Part 25

733 113 13
                                        

25. Sandaran

"Dokter Kim di ruang UGD!"

Setelah operasi selesai, ada seorang perawat yang menemui Sakura dan bilang kepadanya bahwa Minju dibawa ke ruang UGD setelah keluar dari ruang operasi tadi. Sakura tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia sekuat tenaga berlari ke ruang UDG secepat mungkin.

Di depan sana ia bisa melihat Chaeyeon, Hyewon, dan Yujin yang tengah menunggu diluar. Larinya semakin cepat begitu melihat dokter keluar dari ruang rawat Minju.

"Bagaimana, Dok?" tanya Yujin khawatir. Berulang kali ia hembuskan nafas kasar. Sakura pun sudah berdiri di sampingnya dengan nafas tersenggal.

"Cukup parah. Dokter Kim hanya memberi obat pereda sakit dilukanya dan membiarkannya terbuka terlalu lama. Saya tidak menyangka bahwa dia begitu ceroboh. Membiarkan luka tusuk cukup lama itu berbahaya. Sekarang Dokter Kim demam tinggi dan mungkin beberapa saat lalu dia mengalami sakit kepala yang luar biasa. Itupun karena lukanya yang tidak segera ditangani." Jelas Dokter itu panjang lebar.

"Tapi, kalian jangan khawatir. Sekarang kondisi Dokter Kim lebih membaik. Hanya demam tinggi, mungkin sebentar lagi dia akan siuman." Lanjut Dokter itu lagi, berusaha membuat semua orang yang ada di sana sedikit tenang.

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

Dokter itupun pergi undur diri, dan tepat saat itu juga Yena dan Yuri datang dengan nafas tak beraturan. Mereka menatap Yujin, lalu menggelengkan kepala. Yang mana membuat Yujin langsung mengumpat serta mengerang frustasi.

"Kita kehilangan jejaknya. Sekarang mustahil untuk menemukan gadis itu." Ujar Yena.

Sedangkan Sakura dan lainnya langsung menatapnya bingung. Mereka tak tahu apa maksud perkataan Yena barusan.

"Nanti aku jelaskan. Bagaimana dengan Minju?" Yuri tahu jika semua temannya bingung. Tapi, saat ini bukan waktunya untuk memikirkan gadis itu. Kondisi Minju lebih penting sekarang.

"Demam tinggi. Temanmu itu bebar-benar ceroboh." Timpal Hyewon dengan wajah datarnya. Ia tak sadar jika sedari tadi Wonyoung terus menatapnya. Mungkin perempuan itu mulai curiga dengannya.

Yujin hanya memperhatikan mereka, setelahnya ia masuk ke ruang rawat Minju. Helaan nafas panjang terdengar begitu Yujin melihat wajah pucat perempuan itu. Kapan terakhir kali ia melihat Minju seperti ini? Oh, tiga tahun yang lalu tepat setelah kematian Dahyun.

Yujin mengernyit begitu mengingat sesuatu. Ia langsung menoleh ke arah Sakura sembari mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di samping brankar Minju.

"Bukannya hari ini hari peringatan kematian Dahyun?" tanyanya membuat semua orang menepuk jidat secara bersamaan.

"Kenapa aku bisa lupa dengan itu!" Sahut Sakura benar-benar merasa bodoh.

"Waktu masih banyak. Apa berkunjung harus tepat saat hari peringatan kematiannya? Tidak, kan?" Hyewon berkata dengan wajah datarnya lagi.

Sedangkan Wonyoung tiba-tiba murung setelah mendengar ucapan Yujin barusan. Mungkin ia masih menyalahkan dirinya karena kematian Dahyun. Tak lama setelah itu, Wonyoung minta ijin kepada mereka untuk keluar dari sana.

"Aku pergi dulu." Ujarnya yang kemudian melangkah pergi dari sana. Hyewon yang hampir duduk di sofa pun tak jadi karena melihat Wonyoung yang tiba-tiba terlihat lesu.

DifferentWhere stories live. Discover now