Part 1

4K 233 21
                                    

01. Tuan Putri

Dokter Kim Minju atau lebih akrab dipanggil Minju ini adalah sosok perempuan yang ramah dan lemah lembut terhadap orang lain. Hidup tanpa orang tua membuat ia mandari sejak dini. Iya, Minju besar dipanti asuhan dan hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun membuatnya sukses seperti sekarang ini.

Menjadi dokter bedah bukan hal mudah baginya. Minju membutuhkan waktu lama untuk mencapai semuanya. Mulai dari ia kecil beranjak ke remaja, Minju terus berlajar dengan giat. Sampai ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Havard. Di mana lulusan Havard merupakan lulusan Universitas terbaik diseluruh dunia.

Namun, tidak kah kalian berpikir bahwa tidak semua orang memiliki sifat ramah, baik, dan lemah lembut sungguhan? Semua hanya topeng!Atau lebih tepatnya, sebuah kebohongan yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Itulah Kim Minju. Si dokter ramah yang bisa menjelma menjadi sosok misterius dan berbahaya.

"Dokter Kim, kerja bagus untuk hari ini."

"Bukankah aku selalu melakukannya dengan bagus? Ngomong-ngomong, terimakasih atas pujiannya. Aku suka cara memujimu, Sakura."

"Ck! Besok penentuan siapa yang akan memegang gelar dokter bedah terhebat di rumah sakit ini. Semoga kita beruntung." Menepuk pelan pundak Minju, kemudian berjalan terlebih dulu menuju resepsionis khusus.

"Apa ada masalah?"

"Semuanya baik-baik saja, Dokter. Nona Han hanya duduk seharian di ruangannya."

Minju datang sambil menatap monitor yang sudah tersambung oleh cctv yang sengaja dipasang oleh pihak rumah sakit, untuk mengawasi pasien penting mereka.

"Apa dia rewel?" Minju bertanya. Masih dengan tatapan yang fokus menatap layar monitor tersebut.

"Sama sekali tidak. Justru nona Han menurut dengan perawat yang menjaganya hari ini." Timpal si resepsionis tersenyum.

"Memang harus begitu."

Sakura melirik Minju sekilas, kemudian berjalan menuju ruang VIP yang ada disebelah kanan merema. Yang mana langsung diikuti oleh Minju dengan wajah datarnya. Ia meletakkan tangannya di sensor khusus yang terpasang dipintu kaca itu. Lalu membuka pintu kembar dihadapannya secara perlahan.

"Selamat malam tuan putri! Apa hari ini membosankan?" Minju tersenyum menatap gadis dihadapannya.

"Sangat membosankan! Tidak bisakah aku keluar sebentar saja? Aku bosan di dalam terus dan di sini sama sekali tidak ada yang menarik!" ujarnya diakhiri dengusan keras.

Gadis itu menopang kepalanya menggunakan kedua tangan dengan mata yang fokus memandang keluar jendela. Panggil saja Han Dahyun. Putri bungsu keluarga konglomerat yang terkenal dengan sebutan Han Dangerous karena kekayaan mereka yang bukan main.

"Kau benar-benar bosan?" Sakura berdiri disamping Dahyun. Ia ikut menatap ke arah pandang gadis itu.

"Kalau tahu kenapa bertanya?" Sahut Dahyun sarkas.

Tuk!

Minju memukul kepala Dahyun menggunakan bolpoin yang ada dijas kebanggaannya. Yang mana langsung membuat Dahyun meringis dan menatapnya tajam.

"Sudah berapa kali aku peringati? Jaga sopan santunmu, nona Han Dahyun." Kata Minju sedikit menggoda gadis itu.

"Kami tidak bisa berlama-lama di sini, banyak yang harus kami kerjakan. Ingat, jangan tidur terlalu malam. Minum obatmu dan tutup kordennya. Kau lihat itu, bukan? Ayahmu mengawasimu diam-diam."

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang