlin akan bernasib sama seperti kekasihnya dulu. William bahkan masih ingat disaat detik-detik kecelakaan itu. Saat itu kekasih William sakit karena demam.

Tapi gadis itu mengatakan pada William bahwa ia tidak apa-apa. Entah dari mana pemikirannya datang dan karena sebab apa. Kekasihnya mengatakan bahwa ia harus pergi keluar kota karena ada urusan. William sungguh menentang keputusan itu.

Tapi sayangnya hatinya kalah saat melihat wajah memelas dari gadis polosnya itu. William mencoba bertanya urusan apa yang membuatnya mendadak harus pergi disaat sakit begini. Tapi gadis itu hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ada urusan bisnis yang harus ia selesaikan karena orang tuannya tidak bisa mengurus.

Kekasih William sebenarnya hanya anak tunggal. Ia membantu ayah dan ibunya mengerjakan tugas perusahaan yang kadang menumpuk. Gadis itu meskipun masih dalam masa sekolah SMA tapi memiliki otak yang di atas rata-rata. Karena itu kekasihnya pergi keluar kota untuk urusan ayahnya yang terbengkalai.

Hingga William pasrah dan ia membiarkan kekasihnya pergi. Tapi sebuah kemalangan yang sangat membuatnya hancur. Ia mendapatkan kabar bahwa kekasihnya mengalami kecelakaan di tengah perjalanannya kebandara. Itu adalah yang paling membuat dunia hancur. Sangat hancur hingga mustahil di tata kembali.

Ia mengingat kejadian itu. Di tengah malam itu ia menangisi gadis remaja yang sangat ia cintai. Amat sangat ia cintai hingga sampai sekarang ia tidak bisa melupakannya. Karena itulah ia tidak akan membiarkan Caitlin pergi sendirian karena urusan bisnis sialan itu.

William akan menemani Caitlin kemanapun ia berada. Tidak akan ia biarkan kejadian 7 tahun yang lalu terulang lagi. Tidak akan pernah. Karena Caitlin adalah miliknya. Caitlin adalah tujuannya. Caitlin adalah dunianya. Tidak akan ia biarkan bagian dari dirinya hancur lagi.

William merogoh saku celananya. Mengambil benda pipih itu lalu mencari nomer seseorang yang ia butuhkan.

"Kau dapat sesuatu?" Tanya William pada orang yang di seberang sana.

"Ethan Marsellan ikut dalam kecelakaan nona Caitlin tuan."

William menaikan sebelah alisnya. "Ethan Marsellan?"

"Ya. Dia adalah pria yang pernah di tolak oleh nona Caitlin dan pernah di hina di depan publik pula."

Mendengar apa yang di ucapkan Dev Millionaire itu menyunggingkan senyumnya. "Jadi pria ini ingin bermain-main dengan wanitaku. Cepat dari tahu tentang pria bajingan itu Dev. Jangan sampai ada yang tertinggal." Perintah William.

"Baik tuan."

Senyum bak iblis itu muncul perlahan menyiratkan bahwa ia tidak akan melepaskan orang yang berani macam-macam dengannya. Pria itu melangkah pergi dengan tangan yang berada di saku celananya.

Berani menyentuh Caitlin ku. Dalam sekejap dia pasti akan lumpuh.

***

Caitlin tiba di mansionnya dengan selamat setalah apa yang terjadi saat ia baru keluar dari pintu utama rumah sakit Morgan. Tadi saat ia baru keluar sangat tidak ada yang menyangka bahwa paparazi akan menungguinya dan bertanya hal yang tidak-tidak padanya. Sungguh sangat melelahkan jika harus berhadapan dengan paparazi sialan itu.

This is My Life [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang